Bahan Pewarna Mengkilap untuk Kerajinan Keramik
Contoh Aplikasi dan Inspirasi Desain
A. Studi Kasus dari Kerajinan Keramik Tradisional dan Modern
Kerajinan keramik memiliki beragam aplikasi, mulai dari peralatan makan, hiasan rumah, hingga karya seni. Dalam konteks tradisional, keramik sering digunakan dalam pembuatan peralatan dapur, seperti piring, mangkuk, dan teko.
Misalnya, keramik Jepang seperti “Raku” dan “Hagi” yang terkenal dengan tekstur dan warna alaminya. Di sisi lain, dalam konteks modern, keramik digunakan dalam berbagai aplikasi seni dan desain, seperti instalasi seni, perhiasan, dan aksesoris rumah tangga yang unik.
B. Inspirasi Desain dari Berbagai Budaya
Inspirasi desain keramik dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk budaya lokal dan internasional. Misalnya, keramik Bali yang terinspirasi dari pakaian adat Bali, di mana motif dan warna dari pakaian adat tersebut ditransfer ke dalam desain keramik.
Selain itu, keramik juga bisa terinspirasi dari alam, seperti bentuk dan warna bunga, daun, atau pemandangan alam. Inspirasi ini kemudian diinterpretasikan dan diterapkan dalam desain keramik.
C. Tren Terbaru dalam Pewarnaan dan Pengkilapan Keramik
Tren dalam pewarnaan dan pengkilapan keramik terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan selera pasar. Misalnya, tren pewarnaan monokromatik, di mana keramik dicat dengan satu warna atau variasi warna yang sama.
Tren lainnya adalah penggunaan glasir dengan efek khusus, seperti glasir kristal yang menciptakan efek seperti kristal pada permukaan keramik, atau glasir retak yang menciptakan efek retak-retak pada permukaan keramik.
Selain itu, tren lainnya adalah penggunaan teknik pewarnaan yang unik, seperti teknik sgraffito atau teknik resistensi lilin yang menciptakan pola atau desain tertentu pada permukaan keramik.

2) Alat Pembuatan Keramik
Teknik pijit tekan (pinch) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual. Caranya tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan.
Teknik pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual caranya tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah.
Teknik lempengan (slab) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder.
Teknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi produk kerajinan keramik dalam jumlah yang banyak, dan waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Teknik cetak meliputi: cetak padat dengan teknik press (tekan) dan cetak basah atau cair dengan teknik cor.

Teknik Aplikasi Glasir pada Keramik
A. Metode Pencelupan (Dipping)
Metode pencelupan adalah teknik aplikasi glasir yang paling umum digunakan dalam keramik. Dalam metode ini, keramik yang belum dibakar dicelupkan langsung ke dalam wadah berisi glasir.
B. Penggunaan Kuas (Brushing)
Penggunaan kuas dalam aplikasi glasir memungkinkan kontrol yang lebih besar atas penempatan dan ketebalan glasir. Dengan kuas, glasir dapat diaplikasikan dengan lebih detail, memungkinkan penciptaan pola dan desain yang lebih kompleks.
Jenis dan ukuran kuas yang digunakan dapat bervariasi tergantung pada efek yang diinginkan. Kuas dengan bulu lebar biasanya digunakan untuk menutupi area yang lebih besar, sementara kuas dengan ujung runcing digunakan untuk detail yang lebih halus.
C. Penyemprotan (Spraying)
Teknik penyemprotan glasir menggunakan alat semprot khusus untuk mengaplikasikan glasir pada permukaan keramik. Teknik ini memungkinkan penyebaran glasir yang sangat merata dan halus, dan biasanya digunakan untuk efek khusus atau pada keramik dengan bentuk yang kompleks yang sulit dicapai dengan metode pencelupan atau kuas. Namun, teknik ini memerlukan perlindungan tambahan untuk mencegah inhalasi partikel glasir yang mungkin berbahaya.
D. Teknik Khusus untuk Efek Dekoratif
Ada berbagai teknik khusus yang dapat digunakan untuk menciptakan efek dekoratif dengan glasir. Misalnya, teknik sgraffito, di mana lapisan glasir diaplikasikan dan kemudian sebagian dihapus untuk menciptakan pola atau desain.
Teknik lainnya termasuk pencelupan ganda, di mana keramik dicelupkan dalam satu warna glasir, diizinkan untuk mengering, dan kemudian dicelupkan lagi dalam warna glasir yang berbeda. Teknik ini dapat menciptakan efek gradasi warna atau pola yang menarik.

Pendahuluan
A. Definisi Glasir dan Pentingnya dalam Kerajinan Keramik
Glasir adalah material yang terdiri dari beberapa bahan tanah atau batuan silikat. Selama proses pembakaran, bahan-bahan ini akan melebur dan membentuk lapisan tipis seperti gelas yang melekat menjadi satu pada permukaan badan keramik .
Glasir juga bisa diartikan sebagai cat bagi keramik yang tidak hanya menambah warna, namun juga lapisan tipis kaca yang berkilauan.
Pentingnya glasir dalam kerajinan keramik sangat signifikan. Selain memberikan efek dekorasi artistik, glasir juga berfungsi untuk menghilangkan permeabilitas terhadap cairan atau gas, menghaluskan permukaan agar tidak terlalu kotor, dan meningkatkan kekuatan mekanik keramik. Benda keramik yang dilapisi glasir ini selain indah juga menjadi lebih tahan terhadap air.
B. Tujuan dan Manfaat Penggunaan Pewarna Glasir
Pewarna glasir memiliki tujuan dan manfaat yang beragam. Selain memberikan warna pada keramik, pewarna glasir juga berfungsi sebagai flux dan alumina.
Flux berfungsi sebagai unsur pelebur yang digunakan untuk menurunkan suhu lebur bahan-bahan glasir sedangkan Alumina berfungsi sebagai unsur pengeras yang digunakan untuk menambah kekentalan lapisan glasir, membantu membentuk lapisan glasir yang lebih kuat dan keras serta memberikan kestabilan pada benda keramik.
Pewarna glasir juga berperan penting dalam menciptakan efek visual yang menarik pada keramik. Misalnya, oksida besi, salah satu pewarna favorit di keramik, bila dikombinasikan dengan glasir dan pembakaran yang tepat, dapat menghasilkan berbagai warna seperti hijau, cokelat, hitam, kuning, jeruk, biru dan abu-abu halus.
C. Gambaran Umum Proses Glasir pada Keramik
Proses glasir pada keramik melibatkan beberapa langkah.

5) Teknik Putar
Teknik pembentukan badan keramik dengan menggunakan alat putar kaki (kickwheel) dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris.
Hasil karya tanah liat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Jika sudah kering, karya dapat dibakar menggunakan tungku keramik, dengan bahan bakar yang bervariasi seperti gas, kayu, minyak tanah atau listrik. Keramik yang dibentuk sudah dapat diberi dekorasi pada saat setengah kering atau saat sudah mengalami pembakaran pertama (bisque). Dekorasi bertujuan agar keramik tampak lebih indah dan kuat. Keramik dari tanah liat bakaran tinggi, dapat dihias dengan pewarna glasir. Glasir adalah lapisan keras yang berkilap pada lapisan produk keramik. Jika menggunakan pewarna glasur, keramik harus dibakar secara khusus, yaitu dibakar dua kali, pertama pembakaran bisquit hingga 900oC, lalu diglasir dan dibakar kembali hingga suhu 1.200o-1.300oC.
Demikian pembahasan mengenai eknik dalam pembuatan kerajinan keramik pijit tekan, pilin, lempengan, cetak, dan putar, rangkuman materi prakarya kelas 7 semester 1. Pelajari juga materi selanjutnya. Sekian, terimakasih.

Tags: kerajinan bahan yang produk pada