Tari Tenun Songket - Karya Seni Jarum yang Memukau dalam Dunia Kerajinan dan DIY
Tari Adat Kebagh
Tari Adat Kebagih atau juga dikenal sebagai Tari Bidudari berasal dari daerah Dusun Pelang Kenidai. Tarian ini konon digunakan oleh para bidudari dalam bahasa setempat yang berarti bidadari cantik sebelum terbang ke khayangan.
Tarian Sumatra Selatan ini dahulu tidak sembarang dipentaskan dan ditujukan untuk menyambut para petinggi dan raja-raja. Dalam persiapan melakukan tarian ini diperlukan beberapa ritual adat agar acara yang dilaksanakan berjalan lancar juga para penari bisa tampil secantik bidadari saat menarikannya.
Gerak Tari Adat Kebagh memiliki ciri khas tangan melambai dan gemulai. Dari segi bentuk pakaian yang digunakan memakai baju kurung dan hiasan kepala unik serta kain dibagian bahu yang seperti sayap mempresentasikan seorang bidadari yang anggun dan cantik. Pakaian penari didominasi dengan warna merah, kuning, dan pink.
Itulah daftar 7 tarian Sumatra Selatan dengan berbagai bentuk dan ciri khas yang bisa kamu ketahui sebagai kekayaan budaya nusantara. Banyak diantara tarian tersebut yang perlu tetap dilestarikan agar keindahan dan keragaman budaya di Sumatra Selatan tetap terjaga.
Cara Memakai Songket [ sunting | sunting sumber ]
Kain songket pada umumnya dipakai sebagai pakaian adat masyarakat Palembang untuk menghadiri ritual adat antara lain upacara perkawinan, upacara cukur rambut bayi dan sebagai busana penari Gending Sriwijaya. Terdapat perbedaan motif cara memakai kain songket pada pria dan wanita. [6]
- ^ Songket Palembang https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=9
- ^ Rodgers, Susan, Summerfield, Anne, Summerfield, John (2007). Gold Cloths of Sumatra: Indonesia's Songkets from Ceremony to Commodity [Kain Emas Sumatra: Songket, dari Seremoni hingga Komoditas] (dalam bahasa Inggris). Worcester, Massachusetts: Cantor Art Callery. ISBN978-9067183123 . Diakses tanggal 15 January 2012 . [pranala nonaktif permanen]
- ^ ditindb (2014-03-05). "77 karya budaya ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2013". Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya . Diakses tanggal 2019-02-22 .
- ^"Mengenal Ragam Songket Palembang - Semua Halaman - Bobo.Grid.ID". Bobo.ID . Diakses tanggal 2019-02-22 .
- ^ MAKNA SIMBOLIS MOTIF TENUN SONGKET AESAN GEDE DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT PALEMBANG SUMATERA SELATAN http://repository.isi-ska.ac.id/988/1/Tesis%20Endang%20Tri%20Wahyuni.pdf
- ^ Analisis Karakteristik dan Perilaku Konsumen Tenun Songket Palembang https://media.neliti.com/media/publications/12622-ID-analisis-karakteristik-dan-perilaku-konsumen-tenun-songket-palembang.pdf
Mengenal Kain Songket: Sejarah, Jenis Motif dan Maknanya
Kain songket adalah – Indonesia memiliki banyak warisan dari leluhur dan tersebar di seluruh wilayah nusantara. Contohnya seperti Sumatera Barat yang terkenal dengan rumah gadang serta masakan khasnya berupa rendang dan kain bernama songket.
Kain songket adalah kain yang memiliki motif serta tekstur mewah dan salah satu komponen yang tidak boleh dilewatkan ketika mengenakan pakaian adat khas Sumatera Barat atau Minangkabau.
Sebab, biasanya kain songket dikenakan dalam upacara adat tingkat tinggi yang penting. Baik itu upacara pengangkatan pemimpin adat atau disebut Batagak Pangulu atau rangkaian proses upacara pernikahan dengan adat Sumatera Barat. Kain songket tidak hanya terkenal di Indonesia saja, kain ini juga cukup populer di luar negeri karena kekhasan dan tentunya ragam motifnya.
Apa Itu Kain Songket
Kain songket adalah salah satu jenis tenunan tradisional yang berasal dari Sumatera, Indonesia. Apabila dilihat dari asal katanya, istilah “songket” berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Palembang, “songsong” dan “teket”, yang berarti “tenun” dan “sulam” masing-masing. Ini mengacu pada proses pembuatan tenunan Songket dengan mengaitkan dan menyisipkan benang emas.
“Istilah tersebut kemudian diserap menjadi “sungkit” dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia yang memiliki arti “menyulam”.”
“Dalam teori lain, kata songket mungkin berasal dari istilah “songka”, yaitu jenis songkok khas Palembang, di mana tradisi menenun dengan benang emas pertama kali dimulai.”
Songket termasuk dalam keluarga tenunan brokat dan dibuat dengan tangan menggunakan benang emas dan perak. Benang logam yang tertenun pada kain akan menghasilkan efek kemilau yang cemerlang. Bahan dasar yang biasa digunakan untuk membuat Songket adalah sutra, katun, dan kombinasi antara katun dan sutra.
Di Balik Pena: dr. Andreas Kurniawan Berbagi Tutorial Melalui Duka dan Mencuci Piring
Songket seringkali dikaitkan dengan Kemaharajaan Sriwijaya sebagai sumber asal tradisi songket. Banyak jenis Songket yang populer berasal dari lokasi-lokasi yang pernah berada di bawah pengaruh Kemaharajaan Sriwijaya, salah satunya adalah Palembang yang dipercayai sebagai ibukota Kemaharajaan Sriwijaya pada masa lampau dan terletak di Sumatera Selatan.
Selain Palembang, beberapa daerah di Sumatera juga menjadi produsen Songket terbaik, seperti daerah Minangkabau atau Sumatra Barat seperti Pandai Sikek, Silungkang, Koto Gadang, dan Padang. Selain Sumatra, Songket juga diproduksi di Bali, Lombok, Sambas, Sumba, Makassar, Sulawesi, dan beberapa daerah lain di Indonesia.
Tags: tenun