... Apa yang Dimaksud dengan Tenun Ikat? Panduan Lengkap untuk Pemula - Pekerjaan Jarum dan DIY

"Arti dari Tenun Ikat - Memahami Kesenian Kain Tradisional"

Sejarah dan perkembangan kerajinan tenun di Indonesia

diskominfo.kaltimprov.go.id Kain Tenun Ulap Doyo dari Kalimantan Timur

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Kain Tenun bermotif Songke menjadi daya tarik menggaet wisatawan Nusa tara dan mancanegara untuk belajar menenun, identitas, nilai, makna dibalik motif-motif, Senin, (15/8/2022). (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)

Jenis kain tenun Asal daerah
Kain tenun Sambas Kalimantan Barat
Kain tenun Donggala Sulawesi Tengah
Kain tenun Gringsing Bali
Kain Hinggi Nusa Tenggara Timur
Kain tenun Toraja Sulawesi Selatan
Kain tenun songket Sukarara Nusa Tenggara Barat
Kain songket Palembang Sumatera Selatan
Kain tapis Lampung
Kain tenun Ulos Sumatera Utara
Kain songket Minangkabau Sumatera Barat
Kain tenun Troso Jepara Jawa Tengah
Kain tentun Doyo Kalimantan Timur

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Kegunaan Tenun Secara Adat Tradisional

Tenun secara tradisional memiliki berbagai kegunaan yang berbeda-beda tergantung pada budaya dan tradisi masyarakat yang membuatnya. Beberapa kegunaan kain tenun secara tradisional antara lain:

  1. Pakaian : tenun sering menjadi bahan untuk membuat pakaian tradisional seperti sarung, kebaya, atau batik.
  2. Peralatan rumah tangga : menggunakan tenun sebagai alas meja, sarung bantal, atau kain pel.
  3. Seremonial : Sejarah mencatat, sejak dahulu menggunakan tenun dalam upacara atau ritual, baik sebagai pakaian adat atau sebagai bagian dari perlengkapan upacara sudah lazim di nusantara.
  4. Perlengkapan pernikahan : Sangat istimewa manakala menggunakan kain tenun sebagai kain pelaminan atau sebagai hadiah pernikahan.
  5. Dekorasi : Kita dapat menggunakan tenun sebagai hiasan dinding atau sebagai bagian dari dekorasi ruangan.

Selain itu, tenun juga menjadi simbol identitas budaya atau sebagai media untuk menyampaikan cerita atau makna simbolik tertentu. Dalam beberapa budaya, pola dan warna pada wastra tenun memiliki makna khusus yang berkaitan dengan sejarah, mitos, atau kepercayaan masyarakat setempat. Tenun secara tradisional juga memiliki nilai artistik yang tinggi dan sering menjadi objek koleksi atau pameran seni.

3 Jenis Tenun Ikat

1.Tenun Ikat Lungsi

Tenun ikat lungsi dibuat dengan cara menata benang secara vertikal pada alat tenun kemudian diikat untuk menghasilkan motif tertentu. Helaian benang dibentangkan pada alat tenun berdasarkan panjang yang diinginkan. Kerajinan tenun lungsi ini banyak ditemui di daerah sentra kerajinan tenun NTT, NTB, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, dan Maluku.

2. Tenun Ikat Pakan

Tenun pakan dibuat dengan cara yang mirip dengan tenun lungsi. Perbedaannya hanya terletak pada ragam hias benang yang disusun secara horizontal pada alat tenun. Hasil kerajinan tenun pakan dapat ditemui di beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Tengah.

3. Tenun Ikat Ganda

Tenun ikat ganda merupakan gabungan teknik tenun lungsi dan tenun pakan. Corak kain tenun didapatkan dari ikatan benang lungsi dan pakan yang berkumpul dalam satu titik.

Sentra pembuatan tenun ikat ganda dapat ditemui di Bali dan kain tenunnya dinamakan tenun gringsing. Konon, tenun gringsing merupakan kain tenun termahal di dunia, lo.

Sejarah Tenun Troso

Desa Troso, terletak 15 km ke arah tenggara dari pusat kota Jepara. Dari sinilah proses perkembangan sentra industri tenun berawal, berkembang dan mengalami pasang surut dari tahun ke tahun. Menurut legendanya, sejarah Kain Tenun Troso dimulai saat masuknya Agama Islam di wilayah Jawa tengah dan sekitarnya. Yaitu pada masa berdirinya Kerajaan Mataram Islam.

Kain ini dipakai pertama kali oleh Mbah Senu dan Nyi Senu saat menemui Ulama Besar Mbah Datuk Gunardi Singorojo saat sedang berdakwah di Desa Troso. Kemudian pada masa awalnya kain tenun ini dibuat khusus sebagai pelengkap pakaian raja. Sejak saat itulah keterampilan membuat kain tenun troso dimiliki oleh warga Desa Troso dan diwariskan secara turun temurun.

Pada sekitar tahun 1935, sebelum masa kemerdekaan Indonesia, para pengrajin Tenun Troso membuat Kain Tenun Gedong. Kemudian saat keahlian mereka semakin berkembang, mereka mulai membuat kain Tenun Pancal, yaitu pada sekitar tahun 1943.

Pada saat tahun 60-an terjadi sebuah perkembangan signifikan pada industri tenun di daerah ini. Dimana saat itu para perajin tenun secara besar-besaran mulai beralih menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) menggantikan alat tenun tradisional. Produksi kain tenun lurik, mori dan sarung ikat mengalami perkembangan pesat secara jumlah maupun kualitas.

Saat itu adalah masa keemasan dan kejayaan Kain Tenun Troso. Namun pada akhir tahun 70-an industri tenun Troso mulai mengalami kelesuan ekonomi. Banyak perusahaan tenun mengalami gulung tikar. Peristiwa ini diakibatkan karena mulai berdirinya perusahaan tenun besar di Indonesia yang menggunakan Alat Tenun Mesin (ATM).

Pengrajin tradisional tak mampu bersaing dalam hal harga sehingga industri tenun tradisional tidak berkembang dan bahkan banyak mengalami kebangkrutan.

Pada awal tahun 80-an, industri Tenun Troso sempat mengalami kebangkitan. Unit-unit usaha di pedesaan sempat tumbuh kembali. Produksi tenun tradisional Troso muncul kembali di pasaran.

Ragam Motif Tenun Troso

Penggunaan ATBM dalam proses pembuatan tenun memang sangat berpengaruh pada penampilan fisik dan motif. Itulah kenapa motif-motif yang dihasilkan pada kain tenun Jepara sangat menarik dan unik. Beragamnya jenis dan motif tenun yang dihasilkan menunjukkan kreatifitas pengrajin tenun di daerah kelahiran RA Kartini tersebut.

Salah satu keunikan Kain Tenun Troso adalah pada motifnya. Selain indah, motif kain tenun ini tidak melulu bernuansakan tradisional, klasik atau etnik. Namun juga citarasa modern dengan motif-motif kontemporernya.

Adapun jenis motif yang biasa ditemukan pada tenun troso yang populer antara lain : misris, blanket, rangrang dan baron. Motif-motif tersebut sangat khas dan tidak ditemukan pada setiap daerah penghasil tenun. Semua dapat di temuan di sentra Tenun Troso dengan proses pembuatan kerajinan yang masih tradisional.

Selain itu, kain tenun troso juga memiliki beberapa motif lainnya seperti : motif krisna, motif ukir, motif rantai, motif mawar, motif bambu, motif burung, motif naga, motif lilin, motif antik, motif cempaka, motif dewi sri, motif kecubung, motif sby, motif obama dan lain-lain.

Banyaknya variasi motif membuat Kain tenun Troso dapat dipergunakan oleh semua khalayak dan pada berbagai acara atau keperluan.


Tags: yang tenun dimaksud ikat

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia