...
Menenun dua selendang sekaligus, serta mengolaborasi motif dari dua daerah yang berbeda ke dalam satu kain sarung atau selendang menjadi hal yang dilakukan Ina Koro untuk tetap mempertahankan kualitas dan kuantitas tenunannya.
Bagaimanapun, kain tenun, sebagaimana kain batik, juga merupakan salah satu kekuatan devisa bangsa serta sumber daya potensial untuk dikembangkan ke mancanegara sebagai sebuah identitas bangsa akan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.
Situs belanja online satu ini juga menyediakan berbagai perlengkapan rumah tangga , produk khas Nusantara, dan mainan anak dari merek-merek ternama milik Kawan Lama Group, yaitu Informa, ACE, Selma, Pendopo, Ataru, Toys Kingdom, Pet Kingdom, dan masih banyak lagi.
Selain itu, menenun sendiri juga dikenal sebagai kegiatan pembuatan selembar kain dengan memasukkan benang pakan secara mendatar ke dalam benang yang biasanya diikat dan dicelupkan ke dalam pewarna yang terbuat dari akar dan pohon.
Namun, karena keterbatasan informasi terkait kain dengan motif motif wua wela, widi mata, bhejo, saloi, cabu songgo, loka, nae ini, akhirnya para anak muda yang tergabung dalam kelompok tenun Mbola So, menghadirkan kain dengan motif terbaru namun tidak meninggalkan kain-kain dengan ragam pada zaman dahulu.
Semuanya mempunyai persamaan umum yakni cenderung berwarna dasar gelap karena zaman dahulu masyarakat belum mengenal adanya pewarna buatan sehingga menggunakan pewarna alami dengan pilihan warna yang terbatas.
Contoh pengaplikasiannya, misalkan jika kain tenun yang dibuat kebanyakan berwarna hitam dan kecoklatan, maka biasanya itu berasal dari daerah Timor Tengah Utara, dimana daerah ini termasuk ke dalam daerah yang cenderung hangat.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah cara pewarnaan pada tenun ikat harus dimulai dari warna tertua terlebih dahulu, karena teknik penghalang zat pewarnanya dengan teknik membuka ikatan, jangan sampai keliru ya.
Contoh pengaplikasiannya, misalkan jika kain tenun yang dibuat kebanyakan berwarna hitam dan kecoklatan, maka biasanya itu berasal dari daerah Timor Tengah Utara, dimana daerah ini termasuk ke dalam daerah yang cenderung hangat.
Seorang pakar kain bernama Urs Ramseyer 1984 yang menulis buku berjudul Clothing, Ritual and Society in Tenganan Pegeringsingan Bali, menduga bahwa masyarakat Tenganan adalah merupakan imigran dari India kuno karena juga penganut Dewa Indra.