Seni dan Kerajinan - Beragam Alat yang Digunakan dalam Lukisan Kaca DIY
Lampu Hias dari Toples Kaca
Cara membuat hiasan dari kaca yang satu ini sangat mudah. Pertama-tama kamu hanya perlu menyiapkan toples kaca yang agak tinggi (jangan yang ceper seperti toples kue), kawat, tali rami, gelas kaca trasparan ukuran tanggung, dan manik-manik kaca warna.
Kamu bisa menggunakan warna apapun yang kamu suka. Ukuran manik-manik pun bisa kamu sesuaikan dengan seleramu.
Kalau semua bahan sudah siap, mulailah dengan memasukkan gelas kaca ke dalam toples. Letakkan gelasnya di tengah-tengah, lalu gunakan manik-manik kaca warna untuk mengisi ruang antara gelas dan toples.
Posisikan manik-manik sampai menutupi gelas.
Sampai di sini, toples kurang lebih akan tersusun seperti gambar di atas. Kamu tinggal melilitkan kawat untuk mengelilingi bagian leher toples dan membuat cantolannya.
Terakhir, gunakan tali rami untuk menutupi kawat di bagian leher toples kaca.
Jika ingin menggunakannya, kamu hanya perlu menaruh lilin di dalamnya saat malam hari dan lampu romantis dari toples kaca pun sudah jadi. Kamu bisa memajang kerajinan kaca ini di ruang keluarga, teras, ataupun balkon dekat taman rumahmu.

SEJARAH LUKISAN KACA DAN SENI LUKIS KACA CIREBON
Sejarah lukisan kaca dimulai pada abad ke-14 ketika ditemukannya lempengan kaca. Pada saat yang kurang lebih bersamaan, di wilayah Italia pun ditemukan cara pembuatan cat. Seni lukis pun dieksplorasi dan dari sinilah seni lukis kaca lahir ke dunia.
Pada abad ke-17, kaca menyebar ke benua Asia lewat Iran, India, China, Jepang dan kemudian Indonesia. Kerajinan lukisan kaca diperkirakan pertama kali memasuki Indonesia melalui pedagang China yang berniaga ke daerah Cirebon.
Cirebon memiliki nilai khusus karena merupakan wilayah yang memiliki pelabuhan di bagian Utara Jawa. Pedagang dari Arab dan China banyak singgah di sana sehingga tempat tersebut memiliki terpaan terhadap budaya luar yang tinggi.
Seni lukisan kaca diperkirakan masuk ke Cirebon saat masa pemerintahan Panembahan Ratu.
Pelukis kaca Cirebon pada zaman dahulu enggan menorehkan nama dan tahun pembuatan lukisannya. Hal ini membuat peneliti kesulitan untuk mengetahui tahun pasti asal lukisan kaca Cirebon.
Seorang peneliti asal Prancis, Jerome Samuel, menuturkan hasil penelitiannya pada tahun 2017 kemarin. Lukisan kaca sebagai seni dekoratif menjadi populer di kalangan masyarakat Jawa pada abad ke-18 dan ke-19.
Salah satu bukti pasti keberadaan kaca di Indonesia adalah dari catatan transaksi VOC. Bukti tersebut berupa adanya catatan impor barang kaca dari Eropa yang tertera pada laporan tahunan VOC di Batavia. Benda-benda kaca tersebut digunakan sebagai hadiah khusus untuk raja dan sultan di Indonesia.
Sementara bukti lainnya berasal dari catatan perjalanan seorang penjelajah Jerman tentang hobi melukis kaca yang dimiliki Sultan Sumenep pada tahun 1850an.

TEKNIK MELUKIS KACA
Pada bagian ini ada beberapa teknik lukis kaca yang akan dibahas satu per satu.
1. Menggunakan Outliner
Teknik melukis kaca yang yang pertama adalah menggunakan outliner dan cat khusus kaca.
Outliner selalu memiliki corong/mulut yang panjang, berbentuk seperti bentuk mulut lem UHU atau Castol. Mulut yang panjang tersebut berfungsi agar tempat keluarnya cat outline mudah diarahkan.
Proses membuat outline atau garis harus dilakukan dengan cermat. Garis outline tidak boleh terputus, karena bisa menyebabkan cat meluber keluar jika ada celah.
Perlu dicatat bahwa cat outliner hanya bisa didapat di toko khusus cat/alat lukis dan cukup mahal harganya.
Teknik lukis kaca ini bisa digunakan untuk media yang berukuran besar ataupun kecil.
Kelemahan metode outliner ini adalah hanya bisa dipakai pada permukaan yang datar dan dalam posisi ditidurkan/direbahkan. Cara melukis kaca ini seperti meneteskan cat. Jika kaca tidak datar (dalam posisi miring atau berdiri) maka cat akan meluber ke mana-mana.
Cara melukis kaca ini jugalah yang biasanya digunakan oleh pengrajin Bali untuk membuat lukisan kaca yang rumit.

Tags: kerajinan yang alat sebutkan digunakan