... Motif Sulam Strimin: Panduan Lengkap untuk Pola Sulaman Cantik! - DIY dan Kerajinan Jarum

Keindahan Motif Sulam Strimin dalam Seni Kerajinan Tangan dan DIY

Kruistik

Kristik (bahasa Belanda: kruissteek)atau tusuk silang adalah salah satu jenis sulaman yang memakai jahitan benang yang bersilangan (membentuk huruf X) di atas kain tenunan sejajar. Teknik jahitan membentuk huruf X disebut setik silang (tusuk silang), sehingga kristik populer dengan sebutan "tusuk silang".

Produk kristik berupa sulaman gambar-gambar untuk hiasan pakaian, perabot rumah tangga, atau hiasan dinding. Desain gambar kristik dapat dicontoh dari buku berisi pola-pola motif atau hasil desain sendiri.

Benang yang dipakai adalah benang sulam dari katun atau rayon. Jarum untuk kristik adalah jarum tapestri berujung tumpul dengan mata jarum ukuran besar agar bisa dilewati beberapa helai benang sekaligus.

Bagaimana Langkah Membuat Sulaman Kristik?

Sulaman kristik biasanya dimulai dari baris ke baris dari arah kiri ke kanan. Berdasarkan pola yang ingin dibuat, kalian bisa menentukan pada bagian mana sulaman akan dimulai. Sebaiknya mulailah menyulam pada titik tengah pola untuk memastikan objek pada pola nantinya tepat berada di bagian tengah kain. Biasanya terdapat tanda panah di tepian pola yang menandai titik tengah pola.

Jika sudah ditentukan, siapkan benang dan potong sepanjang 45 cm. Hindari memotong benang terlalu panjang sebab benang yang terlalu panjang akan memicu terjadinya benang kusut saat menyulam dilakukan. Hindari juga mengikat atau menyimpulkan ujung benang. Biarkan kedua ujung benang begitu saja. Sebab mengikat ujung benang akan menimbulkan tonjolan yang cukup mengganggu hasil akhir sulaman.

Bila benang sudah terpasang pada jarum, mulailah tusukkan jarum dari bagian belakang kain ke arah depan melalui satu buah lubang pada kain. Pada jarak kira-kira 1 inchi, tusukkan jarum ke arah belakang. Selanjutnya, tusukkan jarum melalui sebuah lubang dengan arah diagonal dari titik sebelumnya untuk membuat sulaman miring. Pastikan kalian menahan ujung benang di bagian belakang kain agar ujungnya tidak tertarik keluar dan lepas.

Mulailah untuk membuat sulaman kedua dengan menusukkan jarum melalui sebuah lubang yang berada tepat di bawah lubang yang terakhir digunakan. Sebelum kalian menarik benang sulaman dengan kencang, balikkan kain sulaman dan pastikan ekor benang terjepit di antara sulaman yang dibuat.

Lanjutkan menyulam sepanjang baris untuk membuat serangkaian sulaman miring. Jika sudah, ke arah sebaliknya buatlah sulaman miring sehingga terbentuk sulaman kristik berbentuk silang. Terus ulangi langkah-langkah tersebut hingga potongan benang sulaman habis atau mencapai jumlah sulaman sesuaipola. Untuk mengakhiri sulaman, di bagian belakang kain selipkan benang di antara setidaknya tiga titik sulaman untuk mengamankan ujung benang.

Kain tenun strimin bercorak kotak dan juga berlubang

Permukaan kain strimin yang kotak dan berlubang ini memudahkan pemakainya saat akan menyulam. Hal ini karena jarum dan benang yang dipakai berukuran besar. Untuk mengetahui lebih jauh tentang kain tenun yang bercorak kotak dan juga berlubang, mari kita simak pembahasannya sebagai berikut.

Kain strimin merupakan kain tenun yang bercorak kotak dan juga berlubang. Kain ini populer di kalangan seni menyulam kain. Kain ini kebanyakan dipakai di dunia sulam menyulam dengan teknik sulam cross stitch atau teknik sulam menyilang. Kebanyakan karya yang bisa dihasilkan dengan kain strimin ini berupa hiasan rumah.

Beberapa hiasan rumah yang menggunakan bahan tenun strimin adalah lukisan dinding, taplak meja, dan seni kerajinan sulam lainnya. Pembuatan seni sulam menggunakan kain strimin ini bukannya dikerjakan dengan mesin, melainkan menggunakan teknik manual dengan jarum jahit tangan. Teksturnya yang berlubang kotak sehingga memudahkan pengrajin menyulam menggunakan benang wool.

Bagaimana Cara Menghitung Kebutuhan Kain Sulam Kristik?

Setiap pola sulam kristik tentunya membutuhkan luas kain yang berbeda-beda. Pada setiap pola kristik dilengkapi dengan keterangan yang menunjukkan jumlah titik koordinat. Misalnya saja pola A bertuliskan 200W x 300W. Artinya pola A ini terdiri dari 200 titik berderet horizontal dan 300 titik berderet vertikal. Ukuran hasil pola tersebut jika diaplikasikan pada kain kristik bergantung pada nilai CT.

Nah, untuk menghitung panjang kain dalam centimeter, gunakan rumus (( w/ ct) * 2.54) + 10. Sedangkan untuk lebar kain dalam centimeter, pakailah rumus (( h/ ct) * 2.54) + 10. Adapun tambahan 10cm nantinya digunakan untuk tambahan pigura dan dibulatkan ke atas.

Sebagai contoh, jika pola A memiliki keterangan W: 200 dan H: 300 dan menggunakan kain kristik CT 14, maka penerapan rumus untuk menghitung kebutuhan kain adalah ((200/14 * 2.54) + 10 = 47cm dan ((300/14 * 2.54) + 10 = 65cm.

Jika ukuran kain untuk sulaman ini sudah diperoleh, sebaiknya jahit tepian kain untuk menghindari kerusakan akibat sering dipegang atau ditekuk. Pinggiran kain sulaman ini bisa disulam zig zag atau jika memiliki mesin serger, tepian kain bisa dikelim dengan menggunakan mesin serger. Cara lainnya, tepian kain bisa ditambahkan dengan isolasi.

Langkah Memilih Bahan

Bahan adalah tahap awal dalam membuat atau penghasilan kain tenun agar dapat bisa menghasilkan karya yang maksimal atau sudah baik.

Pada awal mulanya bisa membuat kain, seorang penjahit dapat menggunakan kain jenis yang namanya aida atau strimin.

Pada kain tersebut sendiri ada banyak jenisnya dan memiliki ukuran yang beda beda antara satu sama lain.

Banyak kemudian dapat memilih benangnya, biasanya pada setiap untaian benang terdiri atas 6 helai benangnya.

Tetapi tidak semuanya yang digunakan hanya 3 helai benang saja.

Diantara benang sulam sendiri ada yang mengkilap, warna warni dan metalik .

Diantara itu, dapat menentukan pola yang akan di jahit pada sebuah cincin sulam atau ram.


Tags: sulam motif strimin

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia