... 7 Jenis Rajutan yang Berbeda dan Cara Melakukannya Sendiri - Panduan DIY

Rajutan yang Indah - Beragam Macam Rajutan dan Cara Membuatnya

8 Macam Teknik Hidroponik dan Caranya

Hidroponik merupakan metode yang digunakan untuk menanam berbagai macam tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai medianya. Dengan maksud lain, teknik hidroponik ini hanya menggunakan air sebagai medianya yang sudah dicampur oleh larutan mineral beserta nutrisi lainnya.

Adapun beberapa jenis nutrisi yang digunakan seperti menggunakan pupuk organik maupun pupuk yang berasal dari proses kimia seperti urea yang sudah dilarutkan.

Selain itu, ada beberapa jenis tanaman yang terbilang cukup sering ditanam menggunakan teknik hidroponik seperti tomat, timun, hingga tanaman cabai. Meskipun bahan utamanya adalah air, ternyata tanaman yang ditanam dengan teknik terbukti lebih sedikit menggunakan air daripada dengan teknik penanaman yang menggunakan tanah sebagai media utamanya.

Dari situlah akhirnya teknik penanaman hidroponik ini menjadi sangat populer karena kemudahan dan pengerjaannya yang efisien dengan menggunakan lahan yang ada.

Jadi, untuk menggunakan teknik hidroponik kita tidak perlu memiliki lahan yang luas untuk menanam tanaman yang kita sukai. Kita bisa membuatnya sendiri meskipun dalam sebuah ruangan kecil yang ada di rumah.

Teknik hidroponik ini terbagi menjadi beberapa macam. Setiap teknik tersebut tentunya mempunyai metode dan caranya tersendiri supaya tanaman yang kita tanam dapat bertumbuh subur dengan mudah. Adapun beberapa teknik hidroponik yang dapat kamu coba sendiri di rumah sebagai berikut:

Macam-Macam Najis dan Cara Menyucikannya

1. Najis Mukhofafah (Najis Ringan)

Najis mukhafafah tergolong najis ringan. Misalnya air kencing bayi laki-laki yang belum makan apa-apa kecuali asi (air susu ibu). Cara menyucikannya dengan memercikkan air di atas najis tersebut, namun kalau kencing bayi perempuan cara menyucikannya dengan dibasuh hingga hilang zat dan sifat najis.

2. Najis Mutawasithah (Najis Sedang)

Najis Mutawasithah merupakan najis sedang. Misalnya air kencing, tinja, nanah, darah, kotoran binatang, dan bangkai. Untuk cara mensucikannya tidak terlalu susah cukup membasuh dengan air bersih pada tempat yang terkena najis. Najis ini terbagi menjadi dua yaitu najis ‘Ainiyah dan hukmiyah.

Najis mutawasithoh ada dua golongan, yaitu sebagai berikut:

a. Najis Ainiyah

Najis ‘Ainiyah adalah najis yang nyata atau masih kelihatan zat, warna, rasa dan baunya. Cara menyucikannya dengan menghilangkan zat, warna, rasa, dan baunya dengan air, tetapi jika sulit dihilangkan, maka dimaafkan seperti darah dan sebagainya.

b. Najis Hukmiah

Najis Hukmiyah adalah najis yang diyakini adanya tetapi bau, rasa, dan zatnya tidak nyata atau tidak kelihatan.

3. Najis Mughladhoh (Najis berat)

Najis Mughladhoh merupakan najis beras. Misalnya terkena jilatan air liur anjing dan babi. Cara mensucikannya dengan di basuh air suci 7 kali, salah satunya di campur dengan debu.

Benda-Benda Yang Tergolong Najis

  • Bangkai
  • Darah
  • Air kencing
  • Kotoran manusia atau binatang
  • Cairan muntahan
  • Madzi
  • Nanah
  • Cairan yang keluar dari qubul dan dubur kecuali sperma
  • Arak (khamr) dan semua minuman yang memabukkan
  • Anjing dan babi
  • Bagian binatang yang diambil dari tubuhnya yang masih hidup.

Air dapat digunakan untuk mandi, wudhu dan membersihkan benda yang terkena najis. Macam-macam air sebagai berikut:

a. Air Mutlak, yaitu air suci lagi menyucikan. Misalnya air hujan, air embun, air laut air salju, air es, air sumur dan air dari mata air

b. Air Musta’mal, yaitu air suci tetapi tidak dapat digunakan untuk bersuci karena sudah berubah sifatnya dan karena bercampur dengan benda lain. Misalnya: sirup, kopi, teh, dan lain-lain.

  • Air yang kurang dari 2 kulah dan kemasukan najis (hukumnya air najis).
  • Air yang lebih dari 2 kulah yang kemasukan najis dan berubah sifatnya (dihukumkan sebagai air najis).

d. Air yang makruh dipakai untuk bersuci

  • Dijemur matahari
  • Dipanaskan dengan api

Debu boleh digunakan untuk tayamum sebagai pengganti wudhu, juga untuk menyucikan benda yang terkena jilatan atau air liur anjing.

3. Batu atau benda keras, kecuali tulang

4. Tisu atau Daun

Demikianlah mengenai pengertian bersuci (thaharah), macam-macam thaharah, benda-benda yang digunakan untuk bersuci dan macam-macam najis serta cara mensucikannya. Bersuci merupakan suatu amalan yang dilakukan menurut cara-cara yang di syariatkan oleh agama Islam. Bersuci bermaksud untuk menghilangkan hadas dan najis untuk melaksanakan ibadah. Semoga apa yang di uraikan diatas mengenai pengertian thaharah bisa bermanfaat.

Alat untuk Merajut

Untuk memulai merajut, terdapat beberapa alat dasar yang perlu disiapkan. Berikut ini adalah beberapa daftar alat yang umum digunakan dalam merajut, seperti:

Jarum Rajut

Pilih jarum rajut yang sesuai dengan proyek merajut. Terdapat berbagai ukuran jarum rajut yang cocok untuk benang dengan ketebalan yang berbeda.

Benang Rajut

Pilih benang rajut dengan warna dan ketebalan yang sesuai dengan proyek yang ingin kamu kerjakan. Pastikan benang rajut tersebut berkualitas baik dan mudah digunakan.

Gunting

Gunting berfungsi untuk memotong benang dan menghapus tambahan benang yang tidak diperlukan.

Gantungan Jumlah

Penggaris

Penggaris membantu kamu dalam mengukur ukuran dan panjang rajutan, terutama jika kamu mengikuti pola atau desain tertentu.

Jarum Pentul atau Peniti

Jarum pentul atau peniti digunakan untuk menyematkan bagian-bagian rajutan yang belum selesai agar tidak terurai selama proses merajut.

Papan Rajut atau Alas Rajut

Papan rajut berfungsi sebagai alas untuk merajut agar benang tidak melompat atau berantakan. Kamu bisa menggunakan papan rajut khusus atau bahkan cukup dengan kain yang tebal dan keras.

Kotak Penyimpanan

Kotak penyimpanan digunakan untuk menyimpan jarum, benang, dan alat merajut lainnya agar tetap terorganisir dan mudah diakses.


Tags: cara macam

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia