Sikap Kreatif yang Mendalam dalam Menghasilkan Karya Kerajinan Menyulam dan DIY
Unsur Ergonomis Karya Kerajinan
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah seperti berikut:
- Keamanan (security) yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
- Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan
adalah produk kerajinan yang memiliki nilai praktis yang tinggi. - Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya. Produk terap/pakai dipersyaratkan memberi kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras
Dalam proses pembuatan sebaiknya menggunakan berbagai jenis pahat ukir agar hasil ukiran maksimal. Kemudian tetap memperhatikan keselamatan kerja sehingga tercipta produk yang unggul dan berkualitas.
Teknik Kerja Bangku
Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan produk kriya kayu. Pekerjaan kerjabangku penekanan pada pembuatan benda kontruksi dengan alattangan,dan dilakukan di bangku kerja. pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris, membuat geometris secara terukur,membuat sambungan, dan merakit beberapa komponen dengan bahan papan maupun balok kayu.
Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi : tingkat ketrampilan dasar penguasaaan alat tangan , tingkat kesulitan produk yang dibuat, tingkat keapresisian hasil karya.
Untuk memperoleh hasil yang presisi pekerjaan kerja bangku biasanya dibantu dengan menggunakan alat-alat semi masinal,disamping untuk mempercepat proses kerja. Tingkat kejelasan gambar yang dipergunakan, kualitas peralatan baik alat potong, serut, pahat alat penghalus sangat menentukan hasil produk.
Teknik Bubut
Dalam pekerjaan membubut diperlukan alat pemotong yang berfungsi untuk mengiris, menyayat/menggaruk dan membentuk benda. Proses Kerja Teknik Bubut:
- Potonglah kayu sesuai dengan ukuran pada gambar kerja ditambah 2 cm pada setiap ujungnya.
- Buatlah garis diagonal pada setiap ujung kayu dengan menggunakan penggaris dan pensil untuk menentukan titik senter. Tandailah titik senter dengan menggunakan drip atau palu besi.
- Ketamlah sudut-sudut kayu menjadi segi delapan dengan menggunakan ketam baja.
- Pasanglah benda kerja pada senter mesin bubut . Kemudian aturlah ketinggian penyangga pahat sesuai dengan senter mesin bubut 6 Mulailah pembubutan dari bentuk segi delapan menjadi silinder dengan menggunakan pahat kuku besar.
- Ratakan bentuk silinder dengan menggunakan pahat lurus atau pahat miring/sero.
Fungsi Seni Kriya
Seni kria diminati dengan tujuan yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan kebutuhan setiap orang berbeda-beda pula Karena itu seniman-seniman kria sering membuat bermacam-macam jenis produk seni kria.
Secara garis besar fungsi seni kriya terbagi atas 3 golongan, yaitu:Di lingkungan kita sehari-hari, sering kita temukan produk seni kriya yang berfungsi sebagai mainan. Hasil karya seni ini biasanya dibuat untuk konsumsi anak-anak. Pada umumnya hasil karya seni kriya yang berfungsi untuk mainan dibuat secara sederhana dengan harga yang relatif murah. Contoh hasil karya seni kriya yang berfungsi sebagai mainan antara lain, boneka, mobil-mobilan, pistol-pistolan, lego, papan dakon atau congklak, dan lain-lain.
Hasil karya seni kriya yang berfungsi sebagai dekorasi atau hiasan biasanya lebih mementingkan unsur keindahan dari pada fungsinya. Karena itu bentuk-bentuknya mengalami modifikasi. Bahkan tidak jarang benda jenis ini tidak dapat memenuhi fungsinya yang semestinya. Banyak produk seni kria yang berfungsi sebagai benda pajangan. Benda-benda seni kriya untuk dekorasi biasanya digunakan sebagai penghias dekorasi ruangan, seperti ruang kantor atau rumah.
Contoh hasil karya seni kriya yang digunakan sebagai dekorasi antara lain, wayang, payung hias, guci, relief, vas dengan bunganya, hiasan ukir kayu, dan lain-lain.
Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah Adalah
Wirausaha kerajinan bahan limbah adalah sebuah aktivitas usaha dengan memanfaatkan sampah dan barang bekas sebagai bahan dasar pembuatan usaha mereka. Seperti kertas, plastik, botol dan beberapa bahan lainnya yang sekiranya bisa dikelola dan dikembangkan kembali.
Limbah sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti sisa proses produksi, yang tentunya memiliki banyak sekali jenisnya dan tidak semua bisa dijadikan sebagai bahan kerajinan.
Untuk menciptakan usaha dalam bidang ini seorang wirausaha harus memiliki kreatifitas yang tinggi, untuk merubah limbah notabenenya sampah menjadi barang yang pantas untuk dijual dan dimanfaatkan kembali.
Selain kreativitas, wirausaha juga perlu memiliki kesabaran yang tinggi karena prosesnya tidak bisa singkat. Mulai dari pengumpulan bahan baku, perancangan produk pengolahan, pengecekan kembali hingga pemasaran.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri dari wirausaha kerajinan limbah, berikut diantaranya:
- Kreatif dan Inovatif: Seorang wirausaha kerajinan limbah harus memiliki kemampuan kreatif dalam mengubah limbah menjadi produk yang bernilai. Mereka harus dapat memikirkan ide-ide baru, desain yang menarik, dan cara-cara unik untuk memanfaatkan limbah.
- Lingkungan Sadar: Seorang wirausaha kerajinan limbah harus memiliki kesadaran akan isu lingkungan dan pentingnya mendaur ulang limbah. Mereka berusaha untuk mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan dengan memanfaatkannya menjadi produk yang bermanfaat.
- Pengetahuan dan Keterampilan: Seorang wirausaha kerajinan limbah harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang jenis-jenis limbah yang dapat dimanfaatkan serta keterampilan dalam mengolah dan merancang produk dari limbah tersebut. Mereka juga harus memahami teknik-teknik produksi, manajemen bisnis, dan strategi pemasaran.
- Etos Kerja Tinggi: Sukses dalam bisnis kerajinan limbah membutuhkan kerja keras, ketekunan, dan disiplin. Seorang wirausaha harus siap untuk bekerja keras dalam mengumpulkan limbah, mengolahnya menjadi produk, dan memasarkannya. Mereka harus memiliki ketekunan untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan mereka.
- Kemampuan Manajerial: Sebagai seorang wirausaha, mereka harus mampu mengelola bisnis mereka dengan baik. Ini termasuk mengatur sumber daya, mengelola produksi, mengatur keuangan, dan menjalankan strategi pemasaran. Kemampuan manajerial yang baik akan membantu mereka menjalankan bisnis dengan efisien dan efektif.
- Kualitas Produk yang Tinggi: Seorang wirausaha kerajinan limbah harus berkomitmen untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi. Produk kerajinan dari bahan limbah harus memiliki nilai estetika yang menarik, kekokohan yang baik, dan fungsi yang bermanfaat. Kualitas produk yang tinggi akan membantu membangun reputasi bisnis mereka dan memperoleh kepercayaan pelanggan.
- Kesadaran Pasar: Seorang wirausaha kerajinan limbah harus mampu mengidentifikasi dan memahami pasar target mereka. Mereka perlu mengetahui tren dan preferensi konsumen, serta menyesuaikan produk mereka dengan permintaan pasar. Kesadaran pasar yang baik akan membantu mereka memasarkan produk mereka dengan lebih efektif.
Desain Ragam Hias
Desain ragam hias yang terdapat di wilayah Indonesia ini beberapa di antaranya sudah merupakan pola baku ragam hias wilayah tertentu. Desain ragam hias dapat dikelompokkan dalam jenis pola sebagai berikut.
- Jenis pola tunggal (pattern), yaitu bentuk pola yang disusun dengan ukuran yang berdiri sendiri tanpa diberi bentuk yang lain.
- Jenis pola ulang himpunan (assemblage), yaitu bentuk pola yang tiap bagian merupakan suatu kelompok dan kumpulan dari beberapa bentuk atau unsur yang masih bersifat satu-kesatuan.
- Jenis pola ulang menyeluruh, yaitu ragam hias dengan kombinasi-kombinasi ulangan disertai dengan membubuhkan bentuk lain yang tidak tercakup dalam kelompok tanpa merusak bentuk pokok dari ragam hias tersebut.
Pola pada ragam hias biasanya terdiri atas ragam hias pokok, ragam hias pendukung, dan ragam hias isian atau pelengkap. Proses penataan ragam hias secara garis besar dapat dikelompokkan dalam proses sebagai berikut:
- Proses pengulangan sejajar, baik secara vertikal maupun horizontal, disusun dalam posisi yang sama, jarak dan ukuran yang sama. Proses tersebut sangat mudah dijumpai dalam ragam hias geometris sebagai desain tepi maupun dalam susunan diagonal dan sudut.
- Proses pengulangan berpotongan, yaitu pada proses pembuatan motif saling bertumpangan dan berpotongan terhadap bidang gambar. Ragam hias pada tekstil tradisional pada umumnya menggunakan proses pengulangan yang disusun simetris. Pada tekstil modern, proses pengulangan ragam hias, baik yang sejajar maupun yang berpotongan, selain disusun secara simetris sering pula digunakan secara asimetris, bahkan bersifat acak.
Tags: kerajinan yang adalah