Mengungkap Kecantikan "Motif Sulam Usus" dalam Kerajinan Tangan dan DIY
Cara Mencuci Tapis Lampung
Kain tapis memang sebaiknya dicuci dengan teknik tanpa air/kering (dry clean), namun bila ingin mencuci dengan memakai air, berikut beberapa cara mencuci dan merawat kain tapis Lampung yang dihimpun Hypeabis.id.
1. Jangan mencuci kain tapis dengan mesin cuci dan tidak menggunakan sabun atau deterjen. Agar tidak terkena keringat atau cairan lain, berikan kain pelapis dibalik kain. Sehingga kain tapis tidak langsung bersentuhan dengan badan.
2. Jika memiliki lebih dari satu kain tapis Lampung yang ingin dicuci, jangan melakukannya bersamaan dan harus satu persatu. Perlu diketahui bekas air cucian satu kain tidak boleh dipakai untuk mencuci kain lainnya. Selainnya itu jangan merendamnya terlalu lama cukup dicelup dan diangkat beberapa kali.
3. Jangan menjemur kain tapis di tempat yang terkena langsung sinar matahari.karena bisa mengakibatkan warna dan kilau kain pudar.
4. Untuk menyimpan kain tapis dan selendangnya, gulung kain dengan meletakkan bagian dalam berada di luar dengan menggunakan pipa kayu atau paralon. Masukkan ke dalam kotak dan tambahkan rempah-rempah yang mengusir ngengat.
Satu gaun dikerjakan 10 orang
Proses jelujur sulam usus (IDN Times/Silviana)
Siti Rahayu, pengrajin sulam usus di Lampung (IDN Times/Silviana)
Rahayu mengatakan, belajar menyulam secara otodidak. Sebagai sebagai orang Lampung ia memang sudah memiliki kebiasaan menyulam tangan.
"Saya awalnya guru SD terus pernah jadi Kabag Kesra di Bandar Lampung. Tapi saya pilih pensiun sebelum selesai karena menekuni sulam usus ini," bebernya.
Awalnya, Rahayu hanya membuat satu atau dua tapis. Namun semakin lama semakin bertambah hingga menekuni sulam usus.
Saat ini produknya sudah cukup banyak, untum sulam usus tak hanya gaun saja melainkan ada kopiah, bad cover, taplak meja dan pernak pernik lainnya.
Baru-baru ini ia bahkan menciptakan tapis Cantik Mulang tiyuh yang sudah dibeli oleh Istri Presiden Indonesia, Iriana.
"Mulang tiyun artinya pulang kampung jadi maknanya, tapis memang cantik, kemudian ramai-ramai pulang kampung dan membangun kampung," ujarnya.
Berdayakan perempuan di Lampung
IDN Times/Silviana
Selama menekuni bisnisnya Rahayu mengatakan, banyak dibantu karyawannya yang sudah ia latih secara perlahan untuk menyulam.
"Saya kan dari kampung, jadi saya cari perempuan di sana saya ajak buat bikin kerajinan ini. Saya ajari mereka bahkan saya bawa mereka melihat dunia luar," ungkapnya.
Bahkan saat ini Rahayu dipercaya oleh Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana untuk mengajari 50 perempuan di setiap kecamatan di Kota Bandar Lampung.
"Ada 20 kecamatan dan ini baru mulai satu kecamatan. Dari pada kalau ngumpul cuma ngomongin orang kan mending belajar buat kerajinan ini," pungkasnya.
Harga mencapai Rp35 juta
Siti Rahayu, pengrajin sulam usus di Lampung (IDN Times/Silviana)
Untuk harga satu baju sulam usus \mulai dari Rp1,5 juta hingga paling mahal Rp35 juta. Sedangkan harga kopiah mulai dari Rp150 ribu.
Menurut salah satu karyawan, Eliyanti, pembuatannya memang cukup rumit, ia bahkan sudah 21 tahun menekuni pekerjaan menyulam masih merasa kesulitan saat melakukan jelujur. Yakni proses menjait kain usus pada kerangka design yang melingkar-lingkar di kardus.
Terlebih jika ada gaun yang harus dirombak karena ukuran tidak sesuai itu juga cukup rumit menurutnya.
"Semakin kecil lingkarannya semakin sulit," tuturnya.
Tags: sulam motif usus