Sablon - Keindahan dalam Kerajinan Tekstil dengan Sentuhan Teknik DIY
Teknik Sablon Manual
Sablon manual adalah sablon yang menggunakan alat yang disebut layar ( screen ), yang tersedia dalam berbagai bentuk, ketebalan, ukuran dan juga jaring tipis dan tebal dari alat yang sesuai dengan kebutuhan.
Dimana screen itu memiliki lubang pori dalam jaringan yang cukup besar screen itu sendiri adalah alat yang umumnya memiliki bentuk persegi. Memiliki bingkai yang terbuat dari kayu atau aluminium. Dan di tengahnya ada jaring sutra dengan pori-pori yang kepadatannya berbeda.
Teknik ini membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup besar dalam produksi. Belum lagi tekanan pada saat menggesut tinta bisa berbeda-beda pada setiap gesutan. Hal ini dapat menyebabkan ketebalan tinta yang menempel pada kain menjadi berbeda. Oleh karena itu, kualitas yang dihasilkan oleh teknik sablon ini sangat tergantung pada keahlian sang tukang gesut.
Tapi di samping itu, sablon manual juga memiliki beberapa keunggulan. Yang pertama adalah harganya yang murah. Inilah faktor utama yang menyebabkan jenis teknik sablon ini masih bertahan hingga sekarang.
Yang kedua, di tangan seorang crafter yang ahli, gambar yang dicetak dengan teknik sablon ini bisa lebih awet. Hal ini disebabkan karena dalam setiap proses gesut para crafter yang ahli ini sekaligus melakukan quality control pada setiap karyanya.
Fungsi Kerajinan Tekstil
Ada beberapa fungsi kerajinan tekstil, di antaranya sebagai berikut.
Sebagai pemenuhan kebutuhan sandang atau fashion, misalnya, aksesoris, baju, topi, tas dan sepatu.
- Sebagai pelengkap interior, misalnya salut kursi dan kain untuk tirai.
- Pelengkap rumah tangga, misalnya keset, sarung bantal, taplak, dan sprei.
- Sebagai wadah benda, misalnya dompet.
Karya kerajinan tekstil tradisional Indonesia juga mempunyai fungsi yang dapat digunakan sebagai berikut.
- Pemenuhan kebutuhan sandang yang melindungi tubuh, misalnya baju-baju daerah.
- Sebagai alat bantu rumah tangga, misalnya kain untuk gendongan bayi dan kain untuk membawa barang.
- Sebagai alat pelengkap dekorasi, misalnya, taplak meja, gorden, dan hiasan-hiasan.
- Sebagai alat penyimpan, misalnya tas, sarung tangan, atau sarung hp.
- Sebagai alat ritual atau tradisi tertentu, misalnya:
- Kain ikat celup Indonesia Timur, sebagai penutup jenazah
- Kain Tapis khas daerah Lampung untuk dipakai saat pernikahan
- Kain Cepuk digunakan untuk ritual adat di Pulau Nusa Penida
- Kain Songket untuk digunakan dalam pernikahan dan khitanan
- Kain Poleng asal Bali digunakan saat acara penyucian atau ruwatan
6 Macam – Macam Teknik Sablon Kaos Yang Harus Diketahui
6 Macam – Macam Teknik Sablon Kaos Yang Harus Diketahui – Sejarah teknik sablon pertama kali ditemukan di China, pada zaman Dinasti Song (960 – 1279 M). Kemudian beberapa negara Asia seperti Jepang dan lainnya mengadopsi metode cetak baju kaos ini dan mengembangkannya dengan memadukannya dengan penggunaan teknik sablon atau cetak lainnya. Oleh karena itu di China lah sejarah sablon itu muncul.
Penyablonan kimono itu dilatarbelakangi oleh kaisar yang melarang menggunakan kimono bertulisan tangan. Pasalnya, Kaisar sangat prihatin karena tingginya harga kimono motif tulisan tangan yang beredar di pasar.
Dengan keluarnya kebijakan tersebut permintaan kimono tulis tangan dapat ditekan, dan kimono motif sablon mulia banyak digunakan oleh masyarakat jepang.
Sejak itu teknik cetak sablon mulai merambah ke negara-negara sekitar akhir abad ke-18. Akan tetapi cetak sablon pada masa itu berkembang tidak terlalu baik, karena belum ditemukan penggunaan kain kasa atau screen untuk mencetak sablon. Berikut ini macam-macam sablon yang harus kamu ketahui :
- Teknik Sablon Otomatis
- Teknik Sablon Digital
- Teknik Sablon Manual
- Teknik Sablon Polyflex
- Teknik Sablon Direct-To-Garment
- Teknik Sablon Dye-Sublimation
Teknik Pengolahan Serat Tekstil
Pengolahan bahan-bahan serat menjadi bahan tekstil dapat dilakukan secara manual atau menggunakan mesin. Adapun langkah-langkah pembuatan serat menjadi benang hingga menjadi kain sebagai berikut.
Secara umum, tekstil sering dijadikan sebagai bahan untuk kerajinan. Dalam proses produksi kerajinan juga melibatkan keterampilan untuk dirancang supaya mempunyai nilai dan unsur keindahan atau estetik serta unsur kegunaan atau fungsional.
Sedangkan kerajinan tekstil buatan merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan serat, benang maupun kain yang sebelumnya melalui pengolahan secara kimia.
Pada umumnya, bahan serat tekstil berupa serat seperti di bawah ini:
- Serat filament
- Serat staple
- Serat alam
- Serat sintesis
Di Indonesia, kerajinan tekstil terbagi menjadi dua, yaitu kerajinan tekstil modern dan kerajinan tekstil tradisional. Tujuan adanya produk kerajinan tekstil yaitu sebagai penghias, kelengkapan ritual, benda pakai dan fungsi simbolik.
Kerajinan sebagai benda pakai digunakan untuk keperluan praktis diantaranya yaitu sebagai tempat pakaian, dompet, tas, keset, jaket dan lain sebagainya.
1. Kerajinan Tekstil Modern
Kerajinan tekstil modern banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan fungsional. Apalagi seiring berjalannya waktu, zaman akan terus mengalami perkembangan sehingga muncul kerajinan modern yang berasal dari bahan tekstil. Hingga saat ini kerajinan tekstil juga mampu menawarkan kerajinan yang mempunyai banyak variasi. Contoh tekstil modern diantaranya topi, kain dan lain-lain.
Proses Produksi Kerajinan Tekstil
Setiap jenis kerajinan tekstil memiliki bahan, alat, dan cara membuat atau produksi yang berbeda. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa proses produksi kerajinan tekstil mulai dari kerajinan tekstil tapestri, batik, sulam, dan jahit aplikasi.
Kerajinan Tekstil Tapestri
Tapestri atau tenun banyak di temukan di Indonesia sebagai salah satu kearifan budaya kerajinan tekstil. Banyak kekayaan tenun menenun, dengan aneka ragam teknik dan prosesnya, serta ragam hias yang beraneka ragam di nusantara.
Kerajinan tenun dibuat dengan menggunakan alat tenun seperti gedogan ataupun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), dalam pembuatan hiasan tenun serat ini pun mengikuti kebiasaan dalam pembuatan tenun pada umumnya.
Bahan Pembuatan Hiasan Tapestri
Bahan yang digunakan untuk membuat hiasan tapestri sebagai berikut.
- Benang tipis untuk lungsi
- Benang tebal untuk pakan
Alat Pembuat Hiasan Tapestri
Alat yang digunakan dalam pembuatan hiasan tapestri sebagai berikut.
- Kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsi
- Batang kayu
Proses Pembuatan Tapestri
Membuat tapestri sebetulnya membutuhkan suatu keahlian dan keterampilan khusus yang harus dilatih dan ditekuni. Namun, secara umum, proses pembuatan tapestri dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut.
- Membuat lungsi pada pemidangan tenun.
- Memasukkan benang pakan pada lungsi.
- Mengganti warna pakan sesuai motif yang diinginkan.
- Mengoperasikan alat tenun dengan cara menyesuaikan dan mengganti warna benang, lalu menarik bagian alat yang akan merapatkan benang.
Tags: kerajinan yang teknik