... 10 Motif Ukiran Kayu Cirebon yang Inspiratif untuk Karya Benang DIY

"Keunikan Motif Ukiran Kayu Cirebon - Benangan yang Memukau"

Macam-macam Motif Ukiran

Seni ukir di setiap daerah di Indonesia tentunya mempunyai filosofi dan arti yang berbeda, baik itu berdasarkan sejarah nenek moyang, lingkungan kebudayaaan, dan lainnya.

Adapun daerah di Indonesia yang dikenal sebagai penghasil motif ukiran terbaik, diantaranya sebagai berikut.

1. Motif Ukir Yogyakarta

Motif ukir Yogyakarta memilki karakteristik bentuk seperti daun pokok yang merelung-relung lemah gemulai dengan ukiran daun cekung dan cembung.

Unsur-unsur yang terdapat pada motif ukir Yoyakarta antara lain:

Batang pokok berbentuk relung yang di ukir dalam bentuk pilin.

Daun motif ukir Yogyakarta tumbuh dari sepanjang batang pokok. Bentuknya bulat dengan bentuk krawing dan terdapat lipatan daun.

Bunga berbentuk bulat dengan di kelilingi oleh kelopak dan daun. Di dalam bunga terdapat pecahan sisik ikan.

Pecahan motif ukir Yogyakarta banyak digunakan untuk mengisi daun agar kelihatan lebih indah.

2. Motif Ukir Jepara

Jepara terkenal sebagai daerah pengolah sekaligus penghasil berbagai jenis kayu, seperti kayu jati dan mahoni.

Hasil karya ukiran Jepara memang sudah tidak bisa diragukan lagi, aneka furnitur yang dihasilkan menjadi salah satu bukti bahwa motif Jepara digemari oleh masyarakat.

Bahkan ada suatu daerah yang menjadi pusat seni ukir dan pembuatan patung di Jepara.

Motif seni ukir Jepara mempunyai beberapa ciri khas yaitu:

  • Motif jumbai dan daun yang berbentuk relung.
  • Tangkai dari bentuk tanaman dibuat melengkung dan rantingnya mengisi ruang.
  • Ukiran daun berbentuk miring.
  • Bersifat fleksibel sehingga dapat diaplikasikan pada benda interior dan eksterior.
Ragam Hias Nusantara motif Yogyakarta

Motif ragam hias Yogyakarta mengambil gubahan sulur-sulur yang berbentuk pilin tegar. Sulur bunga sebetulnya akar gantung, melilit menyerupai tali yang bergelombang. Pada jarak-jarak ada tertentu dari buku-buku dari sinilah selalu tumbuh keluar tangkai daun, yang berbentuk seperti pilin.

Pilin-pilin ini mengikal kekanan dan kekiri berganti-ganti. Pada ujung tiap-tiap tangkai daun, ada buah dan bunganya. Daun-daun yang menempel pada tangkainya, mengikal berlawanan arah. Penjelasan ini diberikan oleh Dr. Brandes.

Ragam hias tersebut banyak digunakan pada hiasan-hiasan aluminium, perak, emas dari barang-barang kerajinan yang dihasilkan oleh penduduk Yogyakarta, misalnya: alat-alat seperti sendok, asbak, kerangka/sarung keris, gong, bejana, cerana, dll.

Pokok motif ini diambil dari gubahan sulur yang berbentuk pilin yang tegar, bertangkai bulat, mempunyai daun yang mengikal berlawanan, mempunyai pecahan dan angkup.

Ragam Hias Nusantara motif Madura

Motif ragam hias madura mempunyai corak tersendiri, bentuk daunnya agak kaku, biasanya untuk perhiasan kamar. Ragam hia ini diwujudkan berlapis (bersusun), daun yang ada disebelah muka terpisah dengan daun di belakang, tapi merupakn satu rangkaian. Motif Madura diciptakan oleh para ahli seni di daerah itu sendiri tidak mencontoh motif dari daerah lain.

Motif tersebut tidak diperdagangkan seperti ukiran dari daerah Jepara yang merupakan sumber penghidupan rakyat setempat. Akan tetapi kita juga dapat melihat motif ukiran madura itu di gedung Museum Pusat (Museum Gajah) Jakarta.

Sebagai contoh diberikan perhiasan melengkung diatas sebuah pintu yang pada waktu itu dipersembahkan penduduk kepada Gubernur Jendral De Greaff dan sesudah beliau kembali ke negeri Belanda, barang tersebut dipasang pada salah sebuah pintu di museum.

Pokok dan dasar ragam hias madura adalah : raga mini mengubah patran yang diselingi dengan isian bunga, buah, daunnya melengkung membentuk tanda tanya dan bentuk daunnya cekung (krawing), Pecahan, dan Benangan.


Tags: benang yang kayu motif ukiran berbentuk cirebon

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia