Keindahan Tenun Songket Palembang - Seni Sulaman dan Karya DIY
Songket Palembang
Songket kerap dikaitkan dengan Kemaharajaan Sriwijaya sebagai asal mula tradisi songket berasal, beberapa jenis Songket yang populer pun tak lepas dari lokasi-lokasi yang pernah berada dibawah kekuasaan Sriwijaya, salah satu lokasi dominan yang juga diyakini sebagai ibukota Kemaharajaan Sriwijaya di masa lampau yakni Palembang, yang terletak di Sumatera Selatan. Selain Palembang, beberapa daerah di Sumatra juga menjadi lokasi penghasil Songket terbaik dalam kelasnya, yakni meliputi daerah-daerah di Minangkabau atau Sumatera Barat seperti Pandai Sikek, Silungkang, Koto Gadang, dan Padang. Di luar Sumatra, kain songket juga dihasilkan oleh daerah-daerah seperti Bali, Lombok, Sambas, Sumba, Makassar, Sulawesi, dan daerah-daerah lain di Indonesia.
Karena faktor sejarah kekuasaan Kemaharajaan Sriwijaya, perdagangan, dan perkawinan campuran, Songket pun juga menjadi populer di Kawasan Maritim Asia Tenggara khususnya di negara-negara sekitar Indonesia seperti Brunei, Malaysia, dan Singapura. [2]
Patut diketahui bahwa kain songket memiliki banyak keistimewaan jika dibandingkan kain tenun jenis lain. Salah satunya corak dan ragamnya yang berbeda, masing-masing memiliki makna tersendiri.
Bahan dasar kain songket yang terbuat dari benang emas dan perak membuat harga songket melambung tinggi. Teknik pembuatan kain yang unik dan cenderung rumit membuat songket berbeda dengan kain jenis lainnya.
Dari cara memakainya, songket pria dan perempuan memiliki perbedaan mendasar. Kain songket untuk pria disebut Rumpak (bumpak) dengan motif yang tidak penuh dengan tumpal (kepala kain) berada di belakang badan.
Keywords
Kerajinan, Tenun, Songket, Tanjung Laut, Tanjung Batu, Ogan IlirAbdurrahman, Dudung. (2011). Metodelogi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruz Media Group
Adie. (2022). Festival Burai 2022, Pertunjukan Seni Budaya Terbesar di Ogan Ilir Siap Digelar.https://beritaanda.net/festival-burai-2022-pertunjukan-seni-budaya-terbesar-di-ogan-ilir-siap-digelar/
Agustini. (2004). Tenun Sutera dan Songket Sambas. Semarang: Ombak.
Aryani, Dwi, Kusuma. (2022). Jenis-jenis Motif Tenun Songket. Hasil Wawancara Pribadi 23 Mei 2022.
Bahtra, Ahmad. (2022). Dampak Kerajinan Tenun Songket Bagi Masyarakat. Hasil Wawancara Pribadi. 24 Mei 2022.
Berlian, Z. (2018). Strategi Promosi Songket Palembang (Studi Kasus Kerajian Songket Cek Ipah). An Nisa'a, 13(1).
BPS Kabupaten Ogan Ilir. (2018). Jumlah Penduduk Kecamatan Tanjung Batu Menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin (Jiwa) 2015-2018. https://oganilirkab.bps.go.id/indicator/12/76/1/jumlah-penduduk-kecamatan-tanjung-batu-menurut-kelurahan-dan-jenis-kelamin-jiwa-.html
Chavoshbashi, F., Ghadami, M., Broumand, Z., & Marzban, F. (2012). Designing dynamic model for measuring the effects of cultural values on Iran’s economic growth. African Journal of Business Management, 6 (26), 7799–7815.
Daldjoeni. (1982). Pengantar Geografi. Bandung: Alumni.
Dumairy. (1996(. Perekonomian indonesia. Jakarta: Erlangga.
Efriyanto. (2021). Songket Palembang, Seminar sehari. Workshop songket Palembang di Museum Negeri Sumatera Selatan, Rabu 01 Desember 2021.
Giharni. (2022). Tahapan Pembuatan Songket. Hasil Wawancara Pribadi. 13 April 2022
Hasan, M. A., & Liliana, D. Y. (2020). Pengenalan Motif Songket Palembang Menggunakan Deteksi Tepi Canny, PCA dan KNN. Jurnal Multinetics, vol, 6, 1-7.
Irmeilyana, I., & Desiani, A. (2018). Analisis perbandingan profil pengrajin di tiga sentra kerajinan tenun songket Palembang. Jurnal Infomedia: Teknik Informatika, Multimedia & Jaringan, 3(2), 58-63.
Cara Memakai Songket [ sunting | sunting sumber ]
Kain songket pada umumnya dipakai sebagai pakaian adat masyarakat Palembang untuk menghadiri ritual adat antara lain upacara perkawinan, upacara cukur rambut bayi dan sebagai busana penari Gending Sriwijaya. Terdapat perbedaan motif cara memakai kain songket pada pria dan wanita. [6]
- ^ Songket Palembang https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=9
- ^ Rodgers, Susan, Summerfield, Anne, Summerfield, John (2007). Gold Cloths of Sumatra: Indonesia's Songkets from Ceremony to Commodity [Kain Emas Sumatra: Songket, dari Seremoni hingga Komoditas] (dalam bahasa Inggris). Worcester, Massachusetts: Cantor Art Callery. ISBN978-9067183123 . Diakses tanggal 15 January 2012 . [pranala nonaktif permanen]
- ^ ditindb (2014-03-05). "77 karya budaya ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2013". Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya . Diakses tanggal 2019-02-22 .
- ^"Mengenal Ragam Songket Palembang - Semua Halaman - Bobo.Grid.ID". Bobo.ID . Diakses tanggal 2019-02-22 .
- ^ MAKNA SIMBOLIS MOTIF TENUN SONGKET AESAN GEDE DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT PALEMBANG SUMATERA SELATAN http://repository.isi-ska.ac.id/988/1/Tesis%20Endang%20Tri%20Wahyuni.pdf
- ^ Analisis Karakteristik dan Perilaku Konsumen Tenun Songket Palembang https://media.neliti.com/media/publications/12622-ID-analisis-karakteristik-dan-perilaku-konsumen-tenun-songket-palembang.pdf
Inilah Keunikan Kain Tenun Khas Palembang “Ratu Segala Kain”
Palembang adalah sebuah kota terbesar kedua di Pulau Sumatera yang dulunya merupakan tempat dimana Kerajaan Sriwijaya berdiri, Kerajaan Buddha terbesar di Asia Tenggara.
Tidak hanya itu, kota ini juga sangat dikenal untuk salah satu kerajinan seni kriyanya, yaitu kerajinan kain tenun songket.
Kain tenun songket khas Palembang merupakan kain yang paling diminati saat ini karena memiliki tampilan yang sangat berkelas dan terbilang cukup mewah, seperti halnya Kain Tenun Bali.
Sehingga, sangat sering dipilih oleh banyak orang untuk dijadikan sebagai kain bawahan untuk menghadiri acara-acara yang bersifat formal maupun semi-formal.
Tags: tenun