Tari Tenun Songket - Karya Seni Jarum yang Memukau dalam Dunia Kerajinan dan DIY
Cara Memakai Songket [ sunting | sunting sumber ]
Kain songket pada umumnya dipakai sebagai pakaian adat masyarakat Palembang untuk menghadiri ritual adat antara lain upacara perkawinan, upacara cukur rambut bayi dan sebagai busana penari Gending Sriwijaya. Terdapat perbedaan motif cara memakai kain songket pada pria dan wanita. [6]
- ^ Songket Palembang https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=9
- ^ Rodgers, Susan, Summerfield, Anne, Summerfield, John (2007). Gold Cloths of Sumatra: Indonesia's Songkets from Ceremony to Commodity [Kain Emas Sumatra: Songket, dari Seremoni hingga Komoditas] (dalam bahasa Inggris). Worcester, Massachusetts: Cantor Art Callery. ISBN978-9067183123 . Diakses tanggal 15 January 2012 . [pranala nonaktif permanen]
- ^ ditindb (2014-03-05). "77 karya budaya ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2013". Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya . Diakses tanggal 2019-02-22 .
- ^"Mengenal Ragam Songket Palembang - Semua Halaman - Bobo.Grid.ID". Bobo.ID . Diakses tanggal 2019-02-22 .
- ^ MAKNA SIMBOLIS MOTIF TENUN SONGKET AESAN GEDE DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT PALEMBANG SUMATERA SELATAN http://repository.isi-ska.ac.id/988/1/Tesis%20Endang%20Tri%20Wahyuni.pdf
- ^ Analisis Karakteristik dan Perilaku Konsumen Tenun Songket Palembang https://media.neliti.com/media/publications/12622-ID-analisis-karakteristik-dan-perilaku-konsumen-tenun-songket-palembang.pdf
Sejarah [ sunting | sunting sumber ]
Menurut cerita lisan yang berkembang di masyarakat Palembang, awal mula kain songket berasal dari pedagang Cina yang membawa sutra, pedagang India dan timur tengah membawa emas sehingga terciptalah kain songket yang berlapis emas di tangan penduduk asli Melayu di Palembang. Keberadaan tradisi kain songket di Indonesia juga kerap dikaitkan dengan masa kemakmuran dan kejayaan Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Palembang pada abad ke-7- ke 13.
Songket Palembang dikenal dengan berbagai jenis dan fungsi yang ditampilkan dalam ragam motif dan ragam penggunaan benang. Motif yang tergambar dalam kain songket memiliki makna kehidupan dari masyarakat Palembang. Adapun ragam dan jenis Songket Palembang antara lain: [4]
- Songket Lepus. Songket ini dikenal sebagai songket pertama yang ada di Palembang. Makna harfiah dari lepus ialah menutupi sehingga Songket Lepus berarti kain songket yang tertutupi oleh anyaman benang emas. Hampir seluruh kain Songket Lepus tertutupi oleh benang emas. Songket Lepus dibagi menjadi tiga, dasar pembedaan ini bergantung pada motif dan benang yang digunakan: Lepus Berekam, Lepus Berantai, dan Lepus Penuh.
- Songket Tabur. Sesuai dengan namannya, songket ini dikenal dengan motif tabur yang memiliki ciri bertaburan, menyebar, dan motif dengan bentuk kecil-kecil seperti bunga dan bintang. Dikena tiga jenis yang tergolong dalam songket tabur yaitu: Songket Tawur Lintang, Songket Tawur Nampan Perak, dan Songket Tawur Tampak Magis.
- Songket Bunga. Terdapat dua jenis songket bunga yaitu Songket Bunga Emas dan Songket Bunga Pacik. Kedua jenis songket ini dibedakan atas penggunaan jenis benang. Songket Bunga Emas banyak digunakan oleh penduduk berketurunan Tionghoa sedangkan Songket Bunga Pacik dibuat menggunakan benang kapas putih yang banyak digunakan oleh penduduk berketurunan Arab.
- Songket Limar. Songket ini dikenal dengan jenis songket warna-warni, merujuk pada kata limar yang memiliki makna etimologis warna-warni. Untuk menghasilkan benang yang berwarna-warni, harus dilakukan pencelupan. Motif songket ini juga biasanya digabungkan dengan benang emas.
- Songket Tretes. Songket ini hanya memiliki motif di bagian ujung-ujung kain sedangkan pada bagian tengah dibiarkan kosong tanpa motif. Ada juga kreasi Songket Tretes yang mengisi area kosong ditengah kai dengan sejenis motif tabur.
- Songket Rumpak. Songket ini merupakan bagian dari pakaian pengantin laki-laki Palembang. Motif Songket Rumpak ini hampir sama dengan Songket Tretes, akan tetapi kain yang digunakan sudah memilik dasar motif berbentuk kotak-kotak seperti kain sarung.
Busana Tari Tenun
Hal yang tidak kalah penting dari pertunjukan tari tenun yaitu busana yang dikenakan oleh penarinya.
Bagian kepala dari penari memakai lelunakan, bunga sandat sebanyak tiga buah, kembang goyang, bunga kamboja serta bunga semanggi.
Untuk pakaian yang dipakai berupa tapih, kamen, serta selendang yang dililitkan di dada ditambah dengan stagen prada.
Potret Busana yang dikenakan Penari Tari Tenun – Foto: sejarahtaribali.blogspot.com
Alat musik juga menjadi salah satu komponen penting. Tanpa adanya musik, pertunjukan tari akan terasa kurang lengkap.
Alat musik yang digunakan di tari tenun juga banyak macamnya, antara lain beberapa gender, ceng-ceng, kendang, riong, kempur, kempluk, dan suling.
Musik pengiring dari tenun ini sering disebut dengan gamelang Kong Kebyar. Dari sejarah dan asal-usul tari tenun di atas, memang membuktikan jika Tari Tenun pantas untuk tetap dilestarikan.
Keunikan Tari Tenun yang mencoba mengangkat kegiatan dari masyarakat sekitarnya juga patut untuk diapresiasi.
Akan tetapi, selain tari tenun, Bali juga masih memiliki banyak kesenian tradisional yang cukup memukau.
Kekayaan kesenian tradisional ini membuat Bali semakin menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan dalam negeri.
Baca Juga:
Asal Daerah Kain Songket dan Karakteristiknya
Kain songket yang berasal dari Minangkabau memiliki beberapa ciri khas atau karakteristik sendiri yang membuat jenis kain songket ini berbeda dengan kain songket dari daerah lainnya. Berikut adalah beberapa karakteristik tersebut:
- Kain songket Minangkabau dikenal memiliki tenunan yang rapi dan terperinci. Kualitas tenunan yang baik ini menyebabkan tampilan depan dan belakang kain terlihat sama rapi dan detail, sehingga banyak orang yang menganggap sulit untuk membedakan antara kedua bagian tersebut.
- Warna yang khas dari kain songket Minangkabau, pada umumnya hadir dengan pilihan warna yang sesuai dengan tradisi tertentu. Warna dasar biasanya adalah merah, biru, dan kuning. Sedangkan untuk warna pada pola atau motif, biasanya menggunakan warna perak yang berkilau.
- Motif-motif songket Minangkabau dikenal memiliki banyak pilihan yang tidak hanya menarik, namun juga kaya akan makna dan filosofi.
Selain tiga karakteristik kain songket khas Minangkabau, secara umum kain songket dapat dibedakan dengan melihat beberapa hal berikut ini:
- Motif: Setiap daerah memiliki motif-motif kain songket yang khas dan berbeda, bisa berasal dari kebudayaan setempat, legenda, atau tradisi.
- Warna: Pilihan warna dalam kain songket juga bisa berbeda-beda sesuai dengan daerah, misalnya warna dasar dan warna pola dalam kain songket Minangkabau berbeda dengan kain songket dari Bali.
- Teknik Tenun: Teknik tenun yang digunakan dalam pembuatan kain songket bisa berbeda-beda antar daerah, mempengaruhi kualitas dan keunikan kain songket.
- Bahan: Bahan dasar yang digunakan dalam kain songket juga bisa berbeda antar daerah, misalnya kain songket Minangkabau menggunakan bahan dasar dari benang sutra, sedangkan kain songket Bali menggunakan bahan dasar dari benang anyaman pandan.
Demikianlah penjelasan mengenai kain songket adalah salah satu jenis dari kain tenun tradisional khas Indonesia yang berasal dari Sumatera. Kain songket digolongkan dalam kain tenun brokat dan ditenun secara manual menggunakan tangan.
Tags: tenun