...
id-Eceng gondok merupakan tanaman air yang tumbuhnya terapung di permukaan air, memiliki nama ilmiah Eichhornia crassipes tanaman ini berasal dari Brazil dan memiliki pertumbuhan serta perkembangbiakan yang cepat.
Pada penjelasan diatas, kita sudah mengetahui bukan apa saja contoh kerajinan yang bisa dibuat dari bahan eceng gondok ini, dimana sebenarnya masih banyak lagi contoh kerajinan yang bisa dibuat seperti furnitur rumah.
id-Eceng gondok merupakan tanaman air yang tumbuhnya terapung di permukaan air, memiliki nama ilmiah Eichhornia crassipes tanaman ini berasal dari Brazil dan memiliki pertumbuhan serta perkembangbiakan yang cepat.
Meskipun sering dianggap sebagai masalah lingkungan yang perlu diberantas, sebenarnya eceng gondok dapat dimanfaatkan dengan beragam cara, salah satunya adalah sebagai bahan baku untuk kerajinan tangan.
Selain dikenal dengan enceng gondok, tumbuhan air ini juga mempunyai nama lain seperti di daerah Palembang dikenal dengan nama Kelipuk, di Lampung disebut Ringgak, di Dayak disebut Ilung-ilung dan di Manado disebut Tumpe.
Meskipun sering dianggap sebagai masalah lingkungan yang perlu diberantas, sebenarnya eceng gondok dapat dimanfaatkan dengan beragam cara, salah satunya adalah sebagai bahan baku untuk kerajinan tangan.
Kerajinan dari Eceng Gondok Membuat kerajinan dari eceng gondok merupakan hasil kerajinan yang dibuat dari bahan proses daur ulang tanaman eceng gondok, dimana tanaman eceng gondok tersebut merupakan salah satu hama yang ada pada perairan.
Mebuat kerajinan dari eceng gondok merupakan hasil kerajinan yang dibuat dari bahan proses daur ulang tanaman eceng gondok, dimana tanaman eceng gondok tersebut merupakan salah satu hama yang ada pada perairan.
Beberapa temuan menunjukkan bahwa eceng gondok yang terkendali pertumbuhannya merupakan pengganti pembersihan yang ekonomis dan efisien karena mempercepat ekstraksi dan penyerapan limbah industri dan pertanian yang terkontaminasi dengan logam organik, anorganik dan beracun.
Perkara tetesan air setitik bisa menjadi segalanya dan pria kelahiran 15 September 1974 membuktikan pendapat yang ada melalui serangkaian produksi menakjubkan dari bahan yang pertama kali ditemukan oleh ahli botani berkebangsan Jerman pada tahun 1824.