"Kreativitas Kerajinan Serat dalam Soal Prakarya Kelas 7 Semester 1"
Contoh Tes Tertulis Bentuk Pilihan Ganda Aspek Rekayasa
a. Kompetensi dasar
3.4 Memahami sistem, jenis, serta karakteristik persambungan dan penguatan pada konstruksi
b. Level proses kognitif: Level 3
c. Indikator Pencapaian Kompetensi
- Merancang sistem sambungan konstruksi .
- Merancang maket rumah
d. Tema
e. Sub Tema
Cara membuat miniatur rumah minimalis dari styrofoam
f. Tingkat kesulitan: sulit
g. Bentuk soal : Pilihan Ganda
Cara membuat miniatur rumah minimalis dari styrofoam. miniatur rumah sering di sebut maket dengan tampilan yang mirip dengan aslinya. Pembuatan miniatur rumah dapat dilakukan dengan bahan dasar styrofoam yang biasanya memiliki ukuran 60 cm x 395 cm. Langkah langkah membuat rumah rumahan dari bahan sangat diperlukan sebuah kreativitas yang tinggi untuk membuat dan menciptakan hasil miniatur yang mengesankan
Alat dan Bahan dalam Proses Pembuatan Konstruksi Miniatur Rumah
1. Lem dan double tape, sebagai perekat.
2. Penggaris, gunting , dan cutter sebagai alat bantu kerja.
3. Styrofoam dan kertas karton untuk membangun rumah pohon.
4. Kuas dan cat warna untuk mewarnai rumah.
Jenis dan Karakteristik Bahan Serat
Serat alam adalah bahan yang berasal dari sumber alami, baik tumbuhan, hewan, maupun mineral. Serat alam memiliki keunggulan berupa ramah lingkungan karena mudah terurai di tanah. Serat alam juga tidak mengandung bahan kimia buatan yang dapat merusak kesehatan atau lingkungan. Serat alam yang dimaksud di sini adalah serat organik yang tidak mengalami proses pengolahan atau penambahan bahan kimia lainnya, sehingga keaslian dan kualitasnya tetap terjaga.
1. Serat dari Tumbuhan
Tumbuhan menghasilkan serat dari berbagai bagian tubuhnya. Serat dari tumbuhan dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
a. Serat dari Biji
Beberapa tumbuhan memiliki biji yang mengandung serat yang dapat dijadikan bahan tekstil atau kerajinan. Contoh tumbuhan yang menghasilkan serat dari bijinya adalah kapas dan kapuk. Kapas dan kapuk memiliki serat yang lembut, halus, dan mudah dibentuk. Kapas dan kapuk banyak digunakan sebagai bahan pembuatan kain, pakaian, perban, kasur, bantal, guling, boneka, dan sebagainya.
b. Serat dari Batang
Batang tumbuhan juga dapat menghasilkan serat yang berkualitas tinggi. Serat dari batang biasanya kuat, kaku, dan berkilau. Serat dari batang dapat diperoleh dari tumbuhan yang berkambium maupun tidak berkambium. Contoh tumbuhan yang menghasilkan serat dari batangnya adalah anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami, urena, kenaf, dan sunn.
c. Serat dari Daun
Daun tumbuhan juga dapat menjadi sumber serat alam. Serat dari daun biasanya tipis, lentur, dan tahan lama. Serat dari daun dapat diperoleh dari tumbuhan yang berdaun lebar maupun sempit. Contoh tumbuhan yang menghasilkan serat dari daunnya adalah mendong (purun tikus), nanas, pandan berduri, eceng gondok, abaka, sisal, dan henequen.
d. Serat Berasal dari Buah
Proses Produksi Kerajinan Bahan Serat
Kerajinan tekstil adalah seni yang menggunakan bahan-bahan yang terbuat dari serat, benang, atau kain. Ada berbagai macam teknik dasar yang digunakan untuk mengolah bahan tekstil menjadi produk kerajinan yang menarik dan bermakna. Teknik dasar tersebut disesuaikan dengan jenis kerajinan yang ingin dibuat.
Salah satu contoh kerajinan tekstil adalah ikat celup, makrame, dan tapestri. Ketiga kerajinan ini memiliki ciri khas dan cara pembuatan yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan singkat tentang teknik dasar pembuatan ketiga kerajinan tersebut.
1. Menenun
Menenun adalah teknik menghubungkan benang-benang secara melintang dan memanjang untuk membentuk kain atau permukaan. Menenun dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti spanram atau bingkai yang berfungsi untuk merentangkan benang lungsi (benang memanjang) sebagai jalur untuk benang pakan (benang melintang). Salah satu produk kerajinan yang menggunakan teknik menenun adalah tapestri, yaitu kain hias yang biasanya bergambar atau bertulisan.
2. Menjahit
Menjahit adalah teknik menyambung kain atau bahan lain yang dapat dilewati oleh jarum dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan atau dengan mesin jahit. Teknik menjahit diperlukan dalam pembuatan kain ikat celup, yaitu kain yang memiliki pola warna yang dihasilkan dari proses pengikatan dan pencelupan. Teknik menjahit digunakan untuk merintang warna, yaitu mencegah warna menyebar ke bagian kain yang tidak diinginkan.
3. Mengikat
Mengikat adalah teknik menyatukan dua benang atau lebih dengan membentuk ikatan tertentu. Mengikat juga dapat diartikan sebagai menyatukan helai-helai kain dengan menggunakan alat pengikat untuk membentuk pola tertentu. Ikatan ini dapat berupa simpul atau pola warna. Salah satu produk kerajinan yang menggunakan teknik mengikat adalah makrame, yaitu kerajinan dari simpul-simpul benang yang membentuk pola geometris atau organik.
Produk dan Proses Kerajinan Bahan Serat
Untuk membuat produk kerajinan yang berkualitas, kita harus memahami kriteria-kriteria yang harus dipenuhi dalam proses pembuatannya. Beberapa kriteria perancangan benda kerajinan adalah:
1. Kegunaan (Utility)
Benda kerajinan harus memiliki nilai praktis, yaitu sesuai dengan fungsi dan kebutuhan pengguna. Misalnya mangkuk untuk menyimpan sayur.
2. Kenyaman (Comfortable)
Benda kerajinan harus memberikan kenyamanan dan kesenangan bagi pengguna. Misalnya cangkir yang didesain dengan pegangan.
3. Keluwesan (Flexibility)
Benda kerajinan harus menunjukkan keserasian antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya. Misalnya sepatu yang sesuai dengan bentuk dan ukuran kaki.
4. Keamanan (Safety)
Benda kerajinan tidak boleh menimbulkan bahaya bagi pengguna. Misalnya piring dari serat kelapa harus memperhatikan bahan cat pelapis/pewarna yang digunakan agar tidak berbahaya jika digunakan sebagai wadah makanan.
5. Keindahan (Aestetic)
Benda yang indah akan lebih menarik daripada benda yang biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti bentuk, hiasan atau ornamen, dan bahan bakunya.
Perhatikan hiasan dinding teknik batik di atas, Kerajinan tersebut dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruangan dan tidak memiliki makna tertentu. Kerajinan tersebut memiliki fungsi .
Explanation
The correct answer is C. Fungsi hias. The explanation for this answer is that the batik wall decoration is made solely for the purpose of decoration or ornamentation, without any specific meaning. It does not serve any functional purpose or convey any symbolic message. Therefore, its function is purely decorative.
Rate this question:
Tags: kerajinan semester