"Panduan Terkini Tentang Model Baju Kain Tenun Tolaki"
Pakaian Adat Buton untuk Perempuan
Pakaian adat Sulawesi Tenggara berupa baju adat Suku Buton yang dipakai oleh pihak perempuan setidaknya dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu baju Kombo, Kabaroko, Kambowa dan Kalambe. Baju Kombo sendiri adalah pakaian kebesaran bagi kaum perempuan Suku Buton.
Pakaian tersebut terbuat dari kain satin berwarna putih yang melambangkan kesucian, harapan atas kesejahteraan dan kesuburan. Baju adat Kombo dipercantik menggunakan manik-manik, benang perak atau emas dan berbagai aksesori. Untuk bawahan, ia dipasangkan dengan sarung besar atau bia ogena
Kemudian ada baju Kabaroko, yaitu pakaian yang digunakan sebagai simbol status sosial di masyarakat. Ia sekaligus bermakna sebuah kewajiban dan tanggungjawab atas kesejahteraan dan keselamatan hidup bermasyarakat dan perlindungan terhadap hak yang dimiliki seorang perempuan.
Kabaroko biasanya dibuat tanpa kerah yang dilengkapi berbagai aksesori serta hiasan. Anda akan menemukan kancing logam sebanyak empat buah di bagian leher sebelah kanan dan tujuh buah kancing yang dipasangkan di lengan baju. Untuk penggunaannya, Kabaroko dipasangkan dengan sarung berwarna putih di bagian dalam dan hitam di luar yang disebut Samasili Kumbaea atau Bia-bia Itanu. Semakin banyak lapisan yang dipakai, semakin tinggi status sosialnya.
Selanjutnya ada pakaian Kambowa yang terlihat seperti potongan baju ponco tanpa kerah. Baju ini digunakan oleh kaum ibu, anak-anak atau gadis saat menghadiri upacara adat atau pakaian sehari-hari. Baju tersebut dipadankan dengan bawahan berupa kain sarung.
Terakhir, baju adat Suku Buton yang dipakai kaum perempuan yaitu Kalambe. Baju ini dipakai para gadis remaja dalam upacara Posuo yang digelar ketika mereka mulai menginjak dewasa. Saat memakai baju ini, tak lupa dipakaikan juga gelang manik-manik di tangan kiri. Kalambe dilengkapi dengan sarung, ikat pinggang, perhiasan emas, dan hiasan sanggul menyerupai bunga cempaka.
Baju Tenun Kombinasi Polos Lengan Panjang
Terakhir, model baju tenun perempuan terbaru bisa dikombinasikan dengan kain polos. Seperti contoh di atas, baju tenun ini dibuat model blouse lengan panjang dengan nuansa warna biru.
Pertama, buat baju dengan kain polos secara menyeluruh terlebih dahulu. Kemudian, tambahkan aksen kain tenun pada bagian depan baju melengkung dari bahu sampai ujung bajunya. Gaya ini akan terlihat sangat trendi saat dipadukan dengan celana atau bawahan lainnya.
Itulah 8 model baju tenun perempuan terbaru yang bisa kamu jadikan referensi. Kamu bisa mengombinasikan kain tenun dengan kain polos atau yang lainnya.
Semoga bermanfaat ya, Bela!
Nama Pakaian Adat Sulawesi Tenggara
Seperti pakaian adat yang berasal dari berbagai daerah, pakaian adat Sulawesi Tenggara juga memiliki keanekaragaman jenis pakaian. Berdasarkan suku yang mendiami tanah Sulawesi Tenggara, pakaian tradisional Sulawesi Tenggara ini dibedakan menjadi 3 jenis.
Ketiga jenis pakaian tradisional tersebut diantaranya adalah pakaian adat suku Tolaki, pakaian adat suku Muna, dan pakaian adat suku Buton. Adapun penjelasan lengkap mengenai ketiga jenis pakaian adat tersebut dapat disimak di bawah ini.
| ">No | ">Macam Macam Pakaian Adat Sulawesi Tenggara |
| ">1 | ">Pakaian Adat Suku Tolaki |
| ">2 | ">Pakaian Adat Suku Muna |
| ">3 | ">Pakaian Adat Suku Buton |
1. Pakaian Adat Suku Tolaki
Pakaian adat Sulawesi Tenggara yang pertama adalah pakaian adat suku Tolaki. Suku Tolaki merupakan salah satu kelompok etnis di Sulawesi Tenggara yang mendiami beberapa wilayah seperti,
Pada zaman dahulu pakaian adat ini biasa dikenakan oleh para bangsawan, saudagar, dan beberapa tokoh adat dan sekelompok orang dengan status sosial yang terpandang. Akan tetapi dewasa ini baju adat Tolaki bisa dipakai oleh semua kalangan masyarakat suku Tolaki.
Pakaian Adat Tolaki untuk Laki-laki
Kaum laki-laki Suku Tolaki memakai busana adat yang disebut Babu Nggawi Langgai. Pakaian adat tersebut terdiri atas baju berlengan panjang dengan belahan di bagian tengah. Baju tersebut tanpa kancing dan dihias menggunakan manik-manik berwarna emas pada bagian leher, lengan dan belahan tersebut. Baju ini juga dilengkapi sulaman yang disebut babu ngginasamani.
Untuk bagian bawah, laki-laki Suku Tolaki menggunakan celana panjang yang disebut saluaro ala atau saluaro mendoa. Celana tersebut dilengkapi suleper atau ikat pinggang dari logam dan ikat kepala berhias manik-manik dan benang emas berbentuk runcing yang disebut pabele.
Tidak ketinggalan pula sapu tangan berwarna cerah yang senada dengan warna pakaian. Sapu tangan tersebut dinamakan sapu ndobo mungai. Selain itu masih ada keris yang tidak boleh ketinggalan. Dalam budaya Sulawesi, keris atau Leko adalah senjata tradisional yang dipakai untuk melindungi diri.
Tags: tenun baju model tolaki