... Ciri Khas Batik Tulis Tenun Gedog: Teknik, Motif, dan Cara DIY

Keunikan Batik Tulis Tenun Gedog - Keindahan yang Terjalin dengan Jarum dan Benang

Sejarah Tenun Gringsing

Menurut legenda, Kain Tenun gringsing adalah pemberian Dewa Indra, Dewa dalam Agama Hindu yang merupakan Dewa Pelindung Manusia. Saat itu dewa Indra sedang mengagumi keindahan langit malam. Saking kagumnya, Ia mencoba menggambarkannya pada umat manusia pilihannya, yaitu masyarakat Tenganan, Bali.

Diajarkannya para wanita Tenganan untuk menguasai teknik menenun Kain tenun gringsing demi mengabadikan keindahan bintang, bulan, matahari, dan hamparan langit lainnya. Maka terciptalah ciri Kain Tenun Gringsing yang bernuansa gelap pekat seperti gelapnya malam.

Kain Tenun Gringsing digunakan dalam ritual adat dan keagamaan dalam masyarakat Bali. Kain Tenun ini dipercaya mengandung kesaktian Dewa Indra, Dewa pelindung umat manusia. Kain Tenun Gringsing dipercaya mempunyai kekuatan magis, yaitu mampu menyembuhkan penyakit dan penolak bala.

Sejarah Batik Lamongan

Menurut sejarahnya, motif Batik Sendang ini merupakan seni budaya warisan dari para leluhur yang dibuat dengan beraneka ragam goresan gambar dan diwariskan secara turun-temurun. Batik ini diperkirakan berawal dari generasi istri dari Raden Noer Rochmat (dikenal Sunan Sendang), yakni Dewi Tilarsih sekitar pada abad ke 15. Dewi Tilarsih sendiri dianggap sebagai tokoh pertama kali atau pelopor yang membawa tradisi membatik dari wilayah asalnya.

Motif batik Sendang pada umumnya mempunyai berbagai macam bentuk yang sangat khas dengan nuansa tumbuh-tumbuhan, bunga, dedaunan, buah-buahan, dan kumbang yang mendominasinya. Warna-warna yang dipakai pada batik ini juga melambangkan 3 alam yang harus dilalui manusia didalam menghadap Tuhannya, yakni berwarna putih sebagai alam Garba atau kandungan, warna merah untuk alam dunia atau fana, dan yang terakhir warna hitam sebagai alam akhirat atau Baka.

Berbagai macam jenis Batik Sendang umumnys diklasifikasikan ke dalam 2 golongan, yakni Batik Sendang Tradisional dan juga Batik Sendang Modern. Batik Sendang Tradisional sendiri dianggap mempunyai makna dan juga nilai filosofi tertentu serta mempunyai dampak penggunaan atau pemakaian. Sementara Batik Sendang Modern adalah ragam jenis batik yang hanya mempunyai nilai fungsi atau guna sebagai citraan gaya hidup di era modern.

Kedua golongan tersebut kemudian dipersepsikan secara positif oleh masyarakat yang ada di Desa Sendangagung dan beranggapan jika mengenakan Batik Sendang ini merupakan identitas kedaerahan, harga diri, prestise sosial, kepribadian, martabat, gaya hidup dapat tersiratkan, dan kewibawaan. Sehingga, para konsumen Batik Sendang menjadi senang dan bangga jika memakai Batik Sendang didepan publik.

Selain itu batik Sendang atau batik Lamongan juga mempunyai beberapa motif lainnya, seperti motif gendang ceplik bandeng lele, dimana motif ini menggambarkan ikan bandeng dan ikan lele yang ditambah dengan bunga melati yang merupakan perlambang kesucian. Ada pula motif ikan laut, motif gapuro tanjung kodok, motif kepiting rowo sisik naga, dan lain sebagainya.

Sejarah Batik Tuban

Batik Tuban dinamakan sebagai batik gedog karena dalam proses pembuatannya yang mana kapas akan dipintal menjadi benang kemudian dianyam menjadi kain menggunakan alat manual yang mengeluarkan bunyi ‘dog dog’. Dari suara itulah kemudian masyarakat Tuban menamai batik tersebut sebagai batik gedog.

Batik gedog sendiri sampai sekarang masih diproduksi. Pembuatan batik ini berada di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Salah satu hal yang membedakan batik ini dengan batik lainnya adalah kain yang dipakai. Batik ini dibuat pada kain tenun, sehingga inilah yang menjadi ciri khas dari batik Tuban yang jarang sekali ditemui di tempat lain. Adapun proses pembuatan batik ini biasanya membutuhkan waktu selama 3 bulan untuk proses memintal, menenun, membatik, dan mewarnai.


Tags: tenun adalah ciri

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia