Tenun Songket Riau - Keindahan dan Keterampilan dalam Kerajinan Tangan dan DIY
Baju Pengantin Wanita
Selain pakaian adat pria, pakaian adat Kepulauan Riau lainnya adalah baju pengantin untuk mempelai wanita. Pakaian pernikahan wanita berbeda-beda tergantung dari upacara pernikahannya. Biasanya mempelai perempuan akan menggunakan baju kurung atau kebaya labuh.
Pakaian pengantin perempuan biasanya dibuat dari kain tenun asli Melayu Riau yang memiliki warna dan corak sama. Pengantin wanita juga menggunakan beberapa perhiasan untuk mempercantik penampilan seperti:
1. Menggunakan rantai papan dan kalung emas atau dukoh bertingkat 3,5,7 yang menghiasi lehernya
2. Sebelah kirinya menggunakan sebai atau tampan-tampan
3. Pending emas yang dililitkan ke bagian pinggangnya
4. Sedangkan alas kakinya biasanya berupa selepa atau kasut yang dibuat dari bahan beludru dengan hiasan manik dan kelingkan
5. Menggunakan hiasan kepala berupa perkakas andam
6. Tangannya menggunakan gelang dengan motif kepala burung merak
7. Menggunakan canggai yang dibuat dari perak atau emas pada bagian jari tangan
8. Kaki kanan dan kirinya menggunakan gelang kaki perak atau emas dengan motif kuntum bunga cempaka
Aksesoris tambahan yang digunakan adalah kain samping bervariasi. Ada yang memakainya seperti orang biasa, ditarik ke samping pinggang kiri atau dipunjut ke samping. Selain itu masyarakat Riau juga mengenakan tanjak, ikat kepala dan songkok.
Tanjak merupakan aksesoris yang dibuat dari bahan kain. Kainnya sama dengan yang digunakan untuk membuat celana dan baju.
Dilihat dari bahan, proses pembuatan, dan harga, songket dahulu adalah kain mewah bagi para bangsawan yang menunjukkan kemuliaan dan martabat pemakainya. Namun sekarang, songket tidak lagi hanya dimaksudkan untuk kelompok masyarakat kaya saja, karena adanya variasi harga yang mencakup yang terjangkau dan murah hingga yang eksklusif dan mahal.
Penggunaan benang emas sintetis juga membuat harga songket tidak lagi sangat mahal seperti dahulu yang menggunakan emas asli. Meskipun begitu, songket berkualitas terbaik masih dihargai sebagai bentuk seni yang indah dan harganya tetap cukup mahal.
Sejak dahulu hingga sekarang, songket tetap menjadi pilihan populer untuk busana adat pernikahan masyarakat Melayu, Palembang, Minangkabau, Aceh, dan Bali. Kain ini seringkali diberikan oleh pengantin laki-laki kepada pengantin wanita sebagai bagian dari hantaran pernikahan.
Saat ini, busana resmi laki-laki Melayu juga sering menggunakan songket sebagai kain yang dililitkan di atas celana panjang atau menjadi destar, tanjak, atau ikat kepala. Sementara itu, bagi perempuan, songket biasa dililitkan sebagai kain sarung yang dikombinasikan dengan kebaya atau baju kurung.
Pembuatan songket merupakan kerajinan tangan yang banyak ditemukan di beberapa pulau di Indonesia, seperti Sumatra, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Lombok, dan Sumbawa.
Daerah-daerah terkenal untuk kerajinan songket antara lain Songket Minangkabau di Pandai Sikek dan Silungkang di Sumatra Barat, Songket Palembang di Palembang di Sumatera Selatan, desa Sidemen dan Gelgel di Klungkung, Bali, desa Sukarara di kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, dan luar negeri seperti Malaysia dan Brunei.
Tags: tenun