Model Baju Tenun Nagekeo - Inspirasi Terbaru untuk Keterampilan Jahit dan DIY Anda
Sejarah Baju Adat Nagekeo
Sejarah baju adat Nagekeo berawal dari pengaruh luar budaya yang datang menciptakan kain tenun dan baju adat Nagekeo. Pengaruh luar tersebut datang dari kegiatan perdagangan dan peradaban Hindu-Budha yang datang dari Sulawesi dan Jawa, serta pengaruh dari luar negeri seperti Portugis dan Belanda.
Cikal bakal dari baju adat Nagekeo yang ada sekarang berkaitan dengan penggunaan kerajaan Flores. Pada masa itu, baju adat hanya dipakai oleh kalangan bangsawan dan kerajaan Flores. Warga biasa belum memakai baju adat, terlebih lagi baju adat Nagekeo baru muncul pada era awal 1900-an.
Proses perubahan pada baju adat Nagekeo terjadi pada era 1940-an, ketika terjadi banyak perubahan dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Flores. Baju adat Nagekeo mulai dihargai sebagai bagian dari warisan budaya Nagekeo.
Baju adat Nagekeo juga mengalami prose perubahan terutama pada bentuk, motif dan warna pada era 1970-an. Perubahan tersebut terjadi sebagai pengaruh adat yang datang dari Flores bagian barat, yaitu Manggarai dan Ende. Perubahan tersebut terus berkembang hingga saat ini dengan tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi yang ada.

Inilah 7 kain tenun khas Flores
Lantas apa sajakah itu? Berikut ini adalah 7 kain tenun khas Flores yang menampilkan keindahan seni anyaman yang mendalam adalah sebagai berikut.
Kain songke merupakan kain tenun khas masyarakat Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores Nusa Tenggara Timur.
Kain songke ini menjadi kain yang wajib dikenakan pada setiap acara-acara adat. Kain Tenun Songke adalah jenis kain tenun yang dihiasi dengan benang emas atau perak.
Kain Songke Flores ditenun dengan teknik yang rumit, dan benang emas atau perak yang ditenun di dalam kain memberikan kilau yang indah.
Motif pada Songket Flores sering kali terinspirasi oleh alam, seperti bunga, burung, atau binatang. Kain ini sering digunakan untuk acara-acara khusus, seperti upacara adat atau pernikahan.
Kain Songke memiliki warna dasar hitam dengan berbagai jenis motif. Setiap motif yang digunakan pada Kain Tenun Songke memiliki maknanya tersendiri.
Salah satunya adalah motif Sui yakni berupa garis-garis yang seolah memberi batas antara satu motif dengan motif yang lain.
Pada Motif Sui ini menggambarkan kehidupan masyarakat Manggarai yang dibatasi oleh peraturan adat yang tidak boleh dilanggar.
Lalu ada juga Motif Jok yakni sebuah motif menyerupai bentuk rumah adat gendang yangatapnva berbentuk kerucut dan model-model “lodoklangang” kebun komunal (bagian dalamlingko).
Biasanya Motif ini melambangkan persatuan, baik persatuan menuju Allah, maupun persatuan dengan sesama manusia, dan dengan alam sekitar.

Model Baju Tenun: Memadukan Tradisi dan Modernitas
Indonesia kaya akan berbagai jenis tenun, mulai dari tenun ikat, songket, batik tulis, hingga lurik. Setiap tenun memiliki ciri khas tersendiri yang mencerminkan budaya dan filosofi masyarakat setempat.
Berikut adalah beberapa tipe model baju tenun wanita modern:
1. Dress Tenun
Model dress tenun menjadi salah satu pilihan bagi kamu yang ingin tampil feminim dan elegan. Dress tenun sering ditemui dengan potongan A-line atau dress bodycon yang dapat menonjolkan siluet tubuh kamu.
Penggunaan tenun di seluruh bagian dress menambah kesan etnik dan sekaligus modern. Dress tenun biasanya dilengkapi dengan aksen seperti belt atau kancing, yang menambah detail unik pada dress.
2. Blus Tenun
Blus tenun adalah salah satu cara paling sederhana untuk memasukkan tenun ke dalam tampilan harian kamu. Model blus tenun bisa beragam, mulai dari model blus peplum, cropped, hingga oversized.
Kamu bisa memadukannya dengan celana atau rok sesuai keinginan. Jangan takut untuk bereksperimen dengan blus tenun kamu, misalnya dengan layering blus tenun kamu dengan blazer atau jaket.
3. Outer Tenun

Tags: tenun baju model nagekeo