... Panduan Membuat Baju Tenun Lombok untuk Pria: Tips DIY dan Kerajinan Jarum yang Mudah!

Membuat Kemeja Tenun Lombok Pria - Panduan Praktis untuk Kerajinan Sulam Sendiri

Tentang Suku Sasak di Lombok

Saat berlibur ke Lombok, kamu akan mudah menemukan masyarakat asli Suku Sasak di Desa Sasak Sade. Desa ini berada di Lombok Tengah dan jaraknya tidak terlalu jauh dari Bandara Internasional Lombok, mengarah ke Kuta Mandalika. Di Desa Sasak Sade bukan hanya bisa melihat langsung budaya dan adat Suku Sasak, melainkan kamu bisa belajar banyak hal tentang Sasak Lombok.

Desa Sasak Sade sangat terbuka terhadap turis baik itu lokal maupun mancanegara. Berkunjung ke desa ini, kamu dapat mengetahui lebih dalam tentang budaya Sasak yang tak pernah berhenti dilestarikan dan dipromosikan sebagai budaya asli di Indonesia.

Perempuan asli Suku Sasak wajib bisa membuat tenun. Mereka sudah diajarkan untuk menenun sejak masih anak-anak. Bagi perempuan Sasak, belum boleh menikah jika belum bisa membuat tenun. Itu mengapa tradisi tenun dari Lombok, khususnya Desa Sasak Sade masih terus dilestarikan. Mereka tak segan untuk memperkenalkan tenun khas Lombok kepada wisatawan.

Ketika mengeksplor Desa Sasak Sade, kamu bisa melihat langsung bagaimana proses pembuatan tenun mulai dari tenun selendang, sampai songket. Bagi wisatawan, bisa juga mencoba belajar membuat tenun yang akan dipandu langsung oleh penenun asli Suku Sasak. Proses pembuatan tenun mulai dari 1 minggu sampai 1 bulan tergantung tingkat kesulitan dari tenun itu sendiri.

Uniknya lagi, setiap wisatawan diizinkan untuk memakai baju adat Lombok sebagai properti untuk berfoto. Bagi laki-laki, akan dibantu untuk menggunakan Pegon, dan bagi perempuan dibantu untuk menggunakan Lambung. Dengan begitu, kamu bisa lebih memahami proses pemakaian baju adat dari Suku Sasak.

Sudah tidak mengherankan mengapa Lombok sangat menarik untuk dikunjungi. Terlebih jika kamu suka wisata budaya. Lombok adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Mengenal budaya Sasak dan menggunakan pakaian adatnya, merupakan bentuk penghormatan terhadap budaya yang sudah ada sejak dulu. Yuk, wisata ke Desa Sasak Sade, dan pakai pakaian adat Suku Sasak!

Keahlian Menenun Diteruskan Turun-Menurun

Foto: Merah Putih

Keahlian menenun para penenun di Lombok ini didapatkan secara turun-temurun, yakni dari orangtua atau kakek-nenek mereka. Wajib bagi generasi selanjutnya untuk meneruskan estafet kemampuan menenun, karena ini bagian dari adat istiadat suku di Lombok juga, yaitu Suku Sasak.

Masyarakat Sasak, khususnya kaum perempuannya, banyak yang ahli menenun. Mereka wajib menerima ajaran ini sejak masih anak-anak. Bahkan ada aturan adat yang menyebutkan bahwa seorang perempuan Sasak harus berhasil menenun setidakynya 3 kain sebagai syarat menikah. Jika belum berhasil, artinya mereka belum mampu untuk berumahtangga.

Kemampuan ini diajarkan kepada para perempuan Suku Sasak juga dengan maksud agar mereka tidak pergi jauh dari lingkungan sukunya. Dengan demikian, keahliannya menenun bisa menjadi alternatif untuk menopang perekonomian keluarganya, serta menunjang aktivitas keharian mereka seperti digunakan dalam acara adat, beribadah, membedong bayi, selimut, serta penutup jenazah.

3. Pakaian Adat Rimpu

Pakaian adat rimpu merupakan pakaian adat yang berasal dari dari suku Mbojo yang mendiami daerah Bima. Pakaian ini sangat kental dengan nuansa Islam, terutama yang dikenakan oleh kaum wanitanya. Pakaian rimpu sendiri memiliki dua jenis yaitu rimpu mpida dan juga rimpu colo.

Rimpu adalah busana yang menggunakan sarung sebagai bahan pakaiannya. Rimpu colo biasanya digunakan oleh orang yang sudah menikah. Sedangkan rimpu mpida digunakan oleh wanita yang masih lajang, dengan bagian depannya menyerupai cadar dengan hanya menyisakan untuk mata saja.

Saat ini pemakaian rimpu hanya digunakan dalam upacara kebudayaan, tak lagi digunakan dalam kehidupan keseharian. Saat ini sudah terdapat kerudung yang dapat mereka gunakan sehari-hari. Sarung yang biasa digunakan merupakan sarung dengan motif kotak-kotak dengan warna mencolok.

Tips Merawat Baju Adat Lombok

Baju adat Lombok merupakan warisan budaya yang berharga dan perlu dirawat dengan baik agar dapat terus digunakan dan dinikmati oleh generasi mendatang. Berikut adalah beberapa tips merawat baju adat Lombok:

Tip 1: Cuci dengan Tangan

Baju adat Lombok sebaiknya dicuci dengan tangan menggunakan deterjen lembut. Jangan gunakan mesin cuci karena dapat merusak kain dan motif songket.

Tip 2: Jemur di Tempat Teduh

Tip 3: Setrika dengan Suhu Rendah

Jika perlu disetrika, gunakan suhu rendah dan setrika bagian dalam kain saja. Jangan menyetrika langsung pada bagian motif songket.

Tip 4: Simpan di Tempat Kering

Baju adat Lombok harus disimpan di tempat yang kering dan tidak lembab. Gunakan lemari atau kotak penyimpanan yang berventilasi baik.

Tip 5: Hindari Bahan Kimia

Jangan gunakan bahan kimia seperti pemutih atau pewarna pada baju adat Lombok karena dapat merusak kain dan motif songket.

Tip 6: Bersihkan Secara Profesional

Jika baju adat Lombok sangat kotor atau bernoda, sebaiknya dibersihkan secara profesional oleh ahli pembersih pakaian tradisional.

Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat membantu menjaga keindahan dan kualitas baju adat Lombok agar dapat terus diwariskan ke generasi mendatang.

Kesimpulan

Baju adat Lombok merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan dijaga keberadaannya. Baju adat ini memiliki makna dan fungsi yang penting dalam kehidupan masyarakat suku Sasak, serta mencerminkan identitas budaya yang kuat. Berbagai aspek baju adat Lombok, mulai dari motif songket, bahan kain, hingga penggunaannya dalam upacara adat, memiliki makna dan nilai yang mendalam.

Untuk menjaga kelestarian baju adat Lombok, perlu adanya upaya dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun pelaku industri pariwisata. Pemerintah dapat berperan dalam mempromosikan dan memfasilitasi pengembangan baju adat Lombok sebagai daya tarik wisata budaya. Masyarakat dapat berperan dalam melestarikan dan menggunakan baju adat Lombok dalam berbagai acara adat dan kegiatan budaya. Pelaku industri pariwisata dapat berperan dalam mengembangkan paket wisata yang berbasis budaya, yang menampilkan keindahan dan keunikan baju adat Lombok.


Tags: tenun baju pria lombok

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia