"Koleksi Terbaru - Model Baju Tenun NTT yang Memukau!"
Keunikan Baju Adat NTT (Nusa Tenggara Timur)
Kepulauan Nusa Tenggara mengingatkan betapa indahnya alam di Indonesia. Wilayah ini dibagi menjadi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Kedua daerah ini memiliki keunikan tersendiri.
Di NTT sendiri terdapat salah satu keajaiban dunia, yaitu Pulau Komodo. Buka hanya itu, Danau Kelimutu juga merupakan salah satu tempat wisata yang populer di NTT. Serta masih ada puluhan pulau yang memanjakan mata dengan keindahannya.
Sebagian besar penduduk asli NTT masih memiliki seni dan kebudayaan yang kental. Suku-suku besar yang mendiami kepulauan ini antara lain suku Dawan, Helong, Lio, Manggarai, Rote, Sabu, dan Sumba. Masing-masing suku ini memiliki latar belakang dan keanekaragaman yang berbeda.
Selain keindahan alam dan kulturnya, pakaian adat menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri. Tidak sedikit para turis yang ingin mengenal NTT lebih jauh. Dari semua suku yang ada di kepulauan ini, hanya ada empat yang memiliki pakaian adat.
Pakaian adat lengkap dengan aksesoris sebagai penanda akan keberadaan suku tersebut. Ada sedikit pembeda antara baju adat pria dan wanita, bahkan baju adat NTT anak juga memiliki perbedaan.

8 Jenis Pakaian Adat NTT (Nusa Tenggara Timur)
Pakaian adat NTT – Nusa Tenggara Timur adalah provinsi yang terletak di bagian timur Kepulauan Nusa Tenggara. Di provinsi ini, ada sekitar 7 suku, yaitu suku Sabu, Suku Helong, Suku Sumba, Suku Dawan, Suku Rote, Suku Manggarai, dan Suku Lio.
Dengan adanya tujuh suku yang berbeda, tak heran jika NTT menjadi salah satu provinsi yang kaya akan kebudayaan. Salah satunya adalah beragam jenis pakaian adat dari setiap suku.
Berdasarkan sukunya, beberapa pakaian adat NTT bahkan mempunyai latar belakang, keanekaragaman, serta dihiasi dengan komponen yang berbeda. Nah, dalam artikel ini kita akan membahas tentang jenis-jenis pakaian adat Nusa Tenggara Timur dan ciri khasnya masing-masing.

Tips Mengenakan Baju Adat NTT Modern
Baju adat NTT modern merupakan salah satu warisan budaya NTT yang harus dijaga dan dilestarikan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan untuk mengenakan baju adat NTT modern dengan tepat dan bermakna:
Tip 1: Sesuaikan dengan Acara
Baju adat NTT modern memiliki beragam jenis dan model yang disesuaikan dengan acara atau kegiatan yang dihadiri. Pastikan untuk memilih jenis baju adat yang sesuai dengan acara, baik itu acara resmi, adat, atau santai.
Tip 2: Perhatikan Kesopanan
Baju adat NTT modern umumnya memiliki potongan yang sopan dan tertutup. Hindari mengenakan baju adat yang terlalu terbuka atau ketat. Selain itu, perhatikan juga aksesoris yang dikenakan agar tidak berlebihan.
Tip 3: Padukan dengan Aksesoris
Aksesoris memainkan peran penting dalam menyempurnakan penampilan baju adat NTT modern. Pilih aksesoris yang sesuai dengan jenis baju adat yang dikenakan, seperti ikat kepala, kalung, dan gelang. Hindari mengenakan aksesoris yang berlebihan atau mencolok.
Tip 4: Perhatikan Kerapian
Pastikan untuk mengenakan baju adat NTT modern dengan rapi dan bersih. Setrika baju dengan benar dan pastikan tidak ada noda atau kotoran yang menempel. Kerapian akan menambah kesan elegan dan berwibawa pada penampilan.
Tip 5: Kenakan dengan Percaya Diri
Kenakan baju adat NTT modern dengan percaya diri dan bangga. Baju adat ini merupakan simbol budaya NTT yang patut dihargai dan dilestarikan. Penampilan yang percaya diri akan memancarkan pesona dan keanggunan.
Kesimpulan:
Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat mengenakan baju adat NTT modern dengan tepat dan bermakna. Baju adat ini tidak hanya akan membuat Anda tampil menawan, tetapi juga menunjukkan rasa hormat dan cinta terhadap budaya NTT.

5. Pakaian Adat Suku Sumba
goodminds.id
Suku Sumba adalah suku yang tinggal di Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur. Suku ini mempunyai pakaian adat yang bernama Hinggi. Hinggi yang digunakan ini terdiri dari dua lembar, yaitu Hinggi Kombu dan Hinggi Kawuru.
a. Pakaian adat pria Suku Sumba
Untuk bagian kepala, kaum pria suku Sumba melengkapinya dengan ikat kepala (Tiara Patang) yang dililitkan atau dibentuk seperti jambul. Posisi dari jambul ini berada pada bagian depan atau samping kanan dan kiri, tergantung pada simbol yang ada di jambulnya.
Selain itu, pakaian adat suku Sumba untuk pria juga dilengkapi dengan berbagai macam aksesoris seperti senjata tradisional (kabiala) yang ditaruh di bagian ikat pinggang. Bagi masyarakat suku Sumba, Kabiala dianggap sebagai lambang dari keperkasaan.
Lalu, pada bagian pergelangan tangan kiri dipasangkan perhiasan yang disebut Muti Salak serta Kanatar. Perhiasaan ini menyimbolkan strata sosial dan kemampuan ekonomi pemakainya.
b. Pakaian adat wanita suku Sumba
Untuk pakaian adat yang dikenakan oleh kaum wanita biasanya berupa kain yang berbeda-beda jenisnya, seperti Lau Kawar, Lau Pahudu, Lau Mutikau dan Lau Pahudu Kiku. Kain-kain ini digunakan hingga setinggi dada serta pada bagian bahu ditutup menggunakan Taba Huku yang berwarna senada dengan kain yang dikenakan.
Pemakaian semua aksesoris tersebut membuat penampilan wanita suku Sumba menjadi terlihat semakin istimewa. Pakaian adat suku Sumba biasanya digunakan pada acara-acara adat atau peristiwa besar seperti upacara adat, pesta perayaan dan sejenisnya.
Pakaian adat suku Sumba sekarang cenderung menekankan pada tingkat kepentingan dan juga suasana lingkungan suatu kejadian dibanding hierarki status sosial. Akan tetapi masih ada beberapa perbedaan kecil.

Tags: tenun baju model