... 10 Wirausahawan Kerajinan yang Menginspirasi: Sukses dalam Dunia Sulam dan DIY!

Keberhasilan Wirausahawan dalam Kerajinan Jahit dan DIY - Kisah Inspiratif

Tokoh Wirausahawan di Bidang Kerajinan yang Sukses di Luar Negeri

Selain dari dalam negeri, terdapat juga wirausahawan di bidang kerajinan dari luar Indonesia yang bisa kamu lihat dan pelajari kisah suksesnya, dan mungkin bisa kamu terapkan beberapa pelajarannya ke usaha kerajinan yang kamu miliki.

4. Erin Garcia

Wirausahawan kerajinan dari San Francisco, Amerika Serikat ini memulai bisnisnya pada tahun 2011.

Saat itu ia baru lulus dari SMA dan teman-temannya mendukung Erin untuk menjual hasil kerajinannya yaitu berupa kartu ucapan dan hiasan dinding.

Erin yang memiliki kegemaran untuk membuat kerajinan tangan pun mengikuti saran teman-temannya untuk menjual kerajinan yang dibuatnya.

Alhasil, berkat kegigihannya, kerajinan Erin dilirik oleh beberapa pemilik toko kerajinan dan produk Erin mulai dijajakan di toko tersebut.

5. Camilla Westergaard

Gadis Britania Raya ini memulai usahanya yang berkaitan dengan kerajinan di Sheffield, Inggris.

Dia sendiri tumbuh di rumah yang penuh dengan hasil kerajinan tangan hasil karya ibunya yang merupakan seorang pembuat tembikar dan hal tersebut membuat Camilla jatuh cinta pada kerajinan tangan.

Hingga suatu saat ia terpikirkan ide untuk membuat suatu platform yang mengumpulkan para pembuat kerajinan tangan untuk menjual produknya.

Meskipun fokus Camilla bukan terletak pada membuat kerajinan, namun ia melihat tantangan ketika melihat banyak pengrajin yang hanya fokus pada kreativitasnya, sehingga mereka kesulitan untuk menjual produknya.

Folksy dibentuk oleh Camilla dan menjadi sebuah platform berupa e-commerce yang mengumpulkan para pengrajin di Inggris yang ingin memperkenalkan dan menjual karyanya ke pasar yang lebih luas secara online.

Tokoh Wirausahawan Sukses di Bidang Kerajinan

1. Komang Adi

Setamatnya dari SMSR pada 1997, Komang Adi langsung terjun ke dunia usaha bidang seni lukis.

Pada saat itu, peminat lukisan masih belum banyak, dan Komang pun menyambi usahanya dengan menjual berbagai aneka pigura atau bingkai foto dan lukisan.

Sembari menjual pigura foto dan lukisan, Komang tetap melatih kemampuan melukisnya sambil mengamati pasar lukisan.

Di tahun 2000, Komang mulai memasarkan lukisannya dengan tekun dan konsisten. Mulai dari menjual satu hingga dua lukisan, lalu berkembang sampai ia memiliki galeri lukisan sendiri yang dinamai Komang Adi Galeri.

Usaha kerajinan lukisan Komang pun berlanjut sampai ia berhasil menjual lukisannya ke luar negeri, yang mana tiap 3 bulan ia bisa mengekspor sekitar 300 lukisan ke berbagai negara.

Lukisan Komang diminati negara-negara lain mulai dari Australia, Amerika Serikat, Jerman, hingga Perancis.

Kini, omzet yang diperoleh komang sudah mencapai Rp. 175 juta rupiah per bulan, dengan tiap lukisan di galerinya yang ia hargai mulai dari Rp. 50 ribu hingga Rp. 45 juta rupiah.

2. Diah Rahmalita

Diah memulai usaha kerajinan berbahan limbahnya pada tahun 2007 dengan modal awal yang hanya sebesar Rp. 1 juta rupiah.

Dengan melihat peluang yang ada, yaitu menggabungkan kemampuan melukisnya dengan pemanfaatan bahan limbah seperti piring, gelas, hingga botol beling diah berani memulai usaha kerajinannya.

Ia pun berani mengambil risiko dengan memutuskan resign dari pekerjaannya dan fokus untuk mengembangkan usahanya.

Modal ketekunan dan keseriusan dalam menggarap kerajinan seni yang mengubah limbah sampah tak bernilai menjadi karya seni yang bernilai ini membawa Diah Rahmalita kepada kesuksesan.

3. Dato’ Sri Tahir

Lahir dari keluarga yang memiliki ekonomi yang rendah, membuat Tahir hidup dalam kondisi yang serba kekurangan. Dengan kondisi yang dialaminya tersebut, memiliki nilai kejujuran, kerja keras, serta berbagi tanpa pamrih selalu tertanam di benak Tahir.

Keuntungan yang didapatkan di setiap bisnis Tahir cukup fantasti, seperti Bank Mayapada yang mencatatkan keuntungan sekitar Rp64,16 miliar dalam laporan keuangan tahun 2020.

Dengan bisnis yang dimilikinya, Tahir memiliki kekayaan sebesar USD 2.7 miliar atau setara dengan Rp 39,8 triliun. Tahir dikenal juga sebagai pengusaha sukses di Indonesia sekaligus menjadi filantropis dengan mendirikan Tahir Foundation.

5 Faktor Faktor Kegagalan Wirausaha yang Wajib Diwaspadai

Tidak hanya faktor keberhasilan wirausaha saja, ada juga faktor faktor kegagalan wirausaha yang wajib diwaspadai seperti:

1. Gagal Menyediakan Keinginan Pasar

Faktor faktor kegagalan wirausaha yang pertama adalah gagal menyediakan permintaan atau keinginan pasar (konsumen). Logika saja, Anda pasti tidak akan membeli produk yang tidak bisa memenuhi kebutuhan atau keinginan Anda sendiri, ‘kan?

Ketika memilih produk atau jasa untuk dijual, coba pikirkan lagi apa saja permasalahan yang dihadapi masyarakat. Usahakan supaya barang yang Anda tawarkan sungguh-sungguh bermanfaat untuk menarik minat belanja mereka.

2. Tidak Punya Visi Misi

Visi misi adalah “tujuan” Anda dalam berbisnis. Semisal bisnis Anda punya visi misi untuk turut menjaga kelestarian lingkungan dengan menjual produk-produk organik. Maka Anda akan lebih mudah mengembangkan usaha dengan prinsip tersebut.

Bisnis yang tidak punya visi misi cenderung bergerak berdasarkan trend saja. Semisal ketika dunia fashion sedang ngetrend, Anda ikut membuka toko busana. Namun saat trend berganti ke ranah lain, Anda langsung tak bersemangat lagi melanjutkan bisnis dan bangkrut.

3. Malas Berinovasi

Faktor faktor kegagalan wirausaha selanjutnya adalah tidak berinovasi. Inovasi adalah upaya memperbaharui bisnis Anda secara berkala, baik itu pada produk, pelayanan dan lain-lain.

Inovasi sangat penting dalam dunia bisnis karena akan membantu meningkatkan kualitas usaha Anda di mata konsumen. Bisnis yang inovatif selalu bergerak cepat menghadirkan pelayanan atau produk terbaik, sehingga semua perhatian masyarakat tertuju padanya.

4. Takut Resiko

Sekali lagi, tidak ada bisnis yang terlepas dari resiko. Mulai dari bisnis kecil sampai yang sudah besar dan berskala internasional pun semuanya punya resiko masing-masing.

Terkadang mengambil resiko adalah hal yang bagus dalam bisnis. Tak jarang beberapa pebisnis justru mendapat keuntungan besar saat memberanikan diri menghadapi resiko. Sedangkan pebisnis yang takut resiko pasti tidak akan pernah bergerak kemana-mana dan mendapat keuntungan segitu-segitu saja.


Tags: kerajinan yang usaha wirausahawan sukses

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia