... 10 Pengrajin Terkenal di Indonesia: Inspirasi DIY dan Kerajinan Jarum

Pengrajin Terkenal di Indonesia - Menginspirasi Karya Sulaman dan Kerajinan DIY

Solo

Shutterstock/Innayah Proses pembuatan batik tulis oleh seorang pengrajin di Kampung Batik Laweyan, Solo.

Kota Solo atau Surakarta sebagai salah satu pusat batik di Indonesia sudah terbangun sejak masa lampau. Diketahui, Solo pernah menjadi pusat Kerajaan Mataram Surakarta, dan dilanjutkan dengan Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran. Eksistensi Solo sebagai pusat batik di Indonesia tercermin dari banyaknya sentra batik di kota ini. Baca juga: Ingin Tahu Proses Membatik di Kampung Batik Laweyan? Ini Caranya Sentra-sentra batik di Solo antara lain Batik Danar Hadi, Kampung Batik Kauman, Kampung Batik Laweyan, Pasar Klewer, Beteng Trade Center, Pusat Grosir Solo, hingga Lumbung Batik Solo. Di antara sentra batik tersebut, Kampung Batik Laweyan mungkin menjadi yang paling terkenal. Pasalnya, industri batik tulis di Laweyan ini sudah mulai berkembang sejak abad ke-14 Masehi, pada masa Kesultanan Pajang. Pada saat teknik batik cap ditemukan, Kampung Batik Laweyan juga tidak ketinggalan, bahkan melahirkan banyak juragan batik.

Upaya berbagai pihak dalam optimalisasi aset kerajinan kain dan tenun

Sebagai bentuk apresiasi serta mengoptimalkan aset yang dimiliki dalam konteks kekayaan budaya melalui kain tenun, upaya ekspansi kain tenun pun terus ditingkatkan.

Dikutip dari halaman resmi Kementerian Perindustrian bahwa target ekspor produk kain tenun dan batik pada tahun 2019 mampu menembus angka 58,6 juta dolar AS atau naik 10 persen dibanding capaian tahun 2018 sebesar 53,3 juta dolar AS.

Tercatat, ekspor kain tenun dan batik Indonesia mayoritas dikapalkan ke negara maju seperti Jepang, Belanda dan Amerika Serikat.

“Tenun dan batik merupakan high fashion yang nilai tambahnya tinggi, bukan sebagai komoditas. Maka itu, ekspor untuk industri ini terus kami dorong. Apalagi, sekarang Wastra Nusantara semakin beragam dan diminati konsumen global. Bahkan, tadi kami melihat ada substitusi sutra dari pabrik yang di Sukoharjo, Jawa Tengah,” ucap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat pembukaan Pameran Adiwastra 2019 lalu.

Ditetapkannya Hari Tenun Nasional pada 7 September berkaitan dengan sejarah diresmikannya Sekolah Tenun pertama di Indonesia yakni pada 7 September tahun 1929 oleh dr. Soetomo di Surabaya.

Penetapan Hari Tenun Nasional, menjadi momentum untuk menggerakkan kegiatan tenun tradisional dan industri tenun juga secara otomatis, sekaligus mengembangkan tenun tradisional di seluruh Indonesia.

Harapannya, jika Hari Tenun Nasional sudah diresmikan pemerintah, kedepannya dapat diikuti dengan gerakan, wajib menggunakan busana tenun di hari kerja, mulai dari instansi pemerintah maupun swasta, seluruh sekolah negeri maupun swasta.

"Tenun layak diperlakukan seperti kita mengenakan dan memposisikan batik. Kita perlu terus mendukung perkembangan pembinaan perajin tenun Indonesia agar berkembang lebih banyak sekaligus dapat meningkatkan produksi,” kata Anna selaku pendiri Komunitas Tekstil Tradisional Indonesia (KTTI) bersama Yayasan Cinta Budaya Kain Nusantara dan Asosiasi Pengrajin Tenun Indonesia.


Tags: indonesia

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia