Bahan-Bahan yang Digunakan untuk Menghaluskan Kerajinan Kayu dalam Seni Jahit dan DIY
Kerajinan Dari Kayu
Dalam membuat kerajinan, ada berbagai macam bahan utama yang bisa digunakan. Kayu misalnya. Selama ini, masyarakat luas beranggapan, bahwa kerajinan dari kayu merupakan kerajinan yang diproduksi missal. Sehingga, sangat tidak mungkin dibuat secara manual.
Padahal sebenarnya pemikiran tersebut tidak selamanya benar. Karena banyak banget kok kerajinan dari kayu yang dibuat secara manual. Jadi, bagi Anda yang suka sekali berkarya, boleh banget loh mencoba berkreasi dengan bahan satu ini.
Apalagi nih kayu sendiri memang masih menjadi bahan kerajinan yang banyak digunakan. Selain kerap dimanfaatkan untuk membuat rumah, ia juga digunakan untuk membuat pernak perniknya.
Hal ini karena kayu memang mempunyai corak yang menarik, unik, dan berbeda dari yang lain. Hingga ketika disulap menjadi benda apapun hasilnya tidak akan mengecewakan.
- 1 Keunggulan Kayu
- 1.1 Rekomendasi Jenis Kayu
- 2.1 Alat Makan
- 2.2 Vas Bunga
- 2.3 Kalender
- 2.4 Pigura
- 2.5 Backdrop Tembok Kayu
- 2.6 Lampu hias
- 2.7 Mainan hias
- 2.8 Cermin
- 2.9 Gantungan kunci
- 2.10 Nampan Kayu
- 2.11 Asbak
- 2.12 Tatakan gelas
- 2.13 Standing Hanger
Kerajinan Dari Kayu
Kerajinan Dari Kayu – Temukan ide terbaik Anda untuk menciptakan Kerajinan Dari Kayu unik dengan melihat berbagai inspirasi yang ada! Kayu adalah salah satu bahan baku yang banyak dihasilkan di negara Indonesia. Dengan latar belakang tersebut, banyak masyarakat memanfaatkan bahan kayu yang tersedia untuk berbagai kebutuhan seperti kebutuhan furniture misalnya.
Namun selain diproduksi menjadi furniture, kayu juga banyak dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam kerajinan menarik dan unik. Tentu semakin bagus dan kreatif karya yang dihasilkan, maka semakin besar pula nilai jualnya. Itu mengapa banyak pengrajin berlomba-lomba menciptakan kerajinan yang berbeda yang mampu menarik minat pembeli.
Kerajinan kayu biasa kita jumpai di tempat-tempat wisata terkenal di Indonesia atau bahkan hampir semua tempat wisata menyediakan produk kerajinan yang terbuat dari kayu ini. Kerajinan ini sangat diminati oleh para pengunjung dari banyak daerah untuk dijadikan souvenir nantinya.
Misalnya pada tempat wisata yang berbau sejarah seperti Candi Borobudur, Makam Bung Karno, hingga wisata-wisata modern seperti Kampung Coklat dan lain sebagainya. Produk-produk dari kerajinan yang terbuat dari kayu pun cukup beragam mulai dari gantungan kunci, asbak, vas bunga, tas, miniatur, hiasan dinding, kotak pensil, dan masih banyak lagi.
Apakah Anda tertarik untuk membuatnya? Di bawah ini akan dipaparkan berbagai macam inspirasi kerajinan yang terbuat dari kayu yang dapat kamu coba. Atau jika sekarang kamu sedang hunting kerajinan yang terbuat dari kayu, informasi tersebut akan sangat membantu. Yuk simak ulasannya di bawah ini!
Lesung dan Lumpang
Selain cobek, alat penghalus tradisional di Indonesia adalah lesung dan lumpang. Kedua alat ini juga sudah dikenal dan digunakan oleh masyarakat Nusantara sejak dulu.
Lesung
Lesung dibuat untuk menumbuk padi agar kulit gabah atau sekam (dalam bahasa Jawa disebut merang) terlepas dari beras. Lesung adalah alat tradisional berbentuk cekung, terbuat dari kayu besar yang dibentuk seperti perahu berukuran kecil dengan panjang sekitar 2 meter, lebar 0,5 meter dan kedalaman sekitar 40 cm.
Lumpang
Lumpang merupakan wadah yang berbentuk bejana dan terbuat dari kayu atau batu untuk menumbuk padi, kopi, maupun bahan olahan lainnya. Pesatnya mekanisasi pertanian membuat lumpang tidak lagi banyak digunakan. Meski begitu, sesekali masih digunakan untuk menumbuk singkong kala seseorang hendak membuat getuk.
Dahulu, banyak sekali ditemui lumpang batu karena melimpahnya batu andesit yang merupakan bahan baku alat ini. Batu andesit yang juga merupakan bahan pembuatan candi, banyak sekali terdapat di sungai-sungai Pulau Jawa. Sementara masyarakat di pulau lain biasa menggunakan lesung kayu karena kayu lebih mudah didapatkan ketimbang batu andesit.
Alat Penghalus Tradisional: Cobek, Lesung, dan Lumpang
Cobek memiliki nama lain, yaitu layah atau lemper. Dalam bahasa Sunda dikenal dengan sebutan coét atau cowét, dan dalam bahasa Jawa disebut cowek atau coek. Alat penghalus tradisional ini dilengkapi dengan alat penghancur yang disebut ulekan. Dalam bahasa Sunda, ulekan disebut mutu, sementara dalam bahasa Jawa disebut munthu, uleg-uleg, atau ulegan.
Cobek terbuat dari macam-macam bahan, di antaranya batu, semen, kayu keras, tanah liat, keramik, atau logam (kuningan atau baja antikarat). Biasanya bahan yang lazim digunakan adalah batu alam, batu kali, atau batu andesit (batu vulkanik gunung berapi).
Bentuknya ada yang menyerupai mangkuk besar, ada pula yang berbentuk piring.
Alat semacam ini ternyata sudah digunakan oleh manusia sejak zaman batu (sekitar 35.000 tahun SM). Cobek merupakan salah satu alat tertua yang digunakan manusia sejak Zaman Batu.
Di Yunani, ditemukan artefak dari sekitar kurun waktu 3.200 sampai 2.800 SM yang menunjukkan bahwa alat yang digunakan untuk mengekstraksi atau menumbuk zat pigmen pewarna diambil dari batu-batuan.
Di Amerika, penumbuk aneka bahan disebut guacamole, sementara di Spanyol disebut gazpacho. Dalam Bahasa Inggris cobek disebut mortar, dan ulekan disebut pestle.
Tags: kerajinan dari bahan yang adalah kayu digunakan