Keajaiban Benang Halus Putih dalam Kerajinan Tangan - Rahasia Jamur untuk DIY
Jamur (fungi)
Kelompok jamur (fungi) merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan bahan organik makhluk hidup yang sudah mati. Jamur tidak berklorofil, berspora, tidak punya akar, batang, dan daun.
Jamur hidup di tempat yang lembap, bersifat saprofit (organisme yang hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau yang sudah busuk) dan parasit (organisme yang hidup dan mengisap makanan dari organisme lain yang ditempelinya).
Tubuh jamur terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa saling bersambungan membentuk miselium.
Pada umumnya, jamur berkembang biak dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium. Contoh makhluk hidup yang termasuk kelompok jamur ialah jamur roti, ragi tapai, jamur tiram putih, dan jamur kayu.
Pada klasifikasi lima kingdom, Myxomycota dan Oomycota termasuk kelompok protista, yaitu protista mirip jamur. Jamur dibagi menjadi enam filum, yaitu Chytridiomycota, Zygomycotina, Glomeromycota, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina. (Z-2)
Monera
Selain dari kelompok di atas, masih banyak makhluk hidup yang bersifat mikroskopis yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Kelompok makhluk hidup tersebut punya ciri-ciri seperti selnya tidak memiliki membran inti (prokariotik), bersel satu (uniseluler), dan mampu berkembang biak dengan membelah diri.
Makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri tersebut ialah kelompok monera. Contoh kelompok monera ialah bakteri dan alga biru.
Bakteri terdapat di lingkungan kita, ada yang bermanfaat bagi kehidupan manusia seperti bakteri Escherichia
coli yang berperan membantu memproduksi vitamin K melalui proses pembusukan sisa makanan. Ada pula bakteri yang berbahaya bagi kehidupan manusia seperti Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TB (tuberculosis paru).
Bahkan ada beberapa kelompok makhluk hidup mikroskopis yang tidak dapat dilihat hanya dengan mikroskop biasa
(mikroskop cahaya) tetapi harus dengan mikroskop elektron.
Pengertian dan Ciri-ciri Fungi (Jamur)
Fungi atau jamur adalah jenis organisme eukariotik yang masuk dalam Kingdom Fungi. Mereka ditemukan hampir pada semua habitat di dunia tetapi kebanyakan hidup di darat, terutama di tanah atau pada makhluk hidup lain di laut atau air tawar.
Anggota dari Kingdom ini memiliki peran besar sebagai dekomposer (pengurai) dan siklus karbon. Meski begitu, beberapa jamur hidup sebagai parasit pada tanaman, hewan bahkan manusia dan bisa menyebabkan penyakit.
Kingdom fungi diklasifikasikan ke dalam empat divisi berdasarkan metode reproduksi seksualnya yaitu Zygomycota (jamur roti), Ascomycota (ragi dan jamur kantung), Basidiomycota (jamur payung), dan Deuteromycota (jamur tak sempurna).
Namun secara umum, keempat divisi ini memiliki ciri-ciri yang hampir sama. Berikut ini adalah daftar ciri-ciri fungi atau jamur:
- Memiliki benang halus atau yang biasa disebut hifa, dan kumpulan dari hifa disebut miselium. Hifa tersusun dari sel-sel yang terbentuk akibat pertumbuhan spora, dan hifa tersebut bisa berupa hifa tunggal atau hifa bercabang.
- Memiliki dan memproduksi spora.
- Berkembang biak baik secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).
- Mengandung zat kitin, glukan, selulosa, dan mannan pada struktur tubuh jamur yang berfilamen dan dinding selnya.
Pastiin elo paham ciri fungi ya, agar kalau ketemu pertanyaan kayak “yang bukan merupakan ciri dunia fungi jamur adalah”, elo bisa identifikasi mana yang nggak termasuk cirinya. Mungkin beberapa dari elo mempertanyakan kenapa jamur tidak masuk klasifikasi plantae atau tumbuhan?
Alasannya karena jamur berbeda dengan tumbuhan pada berbagai aspek, berikut ini adalah beberapa tanda yang membedakan antara jamur dengan tumbuhan:
- Tidak memiliki klorofil, yang berarti jamur tidak berfotosintesis.
- Berkembangbiak dengan spora.
- Memiliki komposisi dinding sel yang berbeda dengan tumbuhan.
- Tidak memiliki struktur seperti pada tumbuhan pada umumnya yaitu akar, batang, dan daun.
- Tidak memiliki sistem vaskuler (pembuluh angkut) seperti tumbuhan pada umumnya.
- Bersifat multiseluler atau banyak sel, sehingga tidak memiliki pembagian fungsi pada setiap bagiannya.
Fungsi Hifa
Hifa memiliki fungsi yang berbeda-beda pada setiap jenis jamur. Hal ini disesuaikan dengan setiap kebutuhan spesifik terhadap spesies jamur. Namun, ada beberapa fungsi umum dari hifa yang perlu diketahui, yaitu:
- Membantu Penyerapan Nutrisi untuk Jamur
Beberapa hifa yang terdapat dalam jamur parasit digunakan untuk penyerapan nutrisi dari inang yang menjadi lokasi tumbuh jamur tersebut. Hifa pada jamur jenis ini memiliki ujung khusus yang dikenal sebagai haustoria. Ujung hifa tersebut dapat menembus dinding sel tanaman atau jaringan organisme lainnya untuk mendapatkan nutrisi.
Beberapa spesies jamur, seperti mikoriza mengembangkan hubungan simbiosis mutualisme terhadap tanaman lainnya. Jamur akan membentuk hifa khusus yang dikenal sebagai arbuscules yang bisa ditemukan pada akar untuk menyerap nutrisi dan air dari dalam tanah.
Arbuscules juga bisa ditemukan pada filum tumbuhan yang menjadi lokasi inang jamur sehingga mendapatkan nutrisi yang sama dengan jamur. Dengan cara ini hifa membantu tanaman untuk meningkatkan asupan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman itu sendiri.
Bagi beberapa spesies jamur, adanya hifa dalam struktur tubuhnya bisa digunakan sebagai perangkap hewan spesies nematoda. Jamur menggunakan hifa sebagai jaring dan struktur cincin untuk menangkap hewan tersebut.
Beberapa spesies jamur yang memiliki hifa dengan struktur akord menggunakan ini sebagai jalur nutrisi. Dengan begitu, nutrisi bisa sampai hingga bagian yang cukup jauh.
Tags: benang yang adalah pada putih