Seni Merajut dan Kerajinan DIY - Eksplorasi Sentra Kerajinan Tangan Eceng Gondok
FAQ tentang Pemanfaatan Eceng Gondok sebagai Kerajinan Tangan
1. Apakah eceng gondok hanya digunakan sebagai kerajinan tangan?
Tidak, eceng gondok juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan kertas, pakan ternak, bahan biofilter, dan bahan kompos.
2. Bisakah kerajinan tangan dari eceng gondok dijual?
Tentu saja, kerajinan tangan dari eceng gondok dapat dijual sebagai produk kerajinan atau souvenir yang unik dan ramah lingkungan.
3. Apakah daun eceng gondok mudah diwarnai?
Iya, daun eceng gondok dapat diwarnai dengan cat atau pewarna khusus untuk memberikan variasi warna pada kerajinan tangan.
4. Apakah perawatan khusus diperlukan untuk menjaga kerajinan tangan dari eceng gondok tetap awet?
Iya, kerajinan tangan dari eceng gondok perlu dilindungi dengan lapisan pelindung seperti cat atau varnis agar tidak mudah rusak dan tahan lama.
5. Bagaimana cara membudidayakan eceng gondok?
Eceng gondok dapat ditanam dengan cara menanam stek batang atau dengan menggunakan biji. Pastikan tanah tempat penanaman memiliki kelembapan yang cukup dan terkena sinar matahari secukupnya.
Ciri dan Morfologi
Bentuk eceng gondok cukup mudah dikenali. Selain ciri utamanya yang hidup mengapung di permukaan air, tumbuhan ini juga memiliki akar serabut seperti rambut untuk menyerap nutrisi.
Tinggi tanaman mulai 40 hingga 80 centimeter dan tidak memiliki batang sejati. Bentuk daunnya tunggal, berbentuk oval, permukaannya licin dan berwarna hijau. Pada bagian ujung serta pangkal daun cenderung meruncing dengan pangkal tangkai daun lumayan menggelembung.
Jenis bunga enceng gondok termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir dan kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berwarna hitam dan berbentuk bulat. Ketika berbuah, buahnya berbentuk kotak, memiliki tiga ruang dan berwarna hijau.
baca juga: Sirsak - Taksonomi, Morfologi, Habitat, Sebaran, Budidaya & Manfaat Buah
Habitat Eceng Gondok
Eceng gondok biasa tumbuh di kolam dangkal, rawa, lahan basah, aliran air yang lambat, danau, penampungan air dan sungai yang arus airnya relatif tenang. Tumbuhan air ini dapat berkembangbiak dengan sangat cepat sehingga sering dianggap sebagai gulma yang bisa merusak tatanan lingkungan perairan.
Eceng gondok adalah tumbuhan yang sangat kuat dan mampu beradaptasi di hampir semua lingkungan. Tumbuhan ini mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi air yang ekstrem. Mulai dari ketinggian air, kecepatan arus air, jumlah nutrisi di air, pH dan temperatur. Bahkan enceng gondok juga dapat bertahan dari berbagai jenis racun serta zat kimia berbahaya yang terkandung dalam air (pencemaran air).
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pertumbuhan eceng gondok sangatlah cepat. Menurut penelitian FAO, hal ini terjadi karena habitatnya yang berada di lingkungan berair. Biasanya air mengandung nutrien yang tinggi, seperti nitrogen, fosfat dan potasium.
Meskipun begitu, bukan berarti enceng gondok tidak memiliki kelemahan. Ada beberapa faktor yang dapat menghambat pertumbuhan eceng gondok. Contohnya seperti kandungan garam di dalam air yang akanmenghambat pertumbuhan enceng gondok.
Kondisi tersebut terjadi di perairan di pantai Afrika Barat. Di sana eceng gondok akan bertambah pesat selama musim hujan. Namun memasuki musim kemarau, enceng gondok akan berkurang secara drastis ketika kandungan garam atau salinitas air meningkat.
12. Pot Tanaman dan Kursi
Meletakkan tanaman di dalam rumah memang ide yang sangat kreatif. Selain mempercantik rumah tanaman juga membuat udara di dalam rumah menjadi lebih segar. Agar rumah terlihat lebih cozy dan juga ada aksen vintagenya bisa menganti pot tananam yang berwarna coklat.
Pot tanaman dari eceng gondok bisa dijadikan referensi agar ruangan terlihat semakin unik dan feel vintagenya lebih terasa. Tidak hanya pot tanamannya saja, coba padukan dengan kursi yang juga terbuat dari eceng gondok.
Pasti tampilan rumah akan terlihat jauh lebih cantik dan kesannya sangat menyatu dengan alam. Perpaduan ini sangat cocok digunakan pada ruangan yang minimalis agar tampilan ruangan terlihat lebih luas dan nyaman.
Berawal dari Bahan Mentah
“Di sini malah yang belum ada perajinnya. Nah, ini makanya kita bergerak untuk ayo kita di sini juga bisa bikin jadi daerah perajin. Angan-angan nantinya ingin jadi sentra kerajinan, itu kita mulai dan kita terus berproses dan berprogress,” ucap Firman.
Merek Bengok Craft bermakna sederhana, namun erat dengan ciri khas produk yang mereka jual. Firman menuturkan, bengok merupakan penyebutan nama lokal enceng gondok di daerah mereka.
“Sedangkan craft itu nama global. Kita sedari awal pengin bawa produk lokal ini ke ranah global,” tambahnya.
Ketika menjual eceng gondok basah ke para penjemur, biasanya bahan mentah itu terjual Rp500,00 per kilo.
“Dijemur selama 2-3 minggu sampai kering itu dijual per kilonya Rp5000,00. Apabila satu kilo ini dibikin kerajinan, itu bisa menghasilkan berkali-kali lipat,” jelas Firman.
Misalnya, perajin membuat topi, topi membutuhkan eceng gondok sekitar satu kilogram. “Jadi, ada peningkatan harga di situ. Bahkan 10 kali lipat lebih dengan kita berkreasi,” ucap Firman.
Firman menuturkan, bengok merupakan penyebutan nama lokal enceng gondok di Desa Kesongo, Jawa Tengah. Foto: Bengok Craft.
Tags: kerajinan dari yang tangan adalah gondok eceng