"Kelemahan Sistem Konsinyasi Produk Kerajinan di Pasar Global"
Contoh Konsinyasi dalam Bisnis
Contoh Konsinyasi (Sumber: freepik.com)
1. Contoh Konsinyasi antara Toko Besar dan UMKM
Contoh konsinyasi paling umum pertama adalah penjualan konsinyasi antara toko besar dan pelaku usaha kecil. Misalnya, kamu merupakan produsen snack dengan skala perusahaan belum besar. Agar branding dan penjualan produk meningkat, kamu perlu mengajukan proposal ke supermarket besar untuk bisa menjual hasil produksi di sana.
Demikian penjelasan tentang pengertian, kelebihan, kekurangan syarat, dan contoh konsinyasi. Kamu dapat menerapkannya ke dalam bisnismu untuk menambah omzet lebih banyak.
Berbicara tentang omzet, pastinya pebisnis profesional maupun baru memulai harus menguasai tentang strategi pemasaran karena hal tersebut akan menentukan sukses atau tidaknya bisnismu. Mari ikuti kursus strategi marketing bisnis untuk menaikkan penjualan pada tautan berikut:
Selamat belajar dan rasakan perubahannya padi bisnismu.
Kelebihan Konsinyasi
Ilustrasi konsinyasi. (Sumber: freepik.com)
Kerja sama atau konsinyasi antara kedua pihak, yaitu pengirim barang atau consignor dan penerima barang atau consignee memiliki beberapa keuntungan.
1. Tidak harus memiliki toko
Produsen atau pemasok barang ketika ingin memasarkan barangnya tidak perlu menyewa toko atau lapak untuk berjualan. Produsen hanya perlu menitipkan barangnya ke beberapa toko yang tepat dan sesuai untuk bekerja sama menjual barang yang ia miliki. Tanpa mengeluarkan modal untuk menyewa toko atau lapak untuk berjualan, secara otomatis akan menambah keuntungan yang diperoleh.
2. Peluang barang laku semakin besar
Sistem konsinyasi dapat membuat produk semakin luas beredar di pasaran. Produsen atau pemasok produk dapat menitipkan barang yang ia miliki ke lebih dari satu toko sehingga keuntungan yang diperoleh juga akan semakin banyak.
3. Dapat mengetahui barang laku dan tidak laku
Kerja sama konsinyasi dapat memudahkan produsen atau pemilik produk untuk mengetahui barang apa yang digemari oleh masyarakat dan barang apa yang kurang digemari. Hal ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi yang bertujuan supaya laba produk yang dijual meningkat.
Pengertian, Mekanisme, dan Keuntungan Konsinyasi
Mari kita cari tahu lebih dalam mengenai pengertian sistem konsinyasi, manfaatnya, serta memahami bagaimana praktik bisnis ini mampu menjadi pendorong kesuksesan bagi pelaku usaha di era kontemporer.
Konsinyasi adalah sebuah perjanjian bisnis antara pemasok atau produsen (consignor) dan pengecer atau agen di negara tujuan (consignee). Dalam perjanjian ini, consignor setuju untuk mengirimkan barang-barang ke consignee untuk dijual di pasar negara tujuan.
Yang membedakan sistem konsinyasi pada perdagangan internasional dengan pasar domestik adalah cara pembayaran. Dalam konsinyasi internasional, consignee tidak membayar consignor terlebih dahulu untuk barang-barang yang diterima.
Konsep konsinyasi internasional memberikan kesempatan bagi consignor untuk memasuki pasar asing tanpa harus menghadapi risiko pembayaran upfront atau kepemilikan stok di negara tujuan. Di lain sisi, consignee juga dapat menawarkan beragam produk baru tanpa harus mengeluarkan modal pembelian terlebih dahulu, sehingga membantu dalam mengurangi risiko bisnisnya.
Konsinyasi dalam perdagangan internasional memerlukan perjanjian yang jelas dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak untuk memastikan kelancaran proses distribusi dan penjualan produk di pasar asing.
Bagaimana mekanisme penjualan barang konsinyasi?
Sistem penjualan konsinyasi melibatkan beberapa tahapan dan proses yang melibatkan consignor (pemasok atau produsen) dan consignee (pengecer atau agen di negara tujuan).
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam sistem penjualan barang konsinyasi.
Tahap 1 : Membuat perjanjian konsinyasi
Consignor dan consignee akan menandatangani perjanjian konsinyasi yang menjelaskan persyaratan, tanggung jawab, dan hak masing-masing pihak.
Perjanjian ini mencakup detail seperti jenis barang yang dikonsinyasikan, jumlah stok yang akan dikirim, harga jual, komisi yang diberikan kepada consignee, batas waktu penjualan, Payment Terms , dan aturan pengembalian barang yang tidak terjual.
Pengertian Sistem Penjualan Konsinyasi dan Contohnya
Sistem Konsinyasi adalah salah satu strategi penjualan yang melibatkan pihak (penjual) lain agar saling menguntungkan. Karena kita harus akui juga kalau berbisnis itu tidak bisa berdiri sendiri, perlu ada bantuan dari pihak lain agar bisnis bisa cepat berkembang.
Apalagi di era sekarang ini, kolaborasi dalam bisnis akan sangat membantu sekali. Daripada ribut terus masalah persaingan bisnis, lebih baik berkolaborasi salah satunya dengan sistem konsinyasi.
Banyak orang menekuni usaha konsinyasi karena dianggap menguntungkan. Dalam bisnis ini, pihak penjual bisa mempercepat promosi produk yang dimilikinya, Serta mendapatkan pembayaran atas produknya di setiap akhir periode.
Konsinyasi juga dapat menjadi jalan bagi para pelaku bisnis, untuk mengembangkan merek dagangnya, serta menghasilkan keuntungan. Hal ini juga merupakan satu cara untuk mengetes, Apakah produk yang dijual laku atau tidak di pasaran.
Image via vibiznews.com
Lalu, apakah Anda sudah tahu apa itu konsinyasi? Kali ini EtalaseBisnis.com ingin memberikan rangkuman singkat tentang sistem penjualan konsinyasi. Simak sampai selesai!
Apa kelebihan dan kekurangan sistem konsinyasi?
Sistem konsinyasi menawarkan opsi yang dinilai menguntungkan bagi penjual atau produsen yang merasa kesulitan memasarkan barang dagangannya. Bisa jadi karena dia tinggal di area yang terpencil.
Di lain sisi, ada juga risiko kelemahan dari sistem konsinyasi, misalnya pengelolaan stok barang yang tidak ideal dari pihak penerima barang atau pemilik toko.
Mari kita cari tahu lebih mendalam tentang kelebihan dan sekaligus kekurangan dari sistem penjualan konsinyasi berikut ini.
Apa kelebihan menggunakan sistem penjualan konsinyasi?
Karakteristik penjualan konsinyasi mencakup beberapa elemen kunci yang membedakannya dengan metode penjualan tradisional yang menjadikan sistem ini menguntungkan.
Secara umum, berikut adalah beberapa karakteristik sekaligus keuntungan dari sistem penjualan konsinyasi bagi pihak pemilik dan penerima barang.
Dengan karakteristik-karakteristik ini, penjualan konsinyasi menawarkan solusi bisnis yang fleksibel dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, terutama dalam situasi di mana risiko dan investasi modal perlu diatur dengan hati-hati.
Kekurangan sistem penjualan konsinyasi
Meskipun sistem penjualan konsinyasi memiliki banyak manfaat, seperti fleksibilitas dalam memperluas pasar dan meminimalkan risiko kelebihan stok, namun ada juga beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan.
Berikut adalah beberapa kelemahan dari sistem penjualan konsinyasi.
Kekurangan Konsinyasi
Penjelasan
Tidak bisa mendapatkan pendapatan langsung
Salah satu kelemahan utama dari penjualan konsinyasi adalah consignor tidak mendapatkan pendapatan langsung dari penjualan barang.
Consignor harus menunggu hingga barang terjual sebelum menerima pembayaran. Hal ini dapat mempengaruhi aliran kas dan mengakibatkan keterlambatan dalam menerima pendapatan.
Tags: kerajinan untuk produk sebutkan global sistem