... Strategi Penjualan Konsinyasi Produk Kerajinan DIY: Menjangkau Pasar Lokal dengan Sukses

"Strategi Pemasaran Produk Kerajinan Lokal Melalui Sistem Konsinyasi"

Contoh Bisnis Konsinyasi

Tika adalah seorang pengusaha yang memproduksi makanan pedas kekinian. Ia ingin menjual produknya di toko pusat kota.

Tika ingin melakukan pengujian, Apakah produk makanan pedas kekiniannya ini bisa laku di pasaran. Dia membuat perjanjian (bisnis konsinyasi) dengan pemilik toko makanan, dan menjual 50 bungkus makanan kekiniannya.

Dalam perjanjian, Tika akan mengambil hasil penjualan setiap 30 hari. 30 Hari pertama, Ia mengambil hasilnya ke toko, namun hanya terjual 30 bungkus. Pemilik toko mengembalikan 20 bungkus makanan pedasnya ke Tika.

Secara bisnis konsinyasi, Kasus seperti ini terbilang sukses. Tika dan penjual makanan pedasnya sama-sama mendapatkan keuntungan.

Nah, itu sedikit penjelasan mengenai Pengertian Penjualan Konsinyasi, semoga informasi mengenai sistem kerja sama penjualan konsinyasi ini bisa menjadi referensi untuk Anda yang ingin membuka usaha. Jika Anda ingin membuka usaha bidang kuliner, sistem penjualan konsinyasi juga bisa dicoba.

Tapi perlu diingat juga, sebaiknya jika Anda ingin melakukan kerja sama Konsinyasi, baik Anda sebagai produsen maupun mitra/toko, harus diperhatikan sistemnya nanti bagaimana. Khususnya dalam hal bagi hasil atau pengambilan keuntungannya. Karena ini tergantung dari kesepakatan bersama. Jangan sampai hanya sekedar melihat mudahnya kerja sama Konsinyasi, akhirnya Anda menghiraukan hal-hal yang vital seperti itu. Akan lebih baik ada hitam di atas putih.

Jadi konsinyasi adalah sistem penjualan yang sebenarnya juga ada untung ruginya. Untuk itu sebagai produsen juga perlu melihat apa nanti risikonya jika produk Anda dijual melalui sistem konsinyasi di toko atau partner A. Jangan asal kerja sama.

Originally posted 2019-12-09 07:39:02.

Ringkasan Buku Sekolah
Kelas 12 ( SMA / MA / SMK )
PRAKARYA
Bab I Wirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal

Hukum ekonomi dasar menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara ketersediaan barang di pasar (supply) dengan permintaan pembeli (demand). Titik temu antara permintaan dan pengadaan adalah penetapan harga jual produk.

Ketersediaan barang yang melebihi permintaan pembeli akan menurunkan harga barang. Sebaliknya, ketersediaan barang yang lebih rendah daripada permintaan pembeli, dapat menyebabkan harga barang menjadi tinggi.

Rancangan produk terwujud melalui kegiatan wirausaha dengan didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal pula dengan sebutan 6M, yakni Man (manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja), dan Market (pasar).

Kegiatan wirausaha dapat dibagi menjadi tiga tahapan.

1) Pembentukan organisasi dan pembagian tugas

2) Menetapkan target dan strategi

3) Membuat jadwal kegiatan

4) Menetapkan biaya produksi dan harga jual, pembiayaan serta alur keuangan

1) Melakukan produksi

2) Melakukan Quality Control (QC)

3) Melakukan pengemasan

4) Melakukan promosi, penjualan, dan distribusi

1) Evaluasi kinerja dan keuangan

2) Penyusunan laporan evaluasi


Tags: kerajinan untuk produk jual sistem

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia