... Motif Sulam Usus: Panduan Lengkap dan Inspiratif untuk Karya Sulaman DIY

Mengungkap Kecantikan "Motif Sulam Usus" dalam Kerajinan Tangan dan DIY


Cara Mencuci Tapis Lampung

Kain tapis memang sebaiknya dicuci dengan teknik tanpa air/kering (dry clean), namun bila ingin mencuci dengan memakai air, berikut beberapa cara mencuci dan merawat kain tapis Lampung yang dihimpun Hypeabis.id.

1. Jangan mencuci kain tapis dengan mesin cuci dan tidak menggunakan sabun atau deterjen. Agar tidak terkena keringat atau cairan lain, berikan kain pelapis dibalik kain. Sehingga kain tapis tidak langsung bersentuhan dengan badan.

2. Jika memiliki lebih dari satu kain tapis Lampung yang ingin dicuci, jangan melakukannya bersamaan dan harus satu persatu. Perlu diketahui bekas air cucian satu kain tidak boleh dipakai untuk mencuci kain lainnya. Selainnya itu jangan merendamnya terlalu lama cukup dicelup dan diangkat beberapa kali.

3. Jangan menjemur kain tapis di tempat yang terkena langsung sinar matahari.karena bisa mengakibatkan warna dan kilau kain pudar.

4. Untuk menyimpan kain tapis dan selendangnya, gulung kain dengan meletakkan bagian dalam berada di luar dengan menggunakan pipa kayu atau paralon. Masukkan ke dalam kotak dan tambahkan rempah-rempah yang mengusir ngengat.

Kain Tapis

Wastra cantik ini dikenal dengan nama kain sulam Tapis Lampung. Selain kekayaan berupa sulaman buatan tangan dari benang emas, kain ini juga memiliki ragam hias dan motif yang sangat menarik dan berkarakter.

Tapis atau dikenal juga dengan nama cucuk adalah busana wanita berbentuk kain sarung. Kain ini terbuat dari hasil tenun benang kapas beragam motif seperti alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan perak. Wastra khas Lampung ini sangat lekat dengan bahan-bahan alami yang diolah sendiri oleh para perajin.

Pengolahannya menggunakan sistem ikat, dan membutuhkan banyak bahan baku yang keseluruhannya diolah dari alam. Sebut saja misalnya, benang sulam tapis terbuat dari kapas. Sarang lebah digunakan untuk merenggangkan benang. Sedang sekar serai wangi sebagai pengawet benangnya.

Soal warna pun, kain tapis Lampung juga menggunakan bahan alami. Untuk menjaga warna kain agar tidak luntur, pada awalnya menggunakan daun sirih. Untuk mewarnai kain juga memanfaatkan material alam, misalnya buah pinang muda, daun pacar, dan kulit kayu kejal digunakan sebagai pewarna merah. Kulit kayu salam dan kulit kayu rambutan sebagai pewarna hitam. Kulit kayu mahoni atau kulit kayu durian untu pewarna cokelat. Buah deduku atau daun talom untuk pewarna biru, kunyit dan kapur sirih untuk pewarna kuning.

Kini, seiring berkembangnya jaman bahan baku kain tapis dari alam sudah jarang digunakan lagi. Namun, saat ini ada bahan-bahan lain yang mudah dijumpai di pasaran sebagai pengganti untuk dapat dipakai memproduksi kain tapis dalam jumlah yang lebih banyak.


Tags: sulam motif usus

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia