... 5 Unsur Ergonomis Penting dalam Karya Kerajinan: Tips DIY

Kelebihan Ergonomis dalam Karya Kerajinan Sulaman dan DIY

Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras

Dalam proses pembuatan sebaiknya menggunakan berbagai jenis pahat ukir agar hasil ukiran maksimal. Kemudian tetap memperhatikan keselamatan kerja sehingga tercipta produk yang unggul dan berkualitas.

Teknik Kerja Bangku

Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan produk kriya kayu. Pekerjaan kerjabangku penekanan pada pembuatan benda kontruksi dengan alattangan,dan dilakukan di bangku kerja. pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris, membuat geometris secara terukur,membuat sambungan, dan merakit beberapa komponen dengan bahan papan maupun balok kayu.

Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi : tingkat ketrampilan dasar penguasaaan alat tangan , tingkat kesulitan produk yang dibuat, tingkat keapresisian hasil karya.

Untuk memperoleh hasil yang presisi pekerjaan kerja bangku biasanya dibantu dengan menggunakan alat-alat semi masinal,disamping untuk mempercepat proses kerja. Tingkat kejelasan gambar yang dipergunakan, kualitas peralatan baik alat potong, serut, pahat alat penghalus sangat menentukan hasil produk.

Teknik Bubut

Dalam pekerjaan membubut diperlukan alat pemotong yang berfungsi untuk mengiris, menyayat/menggaruk dan membentuk benda. Proses Kerja Teknik Bubut:

  1. Potonglah kayu sesuai dengan ukuran pada gambar kerja ditambah 2 cm pada setiap ujungnya.
  2. Buatlah garis diagonal pada setiap ujung kayu dengan menggunakan penggaris dan pensil untuk menentukan titik senter. Tandailah titik senter dengan menggunakan drip atau palu besi.
  3. Ketamlah sudut-sudut kayu menjadi segi delapan dengan menggunakan ketam baja.
  4. Pasanglah benda kerja pada senter mesin bubut . Kemudian aturlah ketinggian penyangga pahat sesuai dengan senter mesin bubut 6 Mulailah pembubutan dari bentuk segi delapan menjadi silinder dengan menggunakan pahat kuku besar.
  5. Ratakan bentuk silinder dengan menggunakan pahat lurus atau pahat miring/sero.

Unsur Estetika pada Karya Kerajinan Dikenal dengan Istilah Apa? Ini Ulasannya

Unsur estetika pada karya kerajinan dikenal dengan istilah keindahan menjadi nilai tambah dari sebuah karya kerajinan.

Diperbarui 23 Okt 2023, 12:15 WIB Diterbitkan 23 Okt 2023, 12:15 WIB

Liputan6.com, Jakarta Unsur estetika pada karya kerajinan dikenal dengan istilah keindahan. Kerajinan adalah suatu kegiatan yang melibatkan keterampilan tangan dan seni yang melibatkan keterampilan tangan yang lebih tinggi dalam proses pembuatannya. Kerajinan merupakan salah satu cabang seni yang sering dikenal dengan nama seni kriya. Kata "kriya" berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "mengerjakan" atau "kerja," dan ini mencerminkan esensi dari kerajinan itu sendiri.

Proses kerajinan menghasilkan barang-barang dengan nilai-nilai fungsi, seperti kegunaan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Bedanya, karya kerajinan memiliki nilai estetika yang tinggi dibanding dengan benda fungsional lainnya. Unsur estetika pada karya kerajinan dikenal dengan istilah keindahan menjadi nilai tambah dari sebuah karya kerajinan.

Pengertian Estetika adalah Gambaran Keindahan, Ini Penjelasan Para Ahli

Pengertian Estetika Menurut Para Ahli, Unsur, Teori, dan Manfaatnya

Estetika adalah Cabang Filsafat yang Membahas Tentang Seni, Ketahui Unsurnya

Unsur estetika dalam sebuah kerajinan merujuk pada elemen-elemen visual dan sensorik yang menentukan keindahan dan daya tarik suatu karya seni atau kerajinan. Konsep estetika dalam karya seni sangat penting karena dapat menciptakan nilai-nilai keindahan yang memikat.

Selain tampilan luar yang menarik, sebuah kerajinan juga harus mempertimbangkan fungsinya. Berikut ulasan tentang unsur estetika pada karya kerajinan dikenal dengan istilah keindahan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (23/10/2023).

Unsur ergonomis

Terdapat lima elemen dalam ergonomi: keamanan, kenyamanan, kemudahan penggunaan, produktivitas/kinerja, dan estetika.

1. Keamanan

Ketika prinsip-prinsip ergonomi diaplikasikan dalam kerangka keselamatan kerja, terciptalah konsep keselamatan ergonomis. Keselamatan ergonomis memastikan bahwa produk, metode, dan lingkungan yang digunakan oleh para pekerja sesuai dengan tuntutan pekerjaan serta kapabilitas individu pekerja.

2. Kenyamanan

Sangatlah penting bahwa produk, termasuk furniture, dirancang dengan mempertimbangkan prinsip ergonomi. Furniture harus memberikan kenyamanan kepada pengguna, misalnya kursi harus mampu mendukung punggung pengguna dan ketinggian kursi harus disesuaikan dengan perkiraan tinggi kaki pengguna sehingga kakinya dapat menyentuh lantai.

Dalam hal pencahayaan di meja kerja, ada beberapa lampu kerja yang memiliki intensitas cahaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungannya, yang dapat menyebabkan silau dan ketidaknyamanan bagi pengguna.

Prinsip-prinsip ergonomi dapat memungkinkan untuk merancang ulang hal-hal ini dengan berfokus pada kontrast prinsip-prinsip yang ada.

Baca Juga : √ Mengenal Jenis Dinding Rumah Beserta Cara Merawatnya

3. Kemudahan penggunaan

Ketika duduk di kursi yang dirancang ergonomis dan bekerja dengan komputer, perlu untuk menyesuaikan ketinggian kursi. Menempatkan monitor komputer pada posisi yang tidak menyebabkan stres pada mata atau tangan adalah hal yang penting.

Sebaiknya, bagian atas layar ditempatkan tepat di bawah ketinggian mata. Dengan duduk tegak, posisi ini tidak akan memberikan beban ekstra pada leher, bahu, atau mata kalian.

4. Produktivitas / kinerja

Ergonomi juga memiliki potensi untuk meningkatkan tingkat produktivitas. Dalam setiap rumah, dapur sering menjadi ruangan yang paling sering digunakan. Dan sebuah dapur yang dirancang dengan efisiensi biasanya menjadi kunci utama untuk menciptakan kehidupan yang lebih nyaman.

Fungsi Ergonomis

Tak dapat disangkal bahwa ergonomi membawa sejumlah manfaat penting dan menjadi dasar dalam menciptakan lingkungan kerja yang efisien.

Ergonomi bisa digunakan untuk mengurangi risiko cedera dan meningkatkan efisiensi fisik. Riset menunjukkan bahwa keberhasilan implementasinya memerlukan komitmen berkelanjutan serta keterlibatan yang tulus dari seluruh karyawan.

kalian bisa meraih hal ini dengan berhasil melalui pendidikan diri mengenai kapan dan bagaimana prinsip ergonomi diterapkan.

Teruslah membaca untuk memahami lebih lanjut tentang bagaimana memodifikasi ruang kerja kalian dapat berkontribusi pada kemajuan bisnis kalian. Berikut adalah sembilan manfaat ergonomi yang mengesankan di lingkungan kerja.

1. Meningkatkan kesehatan

Mereka yang beraktivitas di tempat kerja yang menerapkan ergonomi akan mengalami peningkatan kesehatan. Peningkatan ini umumnya dimulai dari sistem kardiovaskular dan merambat ke area tubuh lainnya. Kesehatan jantung kalian akan lebih baik dibandingkan jika kalian bekerja dalam lingkungan kerja konvensional.

Selain itu, kalian dan rekan kerja kalian akan merasa lebih sedikit tekanan pada tubuh dengan menyesuaikan tempat kerja sesuai tinggi badan kalian. Posisi alami ini akan mengurangi tegangan pada mata dan leher kalian. Hal ini juga dapat mengurangi risiko bengkak pada kaki karena aliran darah kalian akan berjalan lebih optimal.

Baca Juga : √ Apa Itu Kantilever? Penerapan Serta Kelebihan & Kekuranganya

2. Peningkatan persepsi mental

Ketika kalian merasa nyaman, kalian dapat lebih mengarahkan perhatian pada tugas yang tengah dijalankan. Ergonomi membantu mengurangi ketidaknyamanan, memperkuat otot, serta meningkatkan sirkulasi darah. Gabungan faktor ini memberi kontribusi pada peningkatan ketajaman mental.

kalian dan tim karyawan akan mengalami tingkat kecemasan yang lebih rendah, peningkatan kesadaran, perasaan lebih positif, dan peningkatan konsentrasi.

Prinsip Ergonomi

Prinsip-prinsip Ergonomi adalah pedoman dalam menerapkan ergonomi di lingkungan kerja. Menurut Baiduri, prinsip-prinsip ergonomi tersebut meliputi:

  1. Mengurangi beban berlebih
  2. Menyediakan ruang yang memadai
  3. Mengurangi gerakan statis
  4. Membuat tampilan dan petunjuk mudah dimengerti
  5. Bekerja dalam posisi atau postur normal
  6. Menempatkan peralatan dalam jangkauan yang tepat
  7. Menghindari gerakan berulang dan berlebihan
  8. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
  9. Mengurangi risiko titik tekan
  10. Melakukan gerakan olahraga dan peregangan saat bekerja
  11. Bekerja sesuai dengan dimensi tubuh dan tinggi badan.

Baca Juga :


Tags: kerajinan adalah ergonomis

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia