Tari Tenun Songket - Karya Seni Jarum yang Memukau dalam Dunia Kerajinan dan DIY
Setting Panggung
Setting panggung pada tarian Tenun Songket sangat bergantung dari jumlah penarinya. Umumnya tarian ini dibawakan oleh lima orang penari. Akan tetapi, jumlah ini bisa dikurangi ataupun ditambahkan sesuai dengan luas tempat pementasan.
Dengan gerakan yang paling banyak dilakukan adalah gerakan tangan yang penggambarkan proses menenun kain. Sehingga, setting panggung yang terlalu luas tidak diperlukan. Setting panggung yang dipentingkan adalah panggung yang cukup untuk menampung para penari.
Dari penjelasan di atas enam unsur ruang dari tari Tenun Songket tentunya saling memiliki pengaruh satu dengan yang lainnya. Sebagai unsur utama yang harus ada dalam suatu tarian, maka pemilihan dari tiap unsur yang mendukungnya tidak boleh ada yang terlewat.
Dengan adanya unsur-unsur di atas yang saling melengkapi harapannya pementasan tari Tenun Songket dapat menyampaikan makna dari tariannya.
Tari Adat Kebagh
Tari Adat Kebagih atau juga dikenal sebagai Tari Bidudari berasal dari daerah Dusun Pelang Kenidai. Tarian ini konon digunakan oleh para bidudari dalam bahasa setempat yang berarti bidadari cantik sebelum terbang ke khayangan.
Tarian Sumatra Selatan ini dahulu tidak sembarang dipentaskan dan ditujukan untuk menyambut para petinggi dan raja-raja. Dalam persiapan melakukan tarian ini diperlukan beberapa ritual adat agar acara yang dilaksanakan berjalan lancar juga para penari bisa tampil secantik bidadari saat menarikannya.
Gerak Tari Adat Kebagh memiliki ciri khas tangan melambai dan gemulai. Dari segi bentuk pakaian yang digunakan memakai baju kurung dan hiasan kepala unik serta kain dibagian bahu yang seperti sayap mempresentasikan seorang bidadari yang anggun dan cantik. Pakaian penari didominasi dengan warna merah, kuning, dan pink.
Itulah daftar 7 tarian Sumatra Selatan dengan berbagai bentuk dan ciri khas yang bisa kamu ketahui sebagai kekayaan budaya nusantara. Banyak diantara tarian tersebut yang perlu tetap dilestarikan agar keindahan dan keragaman budaya di Sumatra Selatan tetap terjaga.
Busana Tari Tenun
Hal yang tidak kalah penting dari pertunjukan tari tenun yaitu busana yang dikenakan oleh penarinya.
Bagian kepala dari penari memakai lelunakan, bunga sandat sebanyak tiga buah, kembang goyang, bunga kamboja serta bunga semanggi.
Untuk pakaian yang dipakai berupa tapih, kamen, serta selendang yang dililitkan di dada ditambah dengan stagen prada.
Potret Busana yang dikenakan Penari Tari Tenun – Foto: sejarahtaribali.blogspot.com
Alat musik juga menjadi salah satu komponen penting. Tanpa adanya musik, pertunjukan tari akan terasa kurang lengkap.
Alat musik yang digunakan di tari tenun juga banyak macamnya, antara lain beberapa gender, ceng-ceng, kendang, riong, kempur, kempluk, dan suling.
Musik pengiring dari tenun ini sering disebut dengan gamelang Kong Kebyar. Dari sejarah dan asal-usul tari tenun di atas, memang membuktikan jika Tari Tenun pantas untuk tetap dilestarikan.
Keunikan Tari Tenun yang mencoba mengangkat kegiatan dari masyarakat sekitarnya juga patut untuk diapresiasi.
Akan tetapi, selain tari tenun, Bali juga masih memiliki banyak kesenian tradisional yang cukup memukau.
Kekayaan kesenian tradisional ini membuat Bali semakin menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan dalam negeri.
Baca Juga:
Tags: tenun