... Patung Tenun Klaten: Kesenian Sulaman Tradisional Indonesia yang Harus Anda Ketahui

Seni dan Keindahan Patung Tenun Klaten dalam Kerajinan Rajut dan Kerajinan DIY

Proses Pembuatan Kain Tenun Lurik Klaten

Lurik menjadi salah satu ciri khas dari Kabupaten Klaten, hampir berbagai macam industri mulai dari konveksi, hingga kerajian berupa tenun lurik berada di Klaten. Bila ada melewati Kabupaten Klaten yang terletak diantara Kota Jogja dan Kota Solo ini, akan terdapat patung berupa orang yang sedang menenun lurik, pantaslah Klaten mendapat julukan sebagai Ibukotanya Tenun Lurik. Ingin tahu bagaimanakah cara dan proses untuk pembuatan kain lurik ini. yuks simak ulasannya berikut ini…

Kain lurik dibuat dengan cara menenun helaian-helaian benang menjadi selembar kain. Nah proses pertama ini adalah mencelupkan helaian-helaian benang tersebut pada warna yang diinginkan.

Proses pembuatan kain tenun lurik klaten

Pembuatan lurik ATBM

Saya menemukan sesuatu yang mengagumkan ketika tenun lurik hanya dipandang sebagai pakaian saja. Lantas, dihadirkan secara cuma-cuma pertunjukan pembuatan tenun lurik di bengkel tenun pinggir jalan raya.

Masing-masing pekerja tenun mendapati tugas yang berbeda-beda. Ada yang menggulung benang, ada yang mewarnai, dan ada pula yang menenun. Seperti sebuah orkestra. Meja kerja mereka membunyikan irama.

Proses panjang masih menanti. Tak semudah mengenakan lurik yang sudah jadi. Prosesnya terhitung rumit dan memakan waktu yang cukup lama. Dalam satu ruangan khusus, saya dipandu Yuri –cucu Rahmad– untuk menghitung proses pembuatan tenun lurik khas Pedan.

Yuri membuka bincang dengan melengkapi cerita tahapan pembuatan tenun lurik dengan istilah yang cukup rumit untuk dituliskan. Menurut penjelasannya, lurik adalah kain dengan motif garis-garis minimal dua warna dan maksimal lima warna.

Dari segi identitas sosial, dapat dilihat bahwa corak tenun menunjukkan pada identitas tertentu. Seperti seragam sekolah, seragam wiyogo, seragam pegawai, dan lainnya. Uniknya, pemesan tenun tak datang dari masyarakat Klaten saja, namun juga luar Jawa. Para pengusaha tenun di Bali contohnya. Mereka ikut memesan tenun lurik di tempat Rahmad.

Dengan menggunakan ATBM, Rahmad mengaku di sanalah letak keunggulannya. Meski tak sehalus kain pabrikan, motif kain yang digarap menggunakan ATBM memiliki tekstur yang khas dan kerumitan yang tak bisa digarap menggunakan mesin pabrikan.

Kerajinan payung hias di desa Juwiring

Pada masa-masa awal pembuatan, payung Juwiring seringkali berwarna gelap, seperti cokelat, hitam, dan merah marun. Saat itu, orang memilih payung plastik karena bahannya yang awet dan warna yang beragam serta harganya yang relatif murah.

Sama seperti Wayang Golek, wayang Klithik juga terbuat dari kayu. Bedanya, wayang klithik tidak berbentuk tiga dimensi, melainkan berbentuk pipih seperti wayang kulit. Untuk membuat Wayang Klithik, pengrajin menggunakan kayu sengon karena sangat empuk dan mudah diukir.

Itulah lima kerajinan unik yang sebaiknya kamu beli saat berkunjung ke Klaten. Siapa bilang Klaten hanya ada pemandian mata air saja? Hanya #DiIndonesiaAja kamu bisa temukan kerajinan-kerajinan unik seperti ini. Namun ingat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan saat sedang bepergian ya.

Bengkel lurik ATBM milik Rahmad

Sementara itu, pintu rumah Rahmad tertutup rapat. Sepi dari luar, tapi terdengar ramai di dalam. Rasa penasaran menuntun saya mendatangi sumber suara. Seorang perempuan yang sedang membawa semangkok lauk masuk ke dalam rumah. Ia yang mendengar suara saya kemudian datang menghampiri. Memperkenalkan diri sebagai warga asli Klaten, saya diijinkan masuk mengambil gambar sembari menyaksikan proses pembuatan tenun lurik Pedan.

Sejarah panjang hadirnya tenun lurik Pedan tidak terlalu diangkat dalam panggung industri pariwisata. Sumber Sandang adalah salah satu bagian dari sejarah kejayaan tenun lurik Pedan–Klaten. Meski bukan konglomerat, Rahmad adalah pengusaha senior yang masih bertahan dengan bisnis lurik menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).

Pria kelahiran 17 Agustus 1932 ini memiliki riwayat panjang layaknya seorang pahlawan veteran yang tak ingin dikenal. Tak lama mengambil gambar di bengkel tenun luriknya, Rahmad datang dengan menuntun sepedanya.

Sebagai lulusan ilmu sejarah Universitas Indonesia, Rahmad bertutur tentang riwayat tekstil Indonesia tanpa jeda. Ibarat pepatah ‘hidup segan, mati pun tak mau’. Meski banyak usaha tenun lurik bermesin yang menjadi saingan Sumber Sandang, Rahmad tetap teguh mempertahankan bisnis yang dirintis orang tuanya. Selain merawat budaya menenun menggunakan ATBM, Rahmad berkomitmen menyediakan ladang pekerjaan bagi mereka yang berbakat, namun terbatas pada alat.


Tags: tenun

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia