Keindahan Motif Tenun Ikat Sikka dalam Kerajinan Jarum dan DIY
Apa Itu Kain Tenun Sikka?
Kain Sikka adalah kain tenun yang menjadi tradisi turun-temurun di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Jenis kain ini banyak digunakan untuk pakaian sehari-hari, mahar, dan busana saat upacara adat.
Kamu bisa menemukan banyak motif menarik yang sarat makna pada kain tenun Sikka. Sebagai contoh, ada Utang Sesa We’or atau kain Sikka dengan gambar burung murai berpasangan yang biasa digunakan oleh pengantin.
Karena melalui proses yang cukup panjang, durasi pembuatan kain tenun Sikka pun umumnya membutuhkan waktu yang cukup lama hingga berbulan-bulan.
Normal Baru dan Semangat Baru Perajin Tenun Ikat Sikka NTT
Jenis tenun ini hanya tersebar di beberapa wilayah bagian timur Kabupaten Sikka. Dan hanya digunakan oleh perempuan. Ukurannya sangat panjang, jika dibandingkan dengan kain tenun lainnya. Bahkan, kalau digunakan saat upacara adat, sarung ini harus dilipat menjadi dua bagian, lalu dikenakan. Ukurannya yang panjang bisa menutup seluruh anggota badan saat dingin mencekam.
"Pada zaman dahulu Utan Welak bisa digunakan untuk beli tanah. Kalau uang tidak pas, kain Utan Welak bisa disodorkan," ujar Cletus, Ketua Sanggar Doka Tawa Tana di Desa Uma Uta, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) kepada Liputan6.com, Jumat (7/8/2020).
Ia mengatakan, Utan Welak dipakai pada saat upara adat atau seremoni lainnya, dan bisa digunakan sehari-hari. Modelnya sangat memikat, apalagi dikenakan oleh perempuan.
Di balik tampilannya yang memikat, kata dia, proses pembuatannya memakan waktu selama dua bulan dengan energi yang tidak sedikit. Di Kampung Dokar, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka sendiri, ibu-ibu mengerjakan kain tenun Utan Welak dengan konsentrasi yang tinggi dan penuh kesabaran.
Sejauh ini, proses pengerjaannya masih mempertahankan pewarna alami.
"Pewarna alamnya berasal dari idigo. Pewarna indigo adalah suatu senyawa organik dengan warna biru yang khas. Menurut sejarah, indigo adalah pewarna alami yang diekstrak dari tanaman," sebutnya.
Proses pembuatan yang lama dan membuang energi yang banyak, tidak heran bila tenun Utan Welak dibanderol dengan harga selangit. Selembar kain dipatok dengan harga hibgga Rp5 juta. Harga yang mahal itu setimpal dengan tangan ibu-ibu yang sabar menghasilkan kain tenun selama berbulan-bulan.
Motif Kain Tenun Sumba, NTT
Bagi masyarakat Sumba, kain tenun memiliki multi fungsi. Kain tenun dapat berfungsi sebagai alat tukar, hadiah, mas kawin, harta benda, membungkus bayi yang baru lahir maupun membungkus jenazah.
Marie Jeanne Adams penulis buku ‘Decorative Arts of Sumba’ mengemukakan, bahwa secara umum, motif dan ragam hias kain tenun Sumba cenderung berukuran besar-besar. Meskipun begitu, terdapat perbedaan motif yang cukup signifikan pada kain tenun Sumba Barat dan Sumba Timur.
Kain tenun Sumba Timur mencerminkan kemeriahan, kaya dan beragam dengan ornamen dekoratif margasatwa yang tampak realistis. Sedangkan kain tenun Sumba Barat mencerminkan kesederhanaan yang dihiasi dengan garis-garis halus indigo. Permukaannya polos tanpa ornamen, hanya di bagian bawah dan atas terdapat hiasan simetris atau figur hewan.
Di Sumba Timur, sentra kain tenun diantaranya terdapat di Waingapu, Kanatang, Kambera, Rindi. Sementara di Sumba Barat, sentra tenun antara lain terdapat di Kodi, Waikabubak, Wanokaka dan Lamboya.
Berikut beberapa motif kain tenun dari Sumba:
Motif Kaliuda
Motif Andungu
Motif Kurangu
Motif Mamuli
Tags: tenun gambar motif ikat