... Pengertian Kerajinan Limbah Keras: Ide Kreatif DIY dari Bahan Bekas - Panduan dan Inspirasi!

"Pengertian Kerajinan dari Limbah Keras - Kreativitas Mendaur Ulang untuk Keberlanjutan"

Contoh Kerajinan Limbah Keras, Teknik Pengolahan, dan Pengertiannya

Limbah keras dibagi menjadi dua, yakni limbah keras organik dan limbah keras anorganik. Bagaimana teknik pengolahannya menjadi kerajinan bernilai ekonomis?

tirto.id - Dari pengertiannya, limbah keras mengacu pada limbah yang berwujud keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, tidak mudah diolah, dan tidak mudah terurai dalam tanah. Contoh limbah keras yang dapat ditemukan di lingkungan sekitar adalah tulang hewan, pecahan kaca, hingga kaleng bekas.

Jika diolah dengan kreatif, limbah keras bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis.

Masyarakat dapat mengolah ulang sampah sisa tersebut menjadi bahan kerajinan berdaya jual, baik itu menjadi produk niaga, atau sekadar usaha sampingan.

Pada dasarnya, limbah keras relatif sulit terurai atau hanya sebagian saja yang dapat terurai, itu pun memerlukan waktu relatif lama, bahkan hingga puluhan tahun.

Kemudian, dari pembagiannya, jenis limbah keras dibagi menjadi dua, yaitu limbah keras organik dan anorganik.

Dengan mengetahui pengertian dan jenis limbah keras tersebut, individu yang tertarik memanfaatkannya dapat memilah limbah keras sesuai fungsi dan ketersediaan di lingkungan sekitar.

Selain itu, ia juga dapat memproyeksikan target sasaran konsumen yang kiranya potensial untuk membeli kerajinan limbah keras yang akan dibuat tersebut.

Jenis dan Karakteristik Bahan Limbah Keras

Dikutip dari buku Prakarya (2017:4), limbah keras terbagi menjadi dua bagian yaitu limbah keras organik dan anorganik.

1. Limbah Keras Organik

Limbah yang terdiri atas kandungan bahan yang pejal, solid, kuat dan tidak mudah berubah bentuk, berasal dari sumber daya alam daratan dan lautan. Contohnya cangkang kerang laut, sisik ikan keras, tulang ikan, tulang hewan berkaki empat (sapi, kerbau, kambing), tempurung kelapa, dan potongan kayu.

Hampir semua limbah keras organik dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk kerajinan, tetapi diperlukan peralatan yang cukup kuat untuk membantu dalam pengerjaannya.

2. Limbah Keras Anorganik

Limbah yang terdiri atas kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran, dan penghancuran. Contohnya pelat-pelat dari logam, pecah-pecahan keramik, pecahan kaca, wadah/botol plastik, dan kaleng.

Meskipun begitu, tidak semua limbah keras dapat diolah kembali menjadi karya kerajinan karena keterbatasan alat dan teknologi.

Prinsip Kerajinan Bahan Keras dan Aspek Rancangannya

Membuat kerajinan memang bisa dilakukan dengan memanfaatkan berbagai jenis bahan di sekitar. Bahan tersebut ada yang sifatnya keras dan lunak. Bahan yang keras kemudian akan menghasilkan kerajinan bahan keras, begitu juga sebaliknya. Ketika proses pembuatannya, terdapat prinsip kerajinan bahan keras yang harus diperhatikan.

Disamping itu, ada pula aspek rancangan yang berkaitan dengan prinsip kerajinan tersebut. Lalu, apa sajakah prinsip dan aspek rancangan dalam prinsip tersebut? Di bawah ini penjelasan selengkapnya.

  • 1 Pengertian Kerajinan Bahan Keras
  • 2 Jenis-Jenis Kerajinan Bahan Keras
    • 2.1 1. Kerajinan Bahan Keras Alam
    • 2.2 2. Kerajinan Bahan Keras Buatan
    • 3.1 1. Keunikan Bahan Kerajinan
    • 3.2 2. Keragaman Muatan Nilai
    • 4.1 1. Reduce (Mengurangi)
    • 4.2 2. Reuse (Menggunakan Kembali)
    • 4.3 3. Recycle (Mendaur Ulang)
    • 5.1 Faktor Teknis
    • 5.2 Faktor Ekonomis
    • 5.3 Faktor Ergonomis
    • 5.4 Faktor Estetika
    • 5.5 Faktor Sains dan Teknologi
    • 5.6 Faktor Kondisi Lingkungan

    Prinsip Kerajinan Limbah Keras

    Limbah keras diketahui dapat difungsikan sebagai salah satu bahan kerajinan. Pengolahannya juga harus mempertimbangkan prinsip kerajinan bahan keras untuk limbah. Ada tiga macam prinsip yang berkaitan dengan pengolahan limbah ini yaitu reduce , reuse , dan recycle . Ketiga prinsip ini sering kali disebut dengan prinsip 3R.

    1. Reduce (Mengurangi)

    Prinsip ini berarti kita harus mengurangi atau meminimalisir penggunaan barang atau material tertentu. Tujuannya tentu saja untuk mengurangi limbah keras yang tidak lagi terpakai.

    2. Reuse (Menggunakan Kembali)

    Selain mengurangi limbah dengan prinsip reduce , prinsip reuse (menggunakan kembali) juga dapat diterapkan. Kamu bisa memilih mana saja barang atau material yang sekiranya bisa dimanfaatkan kembali sebagai bahan kerajinan.

    3. Recycle (Mendaur Ulang)

    Prinsip dengan mendaur ulang menjadi bagian terpenting. Prinsip ini mencoba untuk mendaur ulang barang atau material yang tidak lagi dipakai.

    Proses daur ulang ini nantinya akan berguna dalam mengubah fungsi barang yang terpakai menjadi barang yang bisa difungsikan kembali. Salah satunya dengan mengubahnya menjadi kerajinan yang bisa bernilai jual maupun sekadar untuk hiasan.


    Tags: kerajinan limbah keras pengertian

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia