Bahan Keras Buatan - Mengapa Mereka Jadi Pilihan untuk Kerajinan?
Jenis Teknik Pembuatan Produk Kerajinan Bahan Buatan
Bahan buatan umumnya terbagi menjadi bahan keras dan bahan lunak. Kedua bahan tersebut dapat menjadi karya seni atau kerajinan yang apik bila dibuat dengan teknik yang tepat. Jenis teknik pembuatan produk kerajinan bahan buatan untuk bahan keras dan lunak tidaklah sama. Berikut adalah perbedaannya.
Seperti namanya, bahan keras adalah bahan dasar kerajinan yang bersifat keras. Beberapa contoh bahan keras yang kerap digunakan sebagai kerajinan adalah logam, kaca, kawat, kaleng, dan timah.
Mengingat sifatnya yang keras tersebut, dibutuhkan jenis teknik pembuatan produk kerajinan bahan buatan yang sesuai. Ada 4 teknik yang kerap dipakai, misalnya, teknik las, teknik patri, teknik ukiran, dan teknik bubut.
Teknik Pembuatan Produk Kerajinan Bahan Lunak
Selain bahan keras, bahan yang sifatnya lunak juga sering dimanfaatkan untuk kegiatan pembuatan kerajinan. Kerajinan bahan buatan terbuat dari bahan lunak bisa memiliki nilai jual yang tinggi karena membutuhkan teknik yang tidak mudah. Jenis teknik pembuatan lunak umumnya berupa teknik cetak, teknik coil, teknik putar, teknik tenun, dan teknik bordir.

Contoh Bahan Lunak Buatan untuk Kerajinan
Ilustrasi contoh bahan lunak , Sumber: Pixabay/NoName_13Dalam buku Saku Prakarya (Kerajinan): Untuk SMA Kelas X oleh Retno Murti Setyorini, S.Pd, M.Pd (2019:100) contoh bahan lunak buatan yang digunakan bisa berupa polymer clay, plastisin, gips fiberglass, sabun, lilindan parafin. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Polymer Clay
Contoh bahan lunak untuk kerajinan yang pertama yaitu polymer clay. Polymer clay memiliki ciri-ciri beraneka warna cerah, dan bertekstur padat lunak. Selain itu jenis bahan ini tidak mengandung minyak dan saat pengeringan, polymer clay dapat mengeras.
2. Plastisin
Plastisin memiliki ciri-ciri yang serupa dengan polymer yaitu memiliki aneka warna yang cerah, dan bertekstur padat lunak. Yang membedakan yaitu plastisin mengandung minyak dan saat mengering jenis bahan ini tidak berubah menjadi keras.
3. Fiberglass
Fiberglass memiliki struktur cair, dan jika mengering akan mengeras. Bahan ini juga dapat dibentuk ketika setengah mengeras. Kerajinan fiberglass dibuat dengan cara dicetak atau dicor. Campuran fiberglass adalah katalis yang membuat fiberglass dapat cepat mengeras.
Pewarnaan fiberglass dilakukan saat masih keadaan cair maupun saat bahan mengering. Bahan jenis ini tahan lama dan kuat serta wujudnya bening , sebening kaca atau air. Sehingga dapat dibentuk kerajinan yang menyerupai air.
4. Lilin dan Parafin
Lilin dan parafin berwujud padat, namun jika dipanaskan akan mencair. Pengolahan kerajinan dengan bahan lilin dan paraffin dilakukan dengan cara cetak atau cor dan pewarnaan dilakukan saat lilin mencair.
Lilin atau parafin dapat dicampur dengan aroma pewangi tertentu untuk menambah sensasi saat digunakan. Lelehan lilin atau parafin yang terbuang dapat dipanaskan dan dicetak kembali.

Tahapan Pembuatan Kerajinan
Meskipun setiap material memiliki cara penanganannya masing-masing, namun secara umum cara yang diperlukan dalam membuat barang kerajinan dapat dijabarkan menjadi beberapa tahapan.
Pertama, Anda perlu untuk membuat rancangan terlebih dahulu. Pada tahap pertama ini, Anda perlu menuangkan ide yang ada di pikiran ke dalam rancang bangun yang kongkret. Anda bisa menggambar detailnya menggunakan pensil dan kertas, atau bisa juga dibuat secara digital menggunakan komputer.
Terakhir namun juga tak kalah penting adalah tahap penyelesaian. Rapikan kerajinan Anda dan bersihkan dari residu yang mungkin muncul selama proses pembuatan. Apabila memungkinkan, Anda juga dapat menambah dekorasi atau mempercantiknya dengan cat.

Tags: kerajinan bahan membuat untuk keras ikat