Kisah Inspiratif Wirausahawan Sukses di Dunia Kerajinan Tangan
3. Dato’ Sri Tahir
Lahir dari keluarga yang memiliki ekonomi yang rendah, membuat Tahir hidup dalam kondisi yang serba kekurangan. Dengan kondisi yang dialaminya tersebut, memiliki nilai kejujuran, kerja keras, serta berbagi tanpa pamrih selalu tertanam di benak Tahir.
Keuntungan yang didapatkan di setiap bisnis Tahir cukup fantasti, seperti Bank Mayapada yang mencatatkan keuntungan sekitar Rp64,16 miliar dalam laporan keuangan tahun 2020.
Dengan bisnis yang dimilikinya, Tahir memiliki kekayaan sebesar USD 2.7 miliar atau setara dengan Rp 39,8 triliun. Tahir dikenal juga sebagai pengusaha sukses di Indonesia sekaligus menjadi filantropis dengan mendirikan Tahir Foundation.
6. Dimas Harry Priawan dan Aruna Harsa
Dimas Harry Priawan dan Aruna Harsa berhasil mengembangkan startup di bidang home improvement yang memiliki nama Dekoruma. Dekoruma dirintis pertama kali pada tahun 2015 dengan Dimas sebagai CEO dan Aruna sebagai CTO.
Pada awalnya, Dekoruma merupakan marketplace yang menyediakan dan menjual berbagai produk furniture serta perabotan rumah. Kemudian, mereka melakukan inovasi dengan menambah segmen home improvement lainnya, seperti menawarkan material bangunan, jasa desain interior, hingga jasa pembangunan.
Pada saat ini, Dekoruma menyediakan ratusan ribu produk serta memiliki 400 merchant dan berhasil memiliki sekitar satu juta pelanggan. Selain itu, Dimas dan Aruna melakukan kerja sama dengan lebih dari 250 desainer interior.
7. Achmad Zaky
Sesuai dengan namanya, Bukalapak berasal dari kata “membuka lapak” yang memiliki misi “fair economy for all” dan untuk mewujudkan misi tersebut, Achmad Zaky membuat beberapa inovasi yang dikhususkan untuk para UMKM.
Achmad Zaky memberikan tempat untuk para pelaku UMKM untuk mendapat akses yang sama terhadap modal, memanfaatkan teknologi, memanfaatkan infrastruktur, serta terhubung dengan konsumen melalui Bukalapak.
Strategi bisnis Achmad Zaky sukses membuat Bukalapak memiliki lebih dari 100 juta pengguna dan 15 juta mitra UMKM. Pada tahun 2017, Bukalapak berhasil menjadi perusahaan startup unicorn yang memiliki valuasi hingga USD 1,5 miliar atau Rp 21,9 triliun.
2. Anthony Salim
Berasal dari keluarga Salim Group, langkah Anthony terjun ke bidang bisnis tidak semulus yang dibayangkan.Pada tahun 1998, Anthony mencari banyak cara untuk menyelamatkan Salim Group dari lilitan hutang sekitar 55 miliar dan nyaris bangkrut.
Salah satu kunci keberhasilan Anthony dalam menjalankan bisnis adalah dengan melakukan inovasi dan ekspansi. Karena hal tersebut, yang akhirnya membuat Anthony meraih kesuksesan dan memiliki kekayaan sekitar USD 8.5 miliar atau setara dengan Rp 91 triliun
Contoh inovasi dan ekspansi yang dilakukan oleh Anthony Salim yaitu melakukan inovasi pada produk Indomie dengan memiliki varian rasa dan melakukan ekspor ke berbagai negara.
Sehingga Indomie menjadi brand mie instan terbesar di dunia yang meraup keuntungan sebesar USD 5,8 miliar. Untuk ekspansi yang dilakukan Anthony Salim yaitu membuka waralaba Indomaret pada tahun 1997 dan berhasil menghasilkan kurang lebih 18.113 minimarket yang tersebar di seluruh Indonesia.
Tokoh Wirausahawan di Bidang Kerajinan yang Sukses di Luar Negeri
Selain dari dalam negeri, terdapat juga wirausahawan di bidang kerajinan dari luar Indonesia yang bisa kamu lihat dan pelajari kisah suksesnya, dan mungkin bisa kamu terapkan beberapa pelajarannya ke usaha kerajinan yang kamu miliki.
4. Erin Garcia
Wirausahawan kerajinan dari San Francisco, Amerika Serikat ini memulai bisnisnya pada tahun 2011.
Saat itu ia baru lulus dari SMA dan teman-temannya mendukung Erin untuk menjual hasil kerajinannya yaitu berupa kartu ucapan dan hiasan dinding.
Erin yang memiliki kegemaran untuk membuat kerajinan tangan pun mengikuti saran teman-temannya untuk menjual kerajinan yang dibuatnya.
Alhasil, berkat kegigihannya, kerajinan Erin dilirik oleh beberapa pemilik toko kerajinan dan produk Erin mulai dijajakan di toko tersebut.
5. Camilla Westergaard
Gadis Britania Raya ini memulai usahanya yang berkaitan dengan kerajinan di Sheffield, Inggris.
Dia sendiri tumbuh di rumah yang penuh dengan hasil kerajinan tangan hasil karya ibunya yang merupakan seorang pembuat tembikar dan hal tersebut membuat Camilla jatuh cinta pada kerajinan tangan.
Hingga suatu saat ia terpikirkan ide untuk membuat suatu platform yang mengumpulkan para pembuat kerajinan tangan untuk menjual produknya.
Meskipun fokus Camilla bukan terletak pada membuat kerajinan, namun ia melihat tantangan ketika melihat banyak pengrajin yang hanya fokus pada kreativitasnya, sehingga mereka kesulitan untuk menjual produknya.
Folksy dibentuk oleh Camilla dan menjadi sebuah platform berupa e-commerce yang mengumpulkan para pengrajin di Inggris yang ingin memperkenalkan dan menjual karyanya ke pasar yang lebih luas secara online.
Tags: kerajinan usaha wirausahawan sukses