...
Dikutip dari buku Pesona Bunga untuk Sulam Bordir oleh Jumanta, teknik sulam merupakan seni membuat hiasan motif dengan teknik menjahit yang memadukan dekorasi sulaman pada kain dengan alat bantu jarum dan benang.
Meskipun sering dianggap sebagai masalah lingkungan yang perlu diberantas, sebenarnya eceng gondok dapat dimanfaatkan dengan beragam cara, salah satunya adalah sebagai bahan baku untuk kerajinan tangan.
Lama kelamaan seni merajut berkembang luas di kalangan masyarakat biasa, contohnya kebiasaan merajut sweater yang dilakukan masyarakat Pulau Aran serta kewajiban bagi para wanita untuk menguasai teknik merajut pada masa Ratu Victoria di Inggris.
Mengingat begitu pentingnya peralatan ini, mengenal jenis-jenis mesin jahit dan fungsinya menjadi hal yang wajib khususnya untuk pemula yang ingin menjadi penjahit professional atau ingin mulai membuka usaha konveksi.
Mereka dapat berupa penggaris logam berlekuk atau penggaris kecil dengan potongan di tengah untuk kursor geser yang dapat digerakkan ke atas dan ke bawah untuk menetapkan panjang tetap 1 cm, 1,5 cm, 2,2 cm, dll.
Selain itu, menurut Nandang Subarnas dalam Terampil Berkreasi 2006 mengrajin juga bisa memanfaatkan alat-alat bantu seperti penggaris busur derajat, atau jangka untuk membantu agar bahan bisa dipotong dalam ukuran yang tepat.
Open end friction spinning, open end rotor spinning, dan air jet spinning merupakan metode-metode pemintalan benang yang mulai diterapkan pada tahun 70-80 an, metode ini dapat memproduksi benang lebih cepat khususnya metode air jet spinning yang 20x lebih cepat prosesnya dibandingkan metode ring spinning.
Tusuk jelujur renggang , yaitu tusukan dengan menggunakan sengkelik dengan spasi satu, tusukan jelujur renggang ini digunakan untuk tanda, dengan menggunakan benang rangkap yang nantinya digunting diantara tusukan tersebut sehingga meninggalkan jarak benang yang biasa dijadikan tanda dalam menjahit busana.
Open end friction spinning, open end rotor spinning, dan air jet spinning merupakan metode-metode pemintalan benang yang mulai diterapkan pada tahun 70-80 an, metode ini dapat memproduksi benang lebih cepat khususnya metode air jet spinning yang 20x lebih cepat prosesnya dibandingkan metode ring spinning.
Teknik tuang berulang merupakan salah satu jenis teknik cor yang dilakukan dengan cara menuang beberapa kali, dimana biasanya teknik ini akan memanfaatkan dua buah cetakan yang dibuat dari bahan batu.