... 10 Inspirasi Motif Sulaman Benang Emas untuk Proyek DIY Anda!

Makna dan Kecantikan Motif Sulaman Benang Emas dalam Seni Kerajinan Menjahit

Peralatan dan bahan [ sunting | sunting sumber ]

Teknologi pembuatan sulaman Koto Gadang masih menggunakan teknologi tradisional. [15] Peralatan utama untuk menyulam dikenal dengan nama pamedangan. Ukurannya yakni 200 x 60 cm. Pamedangan terbuat dari kayu pada bagian kerangkanya. Keempat kayu dirangkaikan menjadi empat persegi panjang dengan paku. Tinggi pamedangan yakni sekitar 30 cm mengikuti ukuran standar yang memudahkan bagi penyulam untuk duduk bersimpuh ataupun meluruskan kakinya di bawah pamedangan pada saat menyulam. [16] [17]

Untuk menyulam kain yang berukuran kecil, seperti saputangan, bunga baju, dan sarung bantal maka digunakan alat bernama ram. [18] Ram berbentuk bundar dengan diameter berkisar 20 cm sampai 50 cm. Ram terbuat dari dua buah besi ataupun kayu yang dibentuk melingkar dengan menggunakan alat pengunci. [19]

Peralatan utama dalam menyulam berikutnya yakni kelos. Kelos berfungsi untuk menggulung benang. Kelos terbuat dari batang kulit manis dengan panjang berkisar 15 cm sampai 20 cm. Jumlah kelos bergantung pada banyak warna benang yang akan digunakan. [20]

Adapun alat bantu dalam membuat sulaman yakni karton manila atau kertas minyak untuk membuat pola, kertas karbon untuk memindahkan pola, jarum jahit untuk membuat aneka tusukan pada kain, dan gunting untuk memutus benang. Kesederhaan peralatan membuat proses pembuatan sulaman Koto Gadang menjadi lama dan rumit serta membutuhkan kepiawaian atau keahlian dari penyulam karena semata-mata mengandalkan pekerjaan tangan dan bukan mesin. [16] [21]

Sementara itu, bahan-bahan yang digunakan untuk menyulam yakni kain dan benang. Kain yang digunakan yakni semua jenis kain seperti katun, linen, sutra, atau wol. [16] Ukuran kain yang standar adalah dua meter untuk panjang dan lebar yang bervariasi dari 50 cm hingga 75 cm, tetapi ukuran lebar yang standar adalah 50 cm. [22] Adapun benang sulam dapat berupa benang mauline dan benang katun. [23]

PERUBAHAN DESAIN MOTIF SULAMAN BENANG EMAS PADA BUSANA PENGANTIN WANITA DI SUNGAYANG KABUPATEN TANAH DATAR

Yuliarma Yuliarma, Universitas Negeri Padang
Yolanda Putri Arvany, Universitas Negeri Padang

10.21831/hej.v7i1.59408

Abstract

Abstrak: Fenomena yang terjadi dalam dunia fashion adalah perubahan ragam hias sulaman benang emas, khususnya pada busana pengantin wanita di Sungayang. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan bentuk motif, pola hias dan tata letak sulaman benang emas pada baju pengantin wanita. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah reduksi data dari narasumber, bahan pustaka, buku, literatur, dan sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) ditemukan motif kaluak paku,burung hong dan bunga karang pada baju pegantin. 2) ditemukan pola hias pinggiran, pola hias tabur, pola hias mengisi bidang dan pola serak. 3) ditemukan penempatan motif pada bagian leher, bagian bawah baju, bagian dada dan ujung lengan.

Full Text:
References

Arifovna, K. N., & Ilhomovna, I. S. (2019). Characteristics of uzbek embroidery. European Journal of Research and Reflection in Educational Sciences, 2019.

Doble, L., Stan, O., Suteu, M. D., Albu, A., Bohm, G., Tsatsarou-Michalaki, A., & Gialinou, E. (2017, October). Romanian traditional motif-element of modernity in clothing. In IOP Conference Series: Materials Science and Engineering (Vol. 254, No. 17, p. 172009). IOP Publishing.

GÖKSEL, N., & Kutlu, N. (2016). Decorative elements in turkish garment culture from past to future: art of embroidery. Tekstil Ve Mühendis, 23(103), 231-236.

Dangkua, S. (2015). Penciptaan desain ragam hias kreatif khas Gorontalo untuk produk fashion. Penelitian Dana PNBP, 2(1045).


Tags: benang sulam motif

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia