... Belajar Tenun Ulap Doyo: Teknik dan Panduan DIY untuk Pekerjaan Jahitan yang Menarik

"Keindahan Tenun Ulap Doyo - Warisan Budaya Indonesia yang Mengagumkan"

Makna yang Terkandung pada Warna dan Motif

Seluruh proses pembuatan dan hasil olah tenun doyo merupakan wujud ekspresi dari keyakinan masyarakat suku Dayak Benuaq, di Kalimantan Timur. Di mana semuanya memiliki makna yang dalam.

Kain ini tidak hanya digunakan oleh laki-laki, tapi juga perempuan suku Dayak Benuaq. Dan penggunaannya juga sangat umum, bisa digunakan sehari-hari dan dalam acara-acara resmi seperti upacara adat dan acara-acara lainnya.

Bentuknya juga menyesuaikan dengan kebutuhan acara. Seperti saat menghadiri upacara adat (kematian, panen hasil bumi dan lain sebagainya), para perempuan Dayak Benuaq menggunakan ulap doyo berbentuk panjang (tapeh) agar bisa bebas bergerak. Desainnya berbentuk sarung yang terdapat belahan di bagian belakangnya.

Jika untuk dikenakan sehari-hari, kain doyo yang dipilih yang berwarna hitam. Sedangkan untuk menghadiri upacara adat, biasanya masyarakat memilih tenun doyo yang berwarna-warni. Pengelompokkan warna juga mengandung makna simbolik tertentu, seperti:

  • Warna hitam yang biasanya dipakai pada daster dan sarung (kain panjang) melambangkan pemakainya memiliki kemampuan menolak sihir hitam atau bala.
  • Warna hitam bergaris-garis putih melambangkan pemakainya bisa mengobati segala bentuk sihir dan penyakit.

Motifnya juga memiliki nilai estetika dan nilai fungsional tersendiri. Seperti berikut ini penjelasannya menurut Wikipedia:

  • Motif naga melambangkan kecantikan wanita.
  • Motif limar atau perahu melambangkan kerjasama.
  • Lalu motif timang atau harimau melambangkan keperkasaan seorang pria.
  • Dan motif tangga tukar toray atau tangga rebah melambangkan perlindungan usaha dan kerjasama masyarakat.

Mengenal Tenun Ulap Doyo, Kain Khas Kalimantan Timur

Ada banyak keunikan yang bisa ditemukan di setiap daerah Indonesia, seperti misalnya kain tradisional. Salah satu kain khas Kalimantan Timur yang memiliki corak yang unik adalah Ulap Doyo.

Hal ini karena Indonesia menjadi salah satu negara yang terkenal di seluruh dunia sebagai negara dengan keberagaman suku yang sangat banyak.

Kain Ulap Doyo merupakan kain khas Kalimantan Timur dan ia merupakan produk wastra buatan Suku Dayak Benuaq yang mendiami sebagian wilayah Kalimantan Timur.

Oleh karena itu, Ulap Doyo ini sudah menjadi semacam identitas bagi suku tersebut, bahkan untuk provinsi Kalimantan Timur.

Jika Moms ingin tahu lebih banyak mengenai kain khas Kalimantan Barat ini, maka Moms bisa simak ulasan lengkapnya di sini!

Cara Pembuatan Kain Ulap Doyo

Image: Tribun Kaltim

Bagian daun doyo yang digunakan adalah seratnya. Cara pembuatannya adalah dengan mengeringkan daunnya. Lalu daunnya disayat mengikuti arah serat daun hingga menjadi serat yang sangat halus. Serat-serat inilah yang kemudian dijalin dan dilinting hingga membentuk benang kasar.

Agar tampilannya menjadi lebih menarik, benang doyo diberi warna dengan pewarna alami yang berasal dari tanaman asli dan banyak tumbuh di Kalimantan. Ada tiga jenis warna yang digunakan dan warna tersebut dihasilkan dari sari tumbuhan berikut ini:

  • Merah yang berasal dari buah glinggam, kayu oter, dan buah londo.
  • Cokelat dari kayu uwar.
  • Hitam berasal dari daun putri malu, umbi kunyit, dan getah akar.

Indonesia Kaya menulis bahwa proses tenun ini sudah ada sejak berabad-abad silam, tepatnya sebelum abad ke-17. Bahkan usianya diduga hampir sama dengan usia keberadaan Kerajaan Hindu Kutai. Yang menguatkan pernyataan ini adalah temuan antropologi yang menyebutkan adanya korelasi antara motif pada tenun ulap doyo dengan strata sosial pemakai dari kelompok masyarakat yang ada di sana.


Tags: tenun doyo

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia