Bahan Pewarna Mengkilap untuk Kerajinan Keramik
Pendahuluan
A. Definisi Glasir dan Pentingnya dalam Kerajinan Keramik
Glasir adalah material yang terdiri dari beberapa bahan tanah atau batuan silikat. Selama proses pembakaran, bahan-bahan ini akan melebur dan membentuk lapisan tipis seperti gelas yang melekat menjadi satu pada permukaan badan keramik .
Glasir juga bisa diartikan sebagai cat bagi keramik yang tidak hanya menambah warna, namun juga lapisan tipis kaca yang berkilauan.
Pentingnya glasir dalam kerajinan keramik sangat signifikan. Selain memberikan efek dekorasi artistik, glasir juga berfungsi untuk menghilangkan permeabilitas terhadap cairan atau gas, menghaluskan permukaan agar tidak terlalu kotor, dan meningkatkan kekuatan mekanik keramik. Benda keramik yang dilapisi glasir ini selain indah juga menjadi lebih tahan terhadap air.
B. Tujuan dan Manfaat Penggunaan Pewarna Glasir
Pewarna glasir memiliki tujuan dan manfaat yang beragam. Selain memberikan warna pada keramik, pewarna glasir juga berfungsi sebagai flux dan alumina.
Flux berfungsi sebagai unsur pelebur yang digunakan untuk menurunkan suhu lebur bahan-bahan glasir sedangkan Alumina berfungsi sebagai unsur pengeras yang digunakan untuk menambah kekentalan lapisan glasir, membantu membentuk lapisan glasir yang lebih kuat dan keras serta memberikan kestabilan pada benda keramik.
Pewarna glasir juga berperan penting dalam menciptakan efek visual yang menarik pada keramik. Misalnya, oksida besi, salah satu pewarna favorit di keramik, bila dikombinasikan dengan glasir dan pembakaran yang tepat, dapat menghasilkan berbagai warna seperti hijau, cokelat, hitam, kuning, jeruk, biru dan abu-abu halus.
C. Gambaran Umum Proses Glasir pada Keramik
Proses glasir pada keramik melibatkan beberapa langkah.
Persiapan Glasir
A. Proses Pencampuran Bahan Glasir
Proses pencampuran bahan glasir melibatkan beberapa langkah penting.
Pertama, bahan-bahan seperti silika, oksida logam, kaolin, feldspar, dan alumina harus diukur dengan tepat sesuai dengan resep glasir yang diinginkan.
Proses pencampuran ini sangat penting untuk menciptakan glasir yang memiliki konsistensi dan warna yang tepat.
B. Penyesuaian Konsistensi Glasir
Sebaliknya, jika glasir terlalu encer, bisa ditambahkan lebih banyak bahan glasir kering untuk mengentalkannya. Penyesuaian konsistensi ini penting untuk memastikan bahwa glasir dapat diterapkan dengan mudah dan merata pada permukaan keramik.
C. Pengujian Warna dan Kilap
Sebelum glasir diterapkan pada keramik, penting untuk melakukan pengujian warna dan kilap. Pengujian ini biasanya dilakukan dengan cara membuat sampel glasir kecil dan membakarnya dalam kiln.
Jika hasil pengujian tidak sesuai dengan yang diharapkan, resep glasir dapat disesuaikan dan diuji kembali hingga mendapatkan hasil yang diinginkan.
2) Alat Pembuatan Keramik
Teknik pijit tekan (pinch) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual. Caranya tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan.
Teknik pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual caranya tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah.
Teknik lempengan (slab) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder.
Teknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi produk kerajinan keramik dalam jumlah yang banyak, dan waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Teknik cetak meliputi: cetak padat dengan teknik press (tekan) dan cetak basah atau cair dengan teknik cor.
Tags: kerajinan bahan yang produk pada