... Pewarnaan Benda Kerajinan: Kapan dan Bagaimana Tahap Pengecatan Dilakukan?

Pewarnaan Benda Kerajinan - Tahapan Penting dalam Proses Pembuatan

B. Macam-Macam Teknik Pewarnaan Sel Bakteri

Secara umum terdapat 4 teknik dasar dalam melakukan pewarnaan sel bakteri, yaitu berdasarkan jenis zat warna yang digunakan dan tujuan melakukan pewarnaan. Ke empat teknik dasar tersebut adalah teknik pewarnaan sederhana, pewarnaan diferensial, pewarnaan negatif dan pewarnaan struktural

1. Teknik Pewarnaan Sederhana

Sesuai dengan penamaannya, pewarnaan sederhana adalah teknik pewarnaan sel bakteri yang hanya menggunakan satu jenis pewarna atau disebut pewarna tunggal. Tujuan dari melakukan pewarnaan sederhana adalah untuk menggambarkan secara jelas bentuk sel bakteri.

Zat warna yang digunakan dalam pewarnaan sederhana biasanya bersifat basa / alkali. Sifat basa memiliki muatan positif (+) dan akan mudah berikatan dengan dinding sel bakteri yang bermuatan negatif (-).

Contoh jenis zat warna yang biasa digunakan dalam melakukan teknik pewarnaan sederhana adalah Methylene Blue, Crystal Violet dan Carbol Fuchsin. Sedangkan prosedur pewarnaan sederhana untuk mewarnai sel bakteri dapat dilihat pada artikel berikut ini: https://www.microbeholic.com/2020/10/pewarnaan-sederhana-prinsip-dan-prosedur-pewarnaan.html

2. Teknik Pewarnaan Diferensial

Pewarnaan diferensial atau pewarnaan pembeda adalah teknik pewarnaan sel bakteri yang digunakan untuk membedakan tipe sel bakteri atau bagian-bagian sel lainnya. Zat warna yang digunakan biasanya lebih dari satu jenis dengan sifat yang berbeda. Reagen-reagen khusus juga digunakan untuk mendukung proses pewarnaan.

Berdasarkan tujuan penggunaannya, pewarnaan diferensial dibedakan menjadi 3 yaitu pewarnaan Gram, pewarnaan Bakteri Tahan Asam, dan pewarnaan Spora Bakteri.

a. Pewarnaan Gram

Pewarnaan Gram merupakan teknik pewarnaan yang digunakan untuk membedakan tipe sel bakteri berdasarkan sifat kimiawi dan fisik dinding sel. Metode pewarnaan ini ditemukan pada tahun 1884 oleh seorang ahli mikrobiologi Denmark yang bernama Hans Christian Gram untuk membedakan bakteri Pneumococcus dan Klebsiella pneumoniae. Sehingga nama Gram diabadikan menjadi nama teknik pewarnaan ini.

Kerajinan Bahan Lunak

Pernahkah kalian melihat kerajinan tangan bahan lunak? Pasti kita sering melihat beberapa benda kerajinan yang unik dan menarik.

Contohnya kerajinan seperti keramik, guci, dan yang lain sebagainya. Nah keramik dan guci ini adalah salah satu kerajinan dari bahan lunak yang sering kita temui di rumah.

Untuk proses pembuatannya sendiri tidak bisa di bikin sembarangan, ya kita membutuhkan beberapa teknik dalam membuat kerajinan dari bahan lunak tersebut.

Perlu diketahui juga bahwa bahan lunak sendiri terdiri dari beberapa jenis, ada bahan lunak alami dan bahan lunak buatan.

Berikut ini akan kami bahas beberapa jenis kerajinan bahan lunak baik dari buatan dan alami. Simak selengkapnya.

  • 1 Pengertian Kerajinan Bahan Lunak
  • 2 Cara Membuat Kerajinan Bahan Lunak
    • 2.1 Mengukir
    • 2.2 Menenun
    • 2.3 Menganyam
    • 2.4 Membentuk
    • 3.1 Bahan Lunak Alami Kulit
    • 3.2 Bahan Lunak Alami Tanah Liat
    • 3.3 Bahan Lunak Alami Serat Alam
    • 4.1 Bahan Lunak Buatan Sabun
    • 4.2 Bahan Lunak Buatan Gips
    • 4.3 Bahan Lunak Buatan Lilin
    • 4.4 Bahan Lunak Buatan Clay
    • 5.1 Fungsi Ekonomis
    • 5.2 Fungsi Pakai
    • 5.3 Fungsi Hiasan

    Pengertian Ragam Hias pada Bahan Kayu

    Pengertian ragam hias pada kayu adalah bentuk dasar hiasan yang disusun sesuai pola yang diterapkan pada kayu, fungsinya untuk menambah keindahan. Ragam hias pada kayu sering dijumpai pada bagian-bagian rumah, misalnya pintu, jendela, bagian tiang rumah, dan bagian-bagian rumah lainnya. Selain digunakan sebagai bagian dari keindahan rumah, pada umumnya ragam hias juga berfungsi sebagai penolak bala atau penghormatan kepada roh leluhur.

    Bentuk ragam hias sangat beraneka ragam, bahkan setiap daerah di Indonesia memiliki pola ragam hias yang menjadi ciri khas daerahnya. Penciptaan ragam hias pada umumnya terinspirasi dari keanekaragaman hayati yang terdapat di setiap daerah tersebut. Jenis-jenis ragam hias yang sudah banyak dikenal masyarakat antara lain ragam hias flora (motif hias yang dikembangkan dari objek flora/ tumbuhan), ragam hias fauna (motif hias yang dikembangkan dari objek fauna/ hewan), ragam hias figuratif (motif hias yang dikembangkan dari objek manusia), ragam hias geometris (motif hias yang dikembangkan dari bentuk geometris), dan ragam hias polygonal (motif hias yang dikembangkan dari bentuk polygonal).

    Keanekaragaman jenis motif ragam hias daerah tidak hanya diterapkan pada produk kerajinan berbahan kayu, namun juga diterapkan pada beberapa produk kerajinan berbahan lainnya, seperti kerajinan tradisional berbahan kain, kulit, logam, keramik, kaca, dan batu alam. Penerapan ragam hias pada berbagai bahan ini memerlukan teknik dan cara yang berbeda tergantung bahan yang digunakan. Sebagai contoh misalnya, ragam hias pada bahan kayu yang sifatnya kaku memerlukan teknik yang berbeda dengan penerapan ragam hias pada bahan tekstil yang sifatnya elastis.

    Kerajinan Bahan Lunak Menggunakan Bahan Buatan

    Bahan lunak buatan merupakan suatu bahan yang didapatkan melalui beberapa tahap-tahap proses sehingga menjadi bahan lunak yang bisa dibentuk menjadi benda kerajinan.

    Bahan lunak buatan juga cenderung lebih mahal dibandingkan dengan bahan alami karena pembuatannya menggunakan bahan-bahan kimia.

    Berikut Contoh Kerajinan Lunak Bahan Buatan:

    Bahan Lunak Buatan Sabun

    Sabun adalah bahan lunak buatan yang dihasilkan dari zat kimia tertentu. Sabun ini bisa diolah dengan dua cara yaitu:

    1. Diukir dan diparut hingga menjadi bubuk lalu di buat adonan baru seperti membuat plastisin.
    2. Dicetak saat sabun masih dalam adonan cair.

    Hasil karya kerajinan dari sabun juga tidak kalah unik dan menarik. Karya kerajinan ini dapat dijadikan hiasan di rumah dengan cara diukir menyerupai bentuk-bentuk menarik sesuai yang kita inginkan.

    Berikut contoh gambar kerajinan lunak menggunakan sabun:

    Bahan Lunak Buatan Gips

    Gips adalah bahan mineral yang di dalamnya terdapat zat hidrat kalsium, sulfat, karbonat, sulfat nitrat dan lainnya. bentuk Gips pada umumnya yaitu bubuk lalu kemudian dicampur dengan air, supaya menjadi adonan kental.

    Jika didiamkan, adonan ini akan berubah mengeras

    Teknik Penerapan Ragam Hias pada Kayu

    Teknik berkarya seni dengan memberikan sentuhan ragam hias pada benda-benda produk kerajinan kayu ini sudah ada sejak zaman prasejarah dan semakin berkembang pada zaman kerajaan. Terdapat 3 teknik atau cara yang umum digunakan masyarakat dalam memberikan sentuhan ragam hias pada benda-benda kerajinan yang terbuat dari kayu. Penerapan ragam hias pada bahan kayu dilakukan dengan cara, yaitu melukis atau menggambar, mengukir dan gabungan melukis dan mengukir pada permukaan kayu.

    Dalam menerapkan ragam hias pada kayu dilakukan diatas permukaan kayu pada benda atau bahan kayu baik 2 dimensi maupun 3 dimensi. Pemberian ragam hias pada kayu harus dilakukan dengan menerapkan prosedur atau tahapan yang tepat agar memperoleh hasil yang maksimal. Memilih teknik penerapan ragam hias pada kayu yang paling tepat adalah menyesuaikan bahan atau jenis kayu yang digunakan serta tujuan pembuatan benda atau produk kerajinan yang dibuat. Misal jika ingin membuat salah satu perabotan rumah seperti meja menggunakan bahan kayu jati yang paling tepat adalah dengan teknik ukir atau gabungan teknik ukir dan lukis, bukan menggunakan teknik lukis saja.

    Jelaskan Tiga Teknik Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu?

    Tiga Teknik yang sering digunakan dalam menerapkan ragam hias pada bahan kayu adalah dengan cara menggambar atau melukis, mengukir, serta gabungan menggambar/melukis dan mengukir. Mengukir berarti membuat ragam hias dengan cara memahat permukaan kayu dan dibentuk seperti relief. Teknik menggambar dibuat pada permukaan benda atau barang seni yang sudah jadi. Setiap teknik yang digunakan akan menghasilkan karya seni yang berbeda-beda. Dengan teknik ukir menghasilkan bahan kayu yang memiliki tekstur jelas, sedangkan dengan cara dilukis menghasilkan tekstur halus.

    1. Teknik Mengukir Pada Kayu

    Salah satu teknik penerapan ragam hias pada bahan kayu adalah teknik ukir. Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola di atas permukaan benda. Seni ukir kayu atau ukiran kayu merupakan gambar hiasan yang dibentuk dengan cara dipahat untuk mengurangi bagian kayu yang akan menimbulkan bentuk cekung dan cembung sehingga membentuk permukaan yang indah. Istilah seni ukir kayu sudah tidak asing lagi karena dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat karya ini di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah.


    Tags: kerajinan pada tahap

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia