"Kelemahan Sistem Konsinyasi Produk Kerajinan di Pasar Global"
Sistem Penjualan Konsinyasi Adalah
Sistem Konsinyasi adalah bentuk kerja sama pemasaran produk yang dilakukan oleh produsen dengan mitra (penjual/penyalur) dengan cara titip barang di toko atau gerai milik mitra. Dengan cara seperti ini pihak produsen bisa memperluas pasar tanpa harus membuka outlet cabang baru.
Kerja sama Konsinyasi seperti ini terbukti akan saling menguntung satu sama lain. Akan tetapi risiko juga ada. Untuk lebih jelasnya, silakan simak artikel di bawah ini sampai selesai.
Salah satu kerja sama bisnis yang dilakukan antar pebisnis (B2B – Business to Business) adalah Penjualan Konsinyasi. Sistem penjualan ini sudah banyak dilakukan oleh para pebisnis, salah satu yang kerap kita temui adalah bisnis fashion yang menitipkan produk bajunya di toko pakaian atau distributor outlet (distro).
Sistem penjualan Konsinyasi ini akan saling menguntungkan. Dari sisi pemilik toko, mereka akan mendapatkan tambahan stok produk beragam yang sudah didistribusikan dari produsen. Tentunya pemilik toko juga akan mendapatkan keuntungan dari setiap penjualan produk ini.
Biasanya sistem penjualannya menggunakan sistem titip jual. Yakni pihak produsen menitipkan sejumlah produknya ke mitra toko, kemudian pihak mitra toko akan mendapatkan untung sekian persen per produk yang terjual sesuai dengan kesepakatan awal.
Nah dari sisi produsen, jelas ini juga menguntungkan. Karena mereka bisa memperluas pasar dengan mendistribusikan produknya ke berbagai mitra toko tanpa harus membuka outlet sendiri. Ini jelas akan menghemat biaya pemasaran.
Tapi ya tidak bisa asal dalam memilih mitra toko, karena harus disesuaikan juga dengan target pasarnya. Agar produk yang dititipkan di mitra toko juga bisa laku. Karena sistem penjualan Konsinyasi ini juga penuh dengan risiko. Untuk lebih jelasnya silakan simak di poin berikut ini.
Ada untung ruginya dalam penjualan konsinyasi ini baik untuk pihak pemilik produk maupun penyalur.
Pengertian Sistem Penjualan Konsinyasi dan Contohnya
Sistem Konsinyasi adalah salah satu strategi penjualan yang melibatkan pihak (penjual) lain agar saling menguntungkan. Karena kita harus akui juga kalau berbisnis itu tidak bisa berdiri sendiri, perlu ada bantuan dari pihak lain agar bisnis bisa cepat berkembang.
Apalagi di era sekarang ini, kolaborasi dalam bisnis akan sangat membantu sekali. Daripada ribut terus masalah persaingan bisnis, lebih baik berkolaborasi salah satunya dengan sistem konsinyasi.
Banyak orang menekuni usaha konsinyasi karena dianggap menguntungkan. Dalam bisnis ini, pihak penjual bisa mempercepat promosi produk yang dimilikinya, Serta mendapatkan pembayaran atas produknya di setiap akhir periode.
Konsinyasi juga dapat menjadi jalan bagi para pelaku bisnis, untuk mengembangkan merek dagangnya, serta menghasilkan keuntungan. Hal ini juga merupakan satu cara untuk mengetes, Apakah produk yang dijual laku atau tidak di pasaran.
Image via vibiznews.com
Lalu, apakah Anda sudah tahu apa itu konsinyasi? Kali ini EtalaseBisnis.com ingin memberikan rangkuman singkat tentang sistem penjualan konsinyasi. Simak sampai selesai!
Pengertian Konsinyasi
Konsinyasi (Sumber: freepik.com)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa konsinyasi adalah penitipan barang dagangan kepada agen atau orang lain yang bertugas menjualkan dengan sistem pembayarannya diberikan di lain waktu sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
Istilah konsinyasi sudah digunakan di berbagai aspek, seperti bisnis, hukum, pertahanan dan keamanan, serta lainnya. Dalam artikel ini akan lebih membahas tentang konsinyasi di bidang bisnis
Konsinyasi dalam bidang bisnis dapat diartikan sebagai suatu bentuk kerja sama yang dilakukan oleh produsen atau pemasok barang dengan penerima barang atau pengecer. Pemilik atau pemasok barang akan memberikan sejumlah barang yang ia miliki kepada penjual atau pengecer. Namun, pemilik barang atau produsen tidak akan menerima penghasilan selama produk atau barang yang ia titipkan kepada penjual belum laku terjual.
Konsinyasi sangat menguntungkan bagi penerima barang karena mereka tidak membutuhkan modal besar untuk membeli barang yang mereka jual. Selain itu, keuntungan lain yang diperoleh dari penjual atau penerima barang adalah apabila barang yang dititipkan tidak laku maka barang-barang tersebut dapat dikembalikan kepada produsen atau pemilik barang tanpa perlu membayar atau ganti rugi. Akan tetapi, konsinyasi tetap saling menguntungkan, baik untuk produsen atau pemasok barang, dan penjual atau penerima barang.
Apa kelebihan dan kekurangan sistem konsinyasi?
Sistem konsinyasi menawarkan opsi yang dinilai menguntungkan bagi penjual atau produsen yang merasa kesulitan memasarkan barang dagangannya. Bisa jadi karena dia tinggal di area yang terpencil.
Di lain sisi, ada juga risiko kelemahan dari sistem konsinyasi, misalnya pengelolaan stok barang yang tidak ideal dari pihak penerima barang atau pemilik toko.
Mari kita cari tahu lebih mendalam tentang kelebihan dan sekaligus kekurangan dari sistem penjualan konsinyasi berikut ini.
Apa kelebihan menggunakan sistem penjualan konsinyasi?
Karakteristik penjualan konsinyasi mencakup beberapa elemen kunci yang membedakannya dengan metode penjualan tradisional yang menjadikan sistem ini menguntungkan.
Secara umum, berikut adalah beberapa karakteristik sekaligus keuntungan dari sistem penjualan konsinyasi bagi pihak pemilik dan penerima barang.
Dengan karakteristik-karakteristik ini, penjualan konsinyasi menawarkan solusi bisnis yang fleksibel dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, terutama dalam situasi di mana risiko dan investasi modal perlu diatur dengan hati-hati.
Kekurangan sistem penjualan konsinyasi
Meskipun sistem penjualan konsinyasi memiliki banyak manfaat, seperti fleksibilitas dalam memperluas pasar dan meminimalkan risiko kelebihan stok, namun ada juga beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan.
Berikut adalah beberapa kelemahan dari sistem penjualan konsinyasi.
Kekurangan Konsinyasi
Penjelasan
Tidak bisa mendapatkan pendapatan langsung
Salah satu kelemahan utama dari penjualan konsinyasi adalah consignor tidak mendapatkan pendapatan langsung dari penjualan barang.
Consignor harus menunggu hingga barang terjual sebelum menerima pembayaran. Hal ini dapat mempengaruhi aliran kas dan mengakibatkan keterlambatan dalam menerima pendapatan.
Syarat Perjanjian Konsinyasi
Perjanjian konsinyasi (Sumber: freepik.com)
Sama seperti kesepakatan bisnis lainnya, konsinyasi adalah kerja sama yang membutuhkan perjanjian resmi di atas kertas. Hal ini guna melindungi hak-hak pihak terlibat di dalamnya, baik si penitip barang maupun penyalurnya.
Sebelum melakukan perjanjian konsinyasi, ada beberapa syarat yang perlu kamu penuhi, yaitu:
1. Perjanjian konsinyasi ditandatangani di atas materai, baik oleh consignor atau consignee. Konsinyasi adalah transaksi dengan potensi untung/rugi secara materiel sehingga perjanjian bermaterai sangat diperlukan.
2. Pihak consignor dan consignee wajib melakukan negosiasi pembagian keuntungan sebelum penjualan konsinyasi disepakati dan menulis persentase pembagian ke dalam Memorandum of Understanding (MoU).
3. Dalam MoU, wajib tertera daftar hak-kewajiban consignor dan consignee, serta sanksi yang menyertai apabila terdapat pihak melakukan pelanggaran.
Tags: kerajinan untuk produk sebutkan global sistem