... Memory updatedFaktor Ergonomis dalam Desain Produk Kerajinan: Panduan Praktis

Memory updated"Unsur Ergonomis dalam Desain Produk Kerajinan"

Contoh Kerajinan Bahan Keras: Pengertian, dan Jenisnya

Contoh Kerajinan Bahan Keras – Kerajinan bahan keras adalah kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras, pejal, kuat, padat, tahan lama, tidak mudah terurai, dan tidak mudah berubah bentuk. Produk tersebut dapat dibuat dari bahan alam dan buatan.

Kehadiran kerajinan ini memiliki daya pikat dan keunggulan tersendiri, terutama untuk konsumen yang mengejar keindahan klasik, misalnya wilayah Jepara. Indonesia banyak menghasilkan kerajinan ukir kayu dari wilayah tersebut dan memikat pangsa dunia dengan mahakaryanya yang luar biasa indah dengan segala kerumitan detailnya.

Indonesia memang kaya budaya benda-benda kerajinan sebagai hasil budaya daerah. Selain itu, negeri ini juga menghasilkan banyak bahan alam yang dicari-cari oleh bangsa asing, sehingga kerajinan bahan keras dapat menjadi alat untuk memperkenalkan keragaman budaya Nusantara.

Oleh karena itu, sudah sewajarnya bagi kita untuk memanfaatkan dan melestarikan daya tarik dari benda kerajinan setiap daerah yang memiliki corak dan bentuk berbeda-beda. Kita dapat melestarikan budaya dan turut serta memajukan perekonomian bangsa melalui berbagai kerajinan yang ada.

Table of Contents

Aspek Rancangan dalam Prinsip Kerajinan Bahan Keras

Dalam prinsip kerajinan bahan keras terdapat istilah aspek rancangan. Aspek ini termasuk bagian penting yang terdiri dari berbagai faktor untuk menjadi acuan dalam pembuatan kerajinan. Faktor-faktor ini penting untuk diketahui oleh para pengrajin supaya proses perancangan juga menghasilkan karya yang apik. Berikut macam-macam faktor dalam aspek perancangan:

Faktor Teknis

Faktor teknis dalam prinsip kerajinan bahan keras meliputi penerapan daya mesin atau manual, tingkat kepiawaian SDM atau pengrajin, dan metode produksi.

Faktor Ekonomis

Berikutnya, faktor ekonomis ini meliputi sistem distribusi, pemasaran di tengah banyaknya persaingan, nilai jual dan keberadaa sumber daya bahan, selera masyarakat, dan hak cipta.

Faktor Ergonomis

Berbeda dengan faktor ekonomi, faktor ergonomis dalam hal ini terdiri dari keamanan, kenyamanan, kesesuaian, dan kepraktisan dari produk kerajinan.

Faktor Estetika

Seperti namanya, faktor estetika ini berkaitan dengan keindahan, daya tarik, proses penggarapan yang detail, keserasian, hingga pewarnaan. Seluruh faktor estetika tersebut nantinya akan membawa pada kesan atau gugahan indah yang ditampilkan.

Faktor Sains dan Teknologi

Yang dimaksud dalam faktor sains dan teknologi adalah adnya unsur temuan baru atau inovasi dalam menghasilkan kerajinan. Karena faktor ini, suatu produk secara tidak langsung dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada.

Faktor Kondisi Lingkungan

Lingkungan turut menjadi bagian penting dalam aspek perancangan. Selain kondisi alamnya, nilai budaya dan kondisi masyarakat setempat juga harus menjadi pertimbangan dalam pembuatan karya bahan keras.

Contoh produk yang terbuat dari bahan ini sangatlah beragam, tergantung kreativitas masing-masing. Dewi Sri Handayani dalam buku Prakarya Kelas 9 memberikan contoh beberapa kerajinan bahan keras buatan yang bisa dikerjakan di rumah.

1. Bahan Kaca

Kerajinan lukis kaca adalah jenis yang menampilkan gaya lukisan di atas kaca. Media kaca yang digunakan pun beragam, mulai dari yang permukaan datar seperti cermin, kaca pintu, dan kaca jendela atau permukaan yang cembung/cekung seperti botol, gelas, maupun piring.

2. Bahan Logam

Jenis logam bermacam-macam yakni emas, perak, perunggu, aluminium, besi, dan kuningan. Kebanyakan bahan logam digunakan sebagai perhiasan atau aksesori. Ada juga yang digunakan sebagai produk pakai seperti gelas, teko, nampan, kaleng, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan.

Produk kerajinan logam yang bisa dibuat di rumah adalah yang berbentuk kaleng, kawat, dan tutup botol. Kaleng, kawat, dan tutup botol bisa terbuat dari alumunium, baja, dan sejenisnya. Kita bisa melukis di atas permukaan kaleng bekas makanan maupun minuman untuk dijadikan vas bunga dan tempat pensil. Sedangkan untuk kawat, kita bisa memilin dan menyusunnya menjadi bentuk pohon. Untuk tutup botol logam bisa dibuat menjadi hiasan dinding.

3. Bahan Plastik

Jenis plastik yang digunakan untuk produk kerajinan bahan keras buatan bisa berasal dari limbah botol dan tutup botol plastik yang sudah tidak dipakai. Botol bisa dilukis maupun dipotong dan ditempel menjadi bentuk yang memiliki nilai artistik, seperti vas bunga, mobil-mobilan, dan sebagainya, sedangkan untuk tutup botol bisa disusun berdasarkan warnanya dan membentuknya menjadi bunga maupun bentuk artistik lainnya.

Contoh Penerapan Prinsip Ergonomis dalam Pembuatan Produk Kerajinan

Beberapa contoh penerapan prinsip ergonomis dalam pembuatan produk kerajinan antara lain:

1. Desain Kursi Anyaman

Sebuah perusahaan kerajinan anyaman melakukan penelitian untuk merancang kursi anyaman yang ergonomis. Mereka memperhatikan ukuran, bentuk, dan material yang digunakan agar kursi tersebut memberikan kenyamanan bagi penggunanya.

2. Perancangan Alat Bantu Pada Proses Produksi Keramik

Sebuah pengrajin keramik menggunakan alat bantu yang ergonomis dalam proses produksi, sehingga meminimalkan risiko cedera dan mempercepat proses produksi.

3. Evaluasi Penggunaan Tas Rajut

Seorang desainer tas rajut melakukan evaluasi penggunaan tas rajut yang sudah dipasarkan untuk memperbaiki desain dan material tas agar lebih ergonomis dan nyaman digunakan.


Tags: kerajinan produk tuliskan faktor ergonomis aspek

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia