... 5 Ide Cantik Motif Tenun Ikat Sikka untuk Proyek Jahit DIY Anda

Keindahan Motif Tenun Ikat Sikka dalam Kerajinan Jarum dan DIY

Rekomendasi Produk Kain Tenun Sikka

Tidak melulu berbentuk kain, kain Sikka juga banyak diproduksi menjadi barang kebutuhan sehari-hari, seperti berikut ini.

1. Tas Serut dari Kain Tenun Sikka

Tas serut yang terbuat dari kain Sikka ini mempunyai ukuran sekitar 30 x 20 x 5 cm. Jadi, kamu bisa memakai serut ini untuk membawa handphone, dompet, dan barang-barang lainnya saat sedang berpergian.

2. Sandal dari Kain Tenun Sikka

Kamu juga bisa bikin penampilan lebih stylish dengan sandal selop motif Sikka ini. Karena ringan dan cukup empuk, sandal selop ini dapat kamu padukan dengan gaya busana formal dan informal.

3. Kalung Lilit Sikka

Kain Sikka juga hadir dalam berbagai aksesori seperti kalung di bawah ini. Kalung lilit Sikka berukuran 20 x 5 x 5 cm ini terbuat dari bahan terbaik sehingga aman dan lembut di kulit. Selain itu, kalung ini juga awet dan aman untuk digunakan sehari-hari.

4. Anting Lilit Sikka

Selain kalung, ada pula anting lilit yang terbuat dari kain Sikka. Desain anting berukuran 10 x 5 x 2 cm ini cukup menarik sehingga bisa kamu pakai saat ke acara pesta dan berkumpul bersama teman serta kerabat.

Inilah 7 kain tenun khas Flores

Lantas apa sajakah itu? Berikut ini adalah 7 kain tenun khas Flores yang menampilkan keindahan seni anyaman yang mendalam adalah sebagai berikut.

Kain songke merupakan kain tenun khas masyarakat Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores Nusa Tenggara Timur.

Kain songke ini menjadi kain yang wajib dikenakan pada setiap acara-acara adat. Kain Tenun Songke adalah jenis kain tenun yang dihiasi dengan benang emas atau perak.

Kain Songke Flores ditenun dengan teknik yang rumit, dan benang emas atau perak yang ditenun di dalam kain memberikan kilau yang indah.

Motif pada Songket Flores sering kali terinspirasi oleh alam, seperti bunga, burung, atau binatang. Kain ini sering digunakan untuk acara-acara khusus, seperti upacara adat atau pernikahan.

Kain Songke memiliki warna dasar hitam dengan berbagai jenis motif. Setiap motif yang digunakan pada Kain Tenun Songke memiliki maknanya tersendiri.

Salah satunya adalah motif Sui yakni berupa garis-garis yang seolah memberi batas antara satu motif dengan motif yang lain.

Pada Motif Sui ini menggambarkan kehidupan masyarakat Manggarai yang dibatasi oleh peraturan adat yang tidak boleh dilanggar.

Lalu ada juga Motif Jok yakni sebuah motif menyerupai bentuk rumah adat gendang yangatapnva berbentuk kerucut dan model-model “lodoklangang” kebun komunal (bagian dalamlingko).

Biasanya Motif ini melambangkan persatuan, baik persatuan menuju Allah, maupun persatuan dengan sesama manusia, dan dengan alam sekitar.

Tenun Ikat Nagekeo

Nagekeo adalah salah satu suku di Flores yang juga memiliki tradisi tenun ikat yang indah dengan motifnya.

Kain tenun ikat Nagekeo ditenun dengan benang-benang alami yang diperoleh dari tumbuhan lokal.

Adapun Pola-pola pada kain tenun ini mencerminkan cerita dan simbolisme budaya Nagekeo.

Kain tenun Nagekeo juga dikenal dengan warna-warna alaminya yang lembut dan nuansa yang tenang.

Kain tenun khas Flores merupakan warisan budaya yang tak ternilai harganya.

Melalui kain tenun, masyarakat Flores menjaga identitas budaya mereka dan memperkuat ikatan sosial dalam komunitas mereka.

Kain-kain tenun ini bukan hanya sebagai pakaian, tetapi juga sebagai pernyataan keindahan seni dan kebanggaan akan tradisi mereka.

Bagi para pecinta seni dan budaya, mengenal dan mengapresiasi kain tenun khas Flores adalah cara yang baik untuk mendukung warisan budaya Indonesia.

Setiap potongan kain tenun memiliki cerita yang unik, dan memiliki kain tenun khas Flores adalah memiliki potongan kekayaan budaya yang luar biasa.

Motif Kain Tenun dari Bima, NTB

Motif dan ragam hias yang dimiliki Bima tidak terlalu beragam, mengingat simbol dan gambar yang dijadikan motif tenun, berpedoman pada nilai dan norma adat yang Islami. Kita tahu, Kerajaan Dompu (Bima), merupakan kerajaan islam tersohor di bagian timur Nusantara, sehingga para penenun tidak boleh atau dilarang untuk memilih gambar manusia dan hewan sebagai motif pada tenunannya.

Umumnya, ragam hias kain tenun Bima memakai motif bunga atau geometris (jajaran genjang dan segitiga). Setiap unsur warna yang disematkan dalam sehelai kain tenun Bima, memiliki makna atau simbol tertentu. Seperti misalnya, warna biru simbol kedamaian dan keteguhan hati. Warna kuning bermakna kejayaan dan kebesaran. Warna hijau melambangkan kesuburan dan kemakmuran, dst.

Motif Bunga Samobo

Motif Nggusu Tolu atau Pado Tolu

Akhirnya, genap sudah saya sajikan 14 motif kain tenun dari Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur yang tersebar di beberapa tempat.

Semoga, suatu saat nanti para penenun di seluruh Indonesia difasilitasi pemerintah dan dunia perbankan agar mampu menjadi pelaku-pelaku industri dan perajin kecil-menengah, sehingga mereka mampu menghidupi keluarganya dari profesi mulia ini.

Bagaimanapun, kain tenun, sebagaimana kain batik, juga merupakan salah satu kekuatan devisa bangsa serta sumber daya potensial untuk dikembangkan ke mancanegara sebagai sebuah identitas bangsa akan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.

***
Artikel ini pertama kali diterbitkan pada tanggal 14 Februari 2015 dalam rangka #PostingBareng bersama teman-teman dari komunitas Travel Blogger Indonesia.
Melalui artikel ini, saya ingin menunjukkan kasih sayang kepada mereka, para perempuan-perempuan penenun luar biasa yang dengan cara luar biasa pula mengabadikan setiap motif-motif kain tenun yang sudah pernah mereka buat.
Namun, tak seluruh wilayah nusantara, karena kebetulan saya baru sempat mampir ke Lombok (NTB), Bima (NTB), Sumba (NTT), dan Flores (NTT) saja, dan itu pun masih belum semua. Semoga saja ada waktu, dan sponsorship kesempatan agar saya bisa melanjutkan perjalanan menyusuri daerah-daerah penghasil tenun di seluruh Indonesia.

Mengenal Kain Tenun Ikat Utan Welak dari Sikka yang Harganya Selangit

Proses pembuatan tenun ikat di Sikka biasanya diikat terlebih dahulu hingga pewarnaan. Sebagian besar sanggar tenun di wilayah ini masih mempertahankan penggunaan pewarna alami. Pewarna alami itu terbuat dari akar-akar pohon dan ada pula yang menggunakan dedaunan.

Diperbarui 09 Agu 2020, 07:00 WIB Diterbitkan 09 Agu 2020, 07:00 WIB

Liputan6.com, Sikka - Setiap daerah di Indonesia memiliki jenis tenun masing-masing, demikian juga dengan Kabupaten Sikka, NTT. Punya kemiripan dengan tenun NTT pada umumya, namun tenun ikat Sikka punya keunikan tersendiri.

Proses pembuatan tenun ikat di Sikka biasanya diikat terlebih dahulu hingga pewarnaan. Sebagian besar sanggar tenun di wilayah ini masih mempertahankan penggunaan pewarna alami. Pewarna alami itu terbuat dari akar-akar pohon dan ada pula yang menggunakan dedaunan.


Tags: tenun gambar motif ikat

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia