... Panduan Kreatif: 5 Ide Kerajinan DIY dari Cangkang Kerang untuk Pemanfaatan yang Berharga

"Pemanfaatan Cangkang Kerang - Kreativitas Menghasilkan Nilai Baru"

Limbah sisik ikan

Indonesia adalah negara maritim yang dua pertiga wilayahnya terdiri atas perairan. Inilah yang membuat produksi ikan negara kita melimpah. Beberapa tahun lalu, menurut Kementerian kelautan dan perikanan, produksi olahan ikan Indonesia mencapai 4,58 juta ton dan sudah tercapai menjadi 4,8 ton.

Dari jumlah ikan sebanyak itu, semuanya pasti memiliki sisik. Sementara daging ikannya dikonsumsi manusia, sisik-sisiknya hanya memenuhi tempat pembuangan sampah. Tidak hanya mencemari lingkungan, sisik-sisik yang dibairkan membusuk juga isa mengganggu kesehatan.

Padahal sebenarnya, limbah itu bisa menghasilkan produk yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi tinggi jika kita bisa mengolahnya. Sisik-sisik ini bisa dijadikan sebagai bahan utama pembuatan aksesori yang cantik dan menarik seperti anting-anting, cincin, kalung, bros, dan gelang.

Limbah dari sisik ikan, bisa menghasilkan produk yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis tinggi jika dapat mengolahnya. Setiap ikan menghasilkan sisik yang berbeda ukuran dan ketebalannya. Sisik ikan kakap lebih sering dapat digunakan sebagai produk kerajinan karena sisiknya ini lebih terlihat kokoh, tebal, dan besar jika dibandingkan sisik ikan mas atau ikan mujair.

Cara mengolah sisik ikan

Berikut ini adalah cara mengolah sisik ikan agar dapat dipakai menjadi bahan baku produk kerajinan.

  1. sisik-sisik ikan direndam selama 2 jam dengan air deterjen dan bilaslah dengan air bersih selama 3 kali hingga benar-benar bersih dari detergen.
  2. Rendam kembali sisik-sisik ikan dengan campuran air jeruk nipis dan air selama 2 jam, agar bau amisnya dapat hilang.
  3. Pisahkan sisik ikan sesuai ukuran dan ketebalan dan di tiriskan dengan saringan.
  4. Memberi warna pada sisik-sisik ikan diperlukan kehati-hatian. Rebuslah air hingga hangat dengan ditambahkan larutan benzoat sebagai pengawet.
  5. Masukkan pewarna wantex atau cat tekstil pada panci dan masukan pula sisik-sisik ikannya. Perlu diperhatikan jangan sampai air menajdi mendidih, karena sisik ikan akan menjadi matang dan menempel satu sama lain.
  6. Matikan kompor dan biarkan sisik-sisik ikan itu terendam zat warna selama 20 menit.
  7. Tiriskan sisik-sisik kan dan keringkan dengan cara diangin-anginkan, agar permukaan tidak melengkung.

Abstrak

The shellfish craft business is not only profitable for business actors, but also provides other benefits, including opening up employment opportunities for the community, increasing community creativity due to growing market demand and maintaining the product as a quality work of art. The output targets are household equipment (tissue boxes), interior accessories (wind chimes, door/window curtains) and souvenirs (key chains, brooches). Implementation methods include counseling, demonstration, training and coaching in the development of shellfish waste as a business opportunity. The training activity was successful because the enthusiasm of the participants was so great in pursuing the art of shellfish craft. Various forms of products and models produced are very varied. The products produced are tissue boxes, wind chimes, door/window curtains, key chains and brooches. The formation of a craft group “Creative Kastil†in the context of the sustainability of training activities.

Dewi, D. A. N. N. 2010. Analisis Bioekonomi Untuk Pengelolaan Sumber Daya Kerang Simping (Amusium pleuronectes) Di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.

Erwin, T. 2013. Pengaruh modal sosial terhadap perilaku kewirausahaan, Suatu studi pada

pelaku usaha mikro kecil menengah di Kecamatan Kabaruan Kabupaten Kepulauan Talaud.

Jurnal Acta Diurna, 2(2), 1-10.

Fitri, N. L. E dan Rusmini. 2017. Karakterisasi Kitosan dari Limbah Kulit Kerang Simping (Amusium pleuronectes). UNESA Journal of Chemistry.

Fitri, N. L. E. dan Rusmini. (2017). Karakterisasi Kitosan dari Limbah Kulit Kerang Simping (Amusium pleuronectes). UNESA Journal of Chemistry.

Hardjanto, K. 2020. Pemanfaatan Limbah Kulit Kerang Sebagai Sumber Ekonomi Rumah Tangga: Studi Kasus di Sabila Craft, Kota Magelang. Buletin Ilmiah “MARINA†Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 6 (2) : 125-132.

Mohamad, I., I. Sudana dan Hasdiana. 2020. Pengembangan Seni Kerajinan Kerang Di Desa Modelomo Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Laporan Akhir Program Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo.

4 Limbah tulang sapi

Tulang sapi merupakan salah satu bagian dari tubuh ternak sapi. Umumnya, dimanfaatkan sebagai bahan olahan kuliner yang lezat seperti sup iga atau kaldu. Padahal tulang sapi dapat juga diolah menjadi beragam barang yang berguna dan berseni.

Tulang sapi juga mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan tulang hewan lainnya, antara lain :

  • Strukturnya lebih kuat sehingga tidak mudah keropos seperti tulang kuda
  • Ukurannya relatif lebih panjang dibandingkan tulang kerbau
  • Mudah didapat

Bahan dan alat

Berikut alat dan bahan serta cara pembuatan produk kerajinan hiasan meja hasil pemanfaatan bahan limbah dari tulang sapi.

Alat :

Bahan :

  1. Sapi
  2. Cat air
  3. Hiasan bunga
  4. Hiasan daun
  5. Kawat kecil
  6. Batu kecil
  7. Papan kecil
  8. Stick es krim
  9. Hiasan kupu-kupu
  • Bersihkan rahang sapi dan cat warna kecoklatan
  • Rekatkan dengan tali
  • Hiasi dengan kawat kecil yang dicat
  • Tambahkan hiasan sesuai selera
  • Buat alas persegi dengan menggunakan papan tipis
  • Papan bisa di cat warna hitam
  • Cat tulang dengan warna orange dan batu dengan warna hijau
  • Gabungkan alas, benda yang sudah dibuat dan batu serta tulang lain dengan lem atau perekat
  • Buat hiasan pagar sekitar dengan stick es krim yang sudah diwarnai

Limbah cangkang kerang

Perairan Indonesia sangat luas dan banyak, banyak pula kerang yang hidup di dalamnya dan beraneka ragam pula bentuknya. Kita harus bersyukur atas keindahan alam Indonesia yang kita miliki. Bahasa latin kerang yaitu molusca, yaitu hewan air yang bertubuh lunak yang memiliki cangkang.

Pengertian umumnya adalah semua molusca lengkap dengan sepasang cangkangnya. Semua kerang-kerangan memiliki sepasang cangkang yang biasanya simetri. Kerang-kerangan yang dipakai pada kerajinan adalah cangkangnya.

Jenis kerang-kerangan yang biasa terdampar di pantai, bukan yang dibudidayakan untuk konsumsi pangan seperti kerang darah dan kerang hijau.

Cangkang kerang terbagi menjadi dua, yaitu cangkang kerang betina dan jantan. Cangkang yang dijadikan bahan dasar tersebut memiliki tekstur untuk untuk dibentuk berbagai pola. Pola-pola tersebut disusun menjadi kerajinan tangan yang unik.

Jika di daerah perkotaan atau pinggir kota, limbah cangkang kerang banyak dijumpai pada restoran sea food, pasti kita dapat menemui jenis kerang laut yang menjadi limbah. Kerang dimanfaatkan dagingnya saja sedangkan kulitnya belum banyak dimanfaatkan.

Kulit kerang memang memenuhi tempat sampah, karena ukuran daging kerang yang kecil membuat limbah dari cangkang kerang ini menjadi menumpuk dan tidak sedap dipandang. Banyak orang sudah memanfaatkan kerang ini sebagai karya kerajinan.

Turis mancanegara pun banyak yang menyukai karya kerajinan dari cangkakng kerang produksi pengrajin dari cangkang kerang produski pengrajin Indonesia.

Pemanfaatan cangkang kerang sebagai bahan kerajinan selain memnambah nilai ekonomis juga sekaligus untuk memanfaatkan cangkang kerang yang biasanya menjadi limbah, dan apabila dibiarkan begitu saja akan berdampak buruk pada lingkungan sekitar. Pemanfaatan cangkang kerang dapat mengurangi resiko pencemaran lingkungan.

Kerajinan kekerangan merupakan usaha sektor kelautan dan perikanan yang menghasilkan produk bernilai ekonomis tinggi dengan bahan baku dari limbah cangkang kerang. Produk kerajinan kekerangan tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga banyak diekspor ke mancanegara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kerajinan kekerangan di “Sabila Craft” Kota Magelang, menganalisis biaya dan pendapatan usaha kerajinan serta strategi pemasaran produk. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa, bahan baku kerajinan kekerangan yang digunakan “Sabila Craft” adalah kerang simping, yang diperoleh dari daerah pantai utara Jawa. Jumlah kebutuhan bahan baku sekitar 6.500kg perbulan, yang mampu menghasilkan 3.200 – 3.500 buah produk. Biaya produksi rata-rata Rp3.700.000,00 perbulan. Pendapatan yang diperoleh dari usaha kerajinan kekerangan sebesar Rp26.400.000,00 − Rp28.600.000,00 perbulan. Produk kekerangan di “Sabila Craft” dipasarkan secara domestik dan ekspor. Namun demikian, usaha ini masih membutuhkan kemudahan mendapatkan bahan baku dan dukungan fasilitas pemasaran produk.

Title: Utilization of Shellfish Waste as a Source of Household Economy: A Case Study in Sabila Craft, Magelang City


Tags: kerajinan sebagai manfaat nilai

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia