... 5 Langkah Perencanaan Usaha Kerajinan DIY dengan Sentuhan Budaya Lokal

"Strategi Bisnis Kerajinan Berbasis Budaya Tak Materiil"

B. Uraian Materi

Memahami ide dan peluang usaha berdasarkan inspirasi budaya lokal non benda

Indonesia sangat kaya dengan budaya tradisional yang merupakan adat istiadat yang berlaku pada setiap kelompok etnik atau suku bangsa. Terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia atau tepatnya 1.340 suku bangsa menurut sensus Badan Pusat Statistik tahun 2010. Indonesia memiliki jumlah suku bangsa terbanyak di Asia Tenggara. Artinya, Indonesia memiliki keragaman budaya tradisional yang merupakan potensi luar biasa untuk menjadi sumber inspirasi (Hendriana Werdhaningsih, 2017). Berikut pengertian dan contoh kebudayaan non benda.

Kebudayaan Non Benda / Tak Benda

Kebudayaan non benda adalah kebudayaan yang mengacu pada hasil hasil karya bersifat abstract, bukan berupa benda, diantaranya banyak yang di turunkan antar generasi. Misalnya:

  • Tari tarian tradisional, seni pertunjukan dan panggung, ondel ondel, wayang
  • Lagu daerah, musik angklung
  • Puisi, pantun, bahasa, isyarat kentongan tkalian bahaya
  • Cerita rakyat, dongeng, mitos, simbol / lambang tertentu
  • Upacara adat, ritual, festival daerah, tradisi
  • Teknik / kecakapan / keahlian khusus,
Seperti teknik melukis, batik tulis, keahlian menempa keris

Pengembangan cerita pewayangan

Budaya tradisional milik Bangsa Indonesia yang beragam mampu memberikan inspirasi ide dan peluang usaha bagi kerajinan local yang dimiliki masing – masing daerah. Mari kia simak pengertian ide dan peluang usaha kerajinan tradional non benda. Dalam kamus bahasa Indonesia ide diartikan sebagai rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan gagasan atau cita- cita. Selama ide belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan tulisan maupun gambar yang nyata, maka ide masih berada di dalam pikiran. Ide yang sudah dinyatakan menjadi suatu perbuatan adalah karya cipta. Untuk mengubah ide menjadi karya cipta dilakukan serangkaian proses berpikir yang logis dan seringkali realisasinya memerlukan usaha yang terus menerus sehingga antara ide awal yang muncul di pikiran dan karya cipta satu sama lain saling bersesuaian sebagai kenyataan.

E. Pemasaran Langsung Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda

Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen tanpa melalui toko.

Penjualan langsung merupakan hasil dari promosi langsung yang dilakukan oleh penjual terhadap pembeli.

Pemasaran dapat dilakukan dengan promosi dan demo penggunaan produk kepada calon konsumen.

Sistem penjualan langsung dapat berupa penjualan satu tingkat (single-level marketing) atau multitingkat (multi-level marketing).

Penjualan satu tingkat merupakan cara yang paling sederhana untuk menjual produk secara langsung.

Wirausahawan langsung memasarkan dan menjual kepada konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga.

Pemasaran produk kerajinan dapat dilakukan dengan cara pemesanan.

Konsumen dapat melihat langsung produk ataupun melalui gambar dari produk kerajinan, dan kemudian memesannya.

Produsen kerajinan selain menjual produknya sendiri, dapat membentuk kelompok penjual yang akan memasarkan dan menjualkan produknya secara langsung kepada konsumen.

Kelompok penjual dapat terdiri atas beberapa tingkatan.

Sistem dengan beberapa tingkat kelompok penjual disebut multi-level marketing Produk perusahaan memiliki usaha di bidang penjualan langsung (direct selling) baik yang menggunakan single level maupun multi-level marketing wajib memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung yang dikeluarkan oleh BKPM sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2008.

Contoh penataan kerajinan pada penjualan di bazar:

Membuat Gambar/Sketsa

Ide-ide produk, rencana atau rancangan dari produk kerajinan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi berwujud. Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pinsil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hidari penggunaan penghapus. Tariklah garis tipis-tipis dahulu. Jika ada garis yang dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah garis lain pada bidang kertas yang sama. Demikian seterusnya sehingga kamu berani menarik garis dengan tegas dan tebal. Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa variasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda.

Pencarian Ide Produk

• Budaya nonbenda apa yang akan menjadi inspirasi?
• Produk kerajinan apa yang akan dibuat?
• Mengapa produk kerajinan tersebut dibuat?
• Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut?
• Bahan/material apa yang apa saja yang akan dipakai?
• Warna dan/atau motif apa yang akan digunakan?
• Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan?
• Bagaimana proses pembuatan produk tersebut?
• Alat apa yang dibutuhkan?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan dalam kelompok dalam bentuk curah pendapat ( brainstorming ). Pada proses brainstorming ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan
diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam bentuk tulisan atau sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Curah pendapat dilakukan dengan semangat untuk menemukan ide baru dan inovasi. Semangat dan keberanian kita untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi bekal kita berkarya di masa depan.


Tags: kerajinan usaha budaya inspirasi perencanaan

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia