Kecantikan Seni Pahat dalam Karya DIY - Jejak Kebudayaan Dinasti Abbasiyah
4 Kemajuan yang Dicapai pada Masa Bani Abbasiyah
Bani Abbasiyah adalah daulah yang berkuasa selama 508 tahun. Dalam jangka waktu tersebut, Bani Abbasiyah tentu mencapai berbagai kemajuan. Salah satu aspek kemajuan yang dicapai pada masa Bani Abbasiyah adalah dari segi ilmu pengetahuan .
Menurut tuturan Wangi dan Mujab dalam Masa Keemasan Dinasti Abbasiyah (Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya), ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah sendiri mengalami perkembangan di beberapa aspek, seperti ilmu hadits, filsafat, hingga kedokteran.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kemajuan yang dicapai pada masa Bani Abbasiyah, simak dalam artikel berikut ini.
Masjid Baiat
Masjid Baiat atau Baiah adalah jejak Dinasti Abbasiyah di Mekah tepatnya di kawasan Jamarat yang juga didirikan oleh khalifah al Manshur yakni pada tahun 761 Masehi. Tempat ini diyakini sebagai tempat bertemunya Rasulullah dengan para pengikutnya yakni kaum Anshar dan menjadi tempat baiat aqabah. Masjid ini juga dibangun untuk menghormati sang pelopor berdirinya Dinasti Abbasiyah yang masih merupakan paman nabi Muhammad yaitu Abbas bin Abdul Muthalib.
Dari arah Syam dan Yaman terlihat ada dua serambi di masjid ini dengan masing-masing memiliki 3 buah kubah, 4 tiang dan 2 pintu ke arah masjid. Pada awalnya masjid ini tidak begitu terlihat karena lokasinya yang tersembunyi yakni di balik gunung Mina serta terbuat dengan bahan-bahan yang sangat sederhana. Namun gunung tersebut sudah dihilangkan dan masjid Baiat pun dapat dilihat oleh para jemaah haji yang sedang berada di kawasan Jamarat.
1. Ilmu Tafsir
Pada masa Dinasti Abbasiyah, berkembang dua aliran tafsir yang terus digunakan hingga sekarang. Dua aliran tafsir itu adalah tafsir bi al-ma’tsur dan tafsir bi ar-ra’yi.
Aliran pertama lebih menekankan kepada penafsiran ayat-ayat Alquran dengan hadis dan pendapat-pendapat para sahabat. Sementara itu, aliran yang kedua lebih banyak berpijak pada logika daripada nas syariat.
Ahli tafsir Alquran yang terkenal di masa itu adalah Ibn Jarir al-Thabari dengan karangannya yang bertajuk Jami’ Al-Bayan fi Tafsir Alquran.
Ada pula dikenal Al-Baidhawi dengan Mu’allim Al-Tanzil, Al-Zamakhsyari dengan karangannya yang berjudul Al-Kasyaf, Al-Razi dengan Tafsir Al-Kabir, dan lain sebagainya.
Masa pemerintahan dan pucak keemasan
- Periode Pertama (750 M - 847 M), disebut periode pengaruh Persia pertama.
- Periode Kedua (847 M - 945 M), disebut periode pengaruh Turki pertama.
- Periode Ketiga (945 M - 1055 M), masa kekuasaan dinasti Bani Buwaih dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah, disebut juga masa pengaruh Persia kedua.
- Periode Keempat (1055 M - l194 M), masa kekuasaan daulah Bani Seljuk dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah, disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua.
- Periode Kelima (1194 M - 1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar Baghdad dan diakhiri oleh invasi dari bangsa Mongol.
Sementara pemimpin yang berhasil membawa Kekhalifahan Abbasiyah pada masa keemasannya adalah sebagai berikut.
- Al-Mahdi (775-785 M)
- Al-Hadi (775- 786 M)
- Harun Ar-Rasyid (786-809 M)
- Al-Ma'mun (813-833 M)
- Al-Mu'tashim (833-842 M)
- Al-Watsiq (842-847 M)
- Al-Mutawakkil (847-861 M)
Pada masa kepemimpinan Al-Mahdi, perekonomian mulai meningkat.
Utamanya peningkatan di sektor pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan seperti perak, emas, tembaga dan besi.
Selain itu, para pedagang yang transit dari Timur dan Barat juga banyak membawa kekayaan.
Pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid dan putranya, Al-Ma'mun, kekayaan negara banyak dimanfaatkan untuk keperluan sosial, seperti mendirikan rumah sakit, lembaga pendidikan dokter, dan farmasi.
Selama pemerintahannya, Bani Abbasiyah berhasil mengkonsolidasikan kembali kepemimpinan gaya Islam dan menyuburkan ilmu pengetahuan.
Faktor yang paling utama penyebab tumbuhnya peradaban ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah adalah didirikannya tempat-tempat pendidikan, seperti akademi dan perpustakaan.
Pada masa itu, perpustakaan berperan layaknya universitas pada zaman sekarang.
Kekhalifahan Abbasiyah: Sejarah, Masa Keemasan, dan Akhir Kekuasaan
Kekhalifahan Abbasiyah berusaha menggulingkan Kekhalifahan Umayyah karena mengklaim sebagai penerus sejati Nabi Muhammad, berdasarkan garis keturunan mereka yang lebih dekat.
Pemberontakan yang dilakukan Bani Abbasiyah didukung oleh sebagian besar orang Arab yang dirugikan dengan tambahan faksi Yaman dan Mawali mereka. Muhammad bin Ali, cicit dari Abbas, kemudian mulai menjalankan kampanye untuk mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada keluarga Bani Hasyim di Parsi pada masa pemerintahan Khalifah Umar II. Pada masa pemerintahan Khalifah Marwan II, pertentangan mereka semakin memuncak. Akhirnya pada 750 masehi, Abu al-Abbas al-Saffah berhasil meruntuhkan Dinasti Umayyah dan kemudian dilantik sebagai khalifah. Baca juga: Masuknya Islam ke Nusantara
Tags: kerajinan pada abbasiyah