"Panduan Terkini Tentang Model Baju Kain Tenun Tolaki"
Filosofi yang Dimiliki Pakaian Adat Tolaki
1. Filosofi dari Warna Baju Adat Tolaki
Untuk bisa menjadi masyarakat Indonesia yang baik, harus paham betul mengenai filosofi dari pakaian adat. salah satunya adalah pakaian adat Tolaki yang memiliki makna dari warnanya. Umumnya untuk pakaian adat yang berwarna hitam akan digunakan oleh pengurus adat.
Kemudian untuk pakaian adat suku Tolaki yang memiliki warna biru, warna merah dan juga warna coklat. Menjadi pakaian adat yang dikhususkan untuk golongan penguasa ataupun bangsawan. Akan tetapi, semakin berkembangnya zaman membuat hal tersebut sudah dihilangkan dan tidak berlaku secara mutlak lagi.
pakaian dengan warna putih adalah warna pakaian yang kebanyakan digunakan. Dan warna putih inilah diartikan menjadi lambang kesucian hati dan juga melambangkan keluhuran dalam pemerintahan yang tengah memimpin masyarakat.
BACA JUGA: Keindahan Alam Air Terjun Tirta Rimba di BaubauSedangkan untuk pakaian yang memiliki warna hitam akan melambangkan kemampuan serta kematangan dalam mengembangkan serta membina peradatan. Dan untuk warna merah memiliki makna sebagai lambang kesucian pada masyarakat. Kemudian untuk hiasan pada pakaian adat dengan warna kuning adalah lambang yang mengartikan sebuah kemuliaan.
2. Makna dari Motif Kotak pada Kain Adat
Motif kotak yang ada pada kain adat Tolaki terdapat 5 susun, yang mempunyai makna 5 tingkat golongan masyarakat yang saling menunjang antara lain. Untuk motif kotak yang paling atas adalah lambang dari kehidupan kerajaan.
Kemudian untuk motif kotak yang nomor dua, melambangkan para bangsawan yang menunjang kerajaan Tolaki, dimana para bangsawan tersebut masih kerabat dari kerajaan. Untuk motif kotak nomor tiga adalah melambangkan masyarakat yang menjalankan adat istiadat Tolaki, pembawa adat, dan juga penyelenggara adat.

Nama Pakaian Adat Sulawesi Tenggara
Seperti pakaian adat yang berasal dari berbagai daerah, pakaian adat Sulawesi Tenggara juga memiliki keanekaragaman jenis pakaian. Berdasarkan suku yang mendiami tanah Sulawesi Tenggara, pakaian tradisional Sulawesi Tenggara ini dibedakan menjadi 3 jenis.
Ketiga jenis pakaian tradisional tersebut diantaranya adalah pakaian adat suku Tolaki, pakaian adat suku Muna, dan pakaian adat suku Buton. Adapun penjelasan lengkap mengenai ketiga jenis pakaian adat tersebut dapat disimak di bawah ini.
">No | ">Macam Macam Pakaian Adat Sulawesi Tenggara |
">1 | ">Pakaian Adat Suku Tolaki |
">2 | ">Pakaian Adat Suku Muna |
">3 | ">Pakaian Adat Suku Buton |
1. Pakaian Adat Suku Tolaki
Pakaian adat Sulawesi Tenggara yang pertama adalah pakaian adat suku Tolaki. Suku Tolaki merupakan salah satu kelompok etnis di Sulawesi Tenggara yang mendiami beberapa wilayah seperti,
Pada zaman dahulu pakaian adat ini biasa dikenakan oleh para bangsawan, saudagar, dan beberapa tokoh adat dan sekelompok orang dengan status sosial yang terpandang. Akan tetapi dewasa ini baju adat Tolaki bisa dipakai oleh semua kalangan masyarakat suku Tolaki.

4. Atasan Tenun Pabintik
Atasan dengan tenun Pabintik memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi gaya sehari-hari dengan sentuhan etnik yang khas. Sangat cocok dipadukan dengan celana jeans, rok, atau celana kulot, sehingga menjadi pilihan yang fleksibel untuk berbagai acara.
Atasan tenun Pabintik menawarkan berbagai model, seperti blouse, tunik, atau crop top, yang dapat menambah variasi dalam tampilan ZALORAns.
Tips Aksesoris untuk Model Baju Toraja Tenun Pabintik
Dalam melengkapi tampilan baju tenun Pabintik, mereka yang mengenakannya dapat menyesuaikan aksesori dan sepatu yang dikenakan. Beberapa tips yang bisa dicoba:
- Pilih aksesori dengan batas minimum: Meminimalisasi aksesori agar fokusnya tetap pada motif tenun Pabintik. Warna yang netral atau senada bisa menjadi pilihan yang tepat.
- Sepatu netral: Sepatu dengan warna netral atau senada dengan motif tenun akan menambahkan keharmonisan dalam tampilan. Sepatu hak mempertegas kesan formal, sedangkan sepatu datar menambah keanggunan dalam acara santai.
- Simbol etnik-modern lainnya: Selain tenun Pabintik, ZALORAns juga bisa mengeksplorasi aksesori lain yang menjadi simbol etnik-modern untuk melengkapi tampilan ZALORAns.
Dengan menyematkan tenun Pabintik dalam model baju pakaian, kita juga turut melestarikan warisan budaya Toraja. Selamat mengeksplorasi gaya busana unik dengan tenun Pabintik, ZALORAns!
Dapatkan berbagai produk fashion dari brand-brand ternama hanya di ZALORA. Jangan lewatkan potongan harga yang sudah menantimu!
Penulis: Audrylea Reika

Pakaian Adat Buton untuk Laki-laki
Pakaian adat Buton pada dasarnya hanya terdiri atas ikat kepala serta sarung berwarna biru . Namun, seiring perkembangan, warna pada pakaian tradisional Suku Buton bisa bermacam-macam. Ciri khas yang mudah dikenali adalah terdapat rumbai dari manik-manik pada bagian ikat pinggang atau kobekena tanga serta ikat kepala berupa kain yang dilipat-lipat.
Pakaian adat Suku Buton yang digunakan oleh laki-laki sebenarnya tidak hanya satu macam. Ketika seorang anak laki-laki Suku Buton dikhitan, dia akan mengenakan pakaian bernama baju Ajo Tandaki. Begitu pun saat laki-laki Suku Buton akan memasuki kehidupan pernikahan.
Baju Ajo Tandaki khas dengan corak hitam yang dipakai dengan cara dililitkan ke tubuh pemakainya, mirip dengan baju ihram saat berhaji. Saat memakai baju ini, terdapat aksesori pelengkap berupa tandaki atau sejenis mahkota, ikat pinggang dan keris.
Selain Ajo Tandaki, ada juga Ajo Bantea. Pakaian ini khusus digunakan oleh putra bangsawan yang belum memangku sebuah jabatan khusus di Kesultanan Buton. Baju Ajo Bantea terdiri atas celana panjang atau sala arabu yang ditambah kampurui bewe patawala dan keris, serta sarung.
Baju tradisional Suku Buton bagi laki-laki selanjutnya bernama baju Balahadada. Baju adat ini berwarna hitam yang melambangkan keterbukaan para pejabat terkait dengan kebenaran serta kesejahteraan. Hal ini dibuktikan dengan pengambilan keputusan secara musyawarah dan kesepakatan.
Baju Balahadada dipakai bersamaan dengan celana, sarung, destar atau ikat kepala, ikat pinggang dan bio ogena atau sarung besar. Ia juga dilengkapi dengan aksesori berupa hiasan yang disimpan di bagian pinggang bernama pasamani.

Pakaian Adat Sulawesi Tenggara – Adat Buton
Pakaian adat Buton menjadi salah satu produk budaya kebanggaan masyarakat Suku Buton yang ada di Sulawesi Tenggara. Pada umumnya baju tradisional dari Buton ini memiliki dua warna, yaitu hitam dan putih. Walau pada perkembangannya, warna-warna tersebut berkembang dan menjadi sangat bervariasi.
Baju adat Suku Buton memiliki warna senada untuk satu pasangnya. Baju bawahan dan atasan punya warna serta motif yang sama. Warna pada baju Buton mengandung makna yang berhubungan dengan proses antara kejadian alam dan manusia dan penggolongan status di masyarakat.
Selain itu, aksesori pelengkap dari segi jumlah, bentuk dan warna juga bisa menjadi penanda status seseorang. Secara umum, pakaian adat Suku Buton dibedakan menjadi pakaian untuk laki-laki dan perempuan. Pakaian-pakaian tersebut dibagi lagi sesuai kebutuhan. Apa saja kebutuhan yang dimaksud? Berikut ulasannya untuk Anda!

Tags: tenun baju model tolaki