Mesin Tenun Rapier - Menggabungkan Teknologi dan Kesenian dalam Karya Rajutan DIY
Lokasi mekanisme perpindahan pedang
Mekanisme transfer rapier alat tenun rapier dipasang secara tetap pada rangka atau dipasang pada dudukan buluh. Yang pertama disebut dudukan buluh yang terpisah karena mekanisme penyisipan pakan dan mekanisme pemukulannya terpisah, sedangkan yang kedua disebut dudukan buluh yang tidak dapat dipisahkan. Kursi buluh.
Pada alat tenun rapier dengan dudukan buluh terpisah, mekanisme perpindahan pedang tidak berayun maju mundur dengan dudukan buluh, dan dudukan buluh digerakkan oleh bubungan konjugasi. Selama penyisipan pakan, dudukan buluh tidak bergerak di bagian belakang, dan saat dudukan buluh bergerak, kepala pedang tidak dapat berada dalam jangkauan ayunan buluh. Oleh karena itu, pada alat tenun rapier dengan dudukan buluh terpisah, sisa panjang buluh dibatasi, dan harus diperpendek jika melebihi batas. Untuk alat tenun rapier dengan dudukan buluh terpisah, dudukan buluh tetap diam pada posisi terakhir selama penyisipan benang pakan. Oleh karena itu, tinggi gudang yang dibutuhkan kecil, pukulannya juga kecil, dan alas buluhnya ringan, sehingga bermanfaat untuk meningkatkan kecepatan mesin.
Pada alat tenun rapier dengan alas buluh yang tidak dapat dipisahkan, rapier dan mekanisme transmisi rapiernya berayun maju mundur bersama dengan alas buluh. Pada saat yang sama, rapier bergerak ke kiri dan ke kanan relatif terhadap pangkal buluh untuk menyelesaikan penyisipan pakan. Ia dapat menggunakan mekanisme pemukulan engkol biasa, tetapi pukulannya lebih besar untuk mengimbangi pergerakan rapier di dalam gudang. Dan ketinggian gudang harus lebih besar untuk menghindari terjepitnya kepala rapier dengan lungsin secara berlebihan saat masuk dan keluar gudang. Selain itu, momen inersia dudukan buluh juga besar sehingga mempengaruhi semakin meningkatnya kecepatan kendaraan.

Bentuk struktural rapier
Penyisipan pakan rapier dapat dibagi menjadi penyisipan pakan rapier kaku dan penyisipan pakan rapier fleksibel. Apakah rapier itu kaku atau fleksibel biasanya digunakan sebagai dasar pengklasifikasian alat tenun rapier.
Ini dapat dibagi menjadi dua kategori: satu adalah sistem rapier tipe garpu, dan yang lainnya adalah sistem rapier tipe penjepit.
Dalam sistem rapier fork-in, benang pakan digantung pada kepala rapier dari rapier tunggal dan didorong ke ujung gudang yang lain untuk menghasilkan penyisipan pakan melingkar, dan pakan ganda dimasukkan setiap kali. Benang pakan juga dapat dikirim ke tengah alat tenun dengan pedang pengumpan pakan, dan kemudian dihubungkan dengan kepala pedang dari pedang penerima pakan untuk membawanya keluar dari gudang.
Menjepit sistem rapier, rapier pengumpan pakan menahan benang pakan dan mengirimkannya ke tengah alat tenun. Kemudian pedang penghubung pakan mengambil alih benang pakan dan mengarahkan keluar gudang untuk mencapai penyisipan pakan linier, setiap kali memasukkan satu benang pakan.

Jenis alat tenun
Kegiatan menenun kain pada umumnya dilakukan oleh para perempuan atau ibu rumah tangga. Proses penenunannya juga tidak asal, mereka harus pandai mengatur benang, dan menciptakan motif yang rumit. Alat tenun yang digunakan pun harus aktif di bergerak. Untuk mengetahui jenis alat tenun untuk membuat kain tenun, mari kita simak pembahasannya sebagai berikut.
Alat tenun tradisional atau yang sering disebut sebagai gedogan menjadi awal mula alat yang digunakan untuk menenun. Mekanisme alat tenun tradisional ini sangat sederhana. Alat ini dibuat dari rancangan kayu dan juga bambu. Bentuk dari alat tenun ini dipakai dalam keadaan duduk lesehan dengan kaki membujur.
Jenis alat tenun tradisional ini terdiri dari beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda-beda. Berikut adalah bagiannya :

Tags: mesin tenun