... Belajar Seni Rupa DIY: Keindahan Ukiran Kayu Jepara dalam Karya Sulaman

Keindahan Ukiran Kayu Jepara - Inspirasi Seni Rupa dalam Kerajinan Sulam dan DIY

Pengertian Teknik Ukir

Sebelumnya sudah dibahas secara singkat tentang seni ukir. Menariknya pada poin ini Anda bisa mendapatkan penjelasan lebih dalam dari pengertian seni ukir. Sebab tanpa tahu pengertian dari seni ukir, rasanya memang kurang lengkap.

Seni ukir atau teknik ukir merupakan salah satu seni yang masuk ke dalam kategori kerajinan tangan. Kegiatan mengukir secara umum akan diterapkan pada benda yang memiliki permukaan keras. Contohnya adalah pada logam, kayu, perunggu, kuningan, batu dan lain sebagainya.

Model dari seni ukir sampai saat ini begitu beragam. Para pengrajin seni ukir biasanya akan mengambil referensi dari beraneka ragam bentuk. Sebagai contohnya adalah model ukiran geometris dan non geometris yang hanya dilihat dari sisi keindahannya saja.

Di Indonesia sendiri seni ukir kerap kali disebut dengan nama seni pahat. Meski daerah Jepara adalah salah satu daerah yang paling terkenal teknik ukirannya. Namun seiring berjalannya waktu daerah-daerah lain di Indonesia juga sudah mulai menekuni kerajinan seni ukir tersebut.

Sejarah Jepara Dijuluki Kota Ukir Berkelas Dunia

Lantas, bagaimana sejarah jepara dijuluki kota ukir berkelas dunia ?

Mengutip dari laman resmi Indonesia.go.id, sejarah kota Jepara mendapat julukan kota ukir karena dahulu kala Prabangkara, ahli lukis dan ukir itu, dipanggil oleh Raja Brawijaya untuk melukis istrinya dalam keadaan tanpa busana sebagai wujud cinta sang raja. Sebagai pelukis, ia harus melukis melalui imajinasinya tanpa boleh melihat permaisuri dalam keadaan tanpa busana.

Prabangkara melakukan tugasnya dengan sempurna sampai kotoran seekor cicak jatuh mengenai lukisan itu sehingga lukisan permaisuri mempunyai tahi lalat. Raja sangat puas dengan hasil karya Prabangkara namun begitu melihat tahi lalat tersebut, maka marahlah sang raja dan menuduh Prabangkara melihat permaisuri tanpa busana karena lokasi tahi lalatnya persis dengan kenyataannya.

Prabangkara pun dihukum dengan diikat di layang-layang, diterbangkan, dan kemudian jatuh di belakang gunung yang kini bernama Mulyoharjo. Prabangkara kemudian mengajarkan ilmu ukir kepada warga Jepara dan kemahiran ukir warga Jepara bertahan hingga sekarang.

Ukiran Jepara sudah ada sejak zaman pemerintahan Ratu Kalinyamat sekitar tahun 1549. Anak perempuan ratu bernama Retno Kencono mempunyai peranan yang besar bagi perkembangan seni ukir. Di zaman ini kesenian ukir berkembang dengan sangat pesat ditambah dengan adanya seorang menteri bernama Sungging Badarduwung yang berasal dari Campa dan sangat ahli dalam seni ukir. Sementara daerah belakang Gunung diceritakan terdapat sekelompok pengukir yang bertugas untuk melayani kebutuhan ukir keluarga kerajaan.

Semakin hari kelompok ini berkembang menjadi semakin banyak karena desa-desa tetangga mereka pun ikut belajar mengukir. Namun, sepeninggal Ratu Kalinyamat, perkembangan mereka terhenti dan baru berkembang kemudian di era Kartini, pahlawan wanita yang lahir di Jepara.

Peranan Raden Ajeng Kartini dalam pengembangan seni ukir sangat besar. Ia melihat kehidupan para pengrajin ukir yang tidak beranjak dari kemiskinan dan hal ini sangat mengusik batinnya. Ia kemudian memanggil beberapa pengrajin dari daerah belakang Gunung untuk bersama-sama membuat ukiran seperti peti jahitan, meja kecil, figura, tempat perhiasan, dan barang cinderamata lainnya, yang kemudian dijual oleh Raden Ajeng Kartini ke Semarang dan Batavia (sekarang Jakarta), sehingga akhirnya diketahuilah kualitas karya seni ukir dari Jepara ini.

Contoh Hasil Teknik Ukir

Jepara adalah salah satu daerah yang begitu terkenal akan seni ukirnya. Banyak banget furniture ukiran berkualitas berasal dari Jepara. Menariknya ukiran dari Jepara juga memiliki ciri khas tersendiri lho.

Beberapa ciri khas dari motif ukir Jepara adalah sebagai berikut.

  1. Motif ukiran Jepara selalu identic dengan motif jumpai yaitu dedaunan dengan bentuk seperti relung.
  2. Kebanyakan ukiran bentuk daun akan dibuat secara miring.
  3. Tangkai daun dalam ukiran Jepara akan berbentuk lengkungan.
  4. Teknik ukir Jepara selalu fleksibel, yang mana teknik ukir tersebut bisa diterapkan pada berbagai macam kerajinan khas Jepara, baik itu untuk keperluan interior maupun eksterior.

2. Motif Ukir Yogyakarta

Motif ukir Yogyakarta juga memiliki ciri khas tersendiri. Beberapa ciri khas yang dimiliki oleh teknik ukir Yogyakarta adalah sebagai berikut ini.

  1. Ukiran dari Yogyakarta biasanya kan bentuk daun yang lemah gemulai. Lalu untuk motif dari teknik ukirannya cenderung bentuk cembung atau cekung.
  2. Hiasan yang digunakan kerap menyerupai sulur, bunga hingga berbentuk mahkota.

3. Motif Ukir Bali

Seni ukir daerah Bali kerap kali diterapkan pada pahatan patung hingga kerajinan. Sama seperti daerah lainnya, Bali juga memiliki ciri khas teknik ukirnya tersendiri. Berikut merupakan ulasan terkait dengan ciri-ciri yang ada di dalam teknik ukir daerah Bali.

  1. Motif ukir yang ada di daerah Bali kebanyakan berbentuk angkup dan pada bagian ujung akan berbentuk berikal.
  2. Lalu motif ukir dari daerah Bali juga memiliki bentuk cembung atau cekung. Contohnya adalah motif ukiran pada bentuk daun, buah ataupun bunga.
  3. Selanjutnya motif ukiran daerah Bali juga memiliki bentuk ikal dari bagian ujung hingga pokok daun.

Seni Ukir: Pengertian, Jenis Motif, dan Fungsinya

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi KOMPAS.com - Pada zaman dahulu, seni ukir dibuat untuk menciptakan simbol-simbol kepercayaan dan pesan pada sebuah ritual. Bahan pembuatan seni ukir tidak hanya dari tanah liat, tetapi berkembang ke bahan lain seperti pelepah daun, kayu, batu, tulang, dan lain-lain. Baca juga: 9 Unsur Seni Rupa Pengertian seni ukir adalah termasuk seni krita yang umumnya digunakan untuk melengkapi serta memperindah sebuah benda. Ukiran merupakan seni yang membentuk gambar hias pada kayu, batu, atau bahan-bahan lain.

Bentuk ukiran dengan bagian-bagian cekung dan cembung yang menyusun suatu gambar yang indah. Ornamen dari ragam hias ini merupakan hasil rangkaian yang berelung-relung, saling menjalin, berulang, dan sambung menyambung sehingga mewujudkan hiasan.

R. A Kartini dan seni ukir Jepara

Seni ukir Jepara | Foto: Indonesia.go.id

Sepeninggalan Ratu Kali Nyamat, perkembangan ukir Jepara terhenti dan stagnan. Kemudian, perkembangan mereka baru dimulai lagi pada masa Kartini. Sebagai tempat kelahirannya, Raden Ajeng Kartini membantu dan mengemabangakan bersama-sama seni ukir Jepara.

Kartini juga pernah menulis sebuah prosa berjudul Van een Vergeten Uithoekje atau Pojok yang Dilupakan. Prosa ini menceritakan mengenai tanah kelahirannya, Jepara, yang mempunyai banyak seniman ukir sejati. Ironisnya, banyak dilupakan orang dan tidak mendapatkan penghargaan yang berarti.

R. A. Kartini dan para perajin bersama-sama membuat ukiran, seperti meja kecil, pigura, tempat perhiasan, cenderamata dan lainnya yang kemudian dijual ke Batavia (Jakarta) dan Semarang. Hingga akhirnya, banyak masyarakat yang mengetahui kualitas karya ukir dari Jepara dan pesanan pun berdatangan.

Hasil produksi seni ukir Jepara pun semakin bertambah. R. A Kartini juga mulai memperkenalkan karya ukir Jepara ke luar negeri dengan memberikan cendera mata kepada teman-temannya di luar negeri.

Kartini pun gencar untuk terus mempromosikan dan menghubungi Oost en West (asosiasi kerajinan tangan) di Hindia. Kartini mendorong mereka semua untuk membantu mempromosikan produk seni ukir Jepara. Bahkan, R. A Kartini juga mengirimkan hadiah ulang tahun kepada Sri Baginda Ratu Wilhelmina di Belanda.

Seluruh upaya Kartini, berbuah manis. Permintaan melonjak berkali-kali lipat dan berhasil dijual dengan harga tinggi. Selain keberhasilan kerajinan ukir Jepara, kesejahteraan para seniman ukir di Jepara juga meningkat.


Tags: dari contoh adalah kayu ukiran

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia