... Mengetahui Bagian Eceng Gondok yang Digunakan untuk Anyaman Kerajinan DIY

Keajaiban Anyaman - Memanfaatkan Bagian-Bagian Eceng Gondok untuk Karya Seni Rajutan

18. Ranjang Tempat Tidur

Jika memiliki interior rumah yang dilengkapi kolam renang, cobalah memilih pembatas tempat ganti pakaian yang terbuat dari eceng gondok. Dengan menggunakan pembatas seperti ini, nuansa sekitar kolam renang akan terlihat alami. Apalagi jika dilengkapi dengan tanaman hijau dan bebatuan di sekitar tanaman, pasti akan semakin cantik.

Pembatas seperti ini juga bisa digunakan untuk sekat tempat ibadah. Agar ibadah di dalam rumah lebih khusyuk dan tertutup bisa menambahkan pembatas ini di dekat tempat ibadah. Selain itu, warna nya yang netral pasti tidak akan mengganggu tampilan interior rumah.

Ciri dan Morfologi

Bentuk eceng gondok cukup mudah dikenali. Selain ciri utamanya yang hidup mengapung di permukaan air, tumbuhan ini juga memiliki akar serabut seperti rambut untuk menyerap nutrisi.

Tinggi tanaman mulai 40 hingga 80 centimeter dan tidak memiliki batang sejati. Bentuk daunnya tunggal, berbentuk oval, permukaannya licin dan berwarna hijau. Pada bagian ujung serta pangkal daun cenderung meruncing dengan pangkal tangkai daun lumayan menggelembung.

Jenis bunga enceng gondok termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir dan kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berwarna hitam dan berbentuk bulat. Ketika berbuah, buahnya berbentuk kotak, memiliki tiga ruang dan berwarna hijau.

baca juga: Sirsak - Taksonomi, Morfologi, Habitat, Sebaran, Budidaya & Manfaat Buah

Manfaat Eceng Gondok

Meski dianggap sebagai tanaman pengganggu, pada kenyataannya enceng gondok dapat memberikan manfaat dan memiliki nilai ekonomis, yaitu:

1. Bioenergi

Pertumbuhan perkembangbiakan eceng gondok yang sangat cepat menjadikan ketersediaan tumbuhan ini cukup melimpah. Enceng gondok dapat diolah menjadi bioenergi dalam bentuk biogas, yakni tiap hektar enceng gondok dapat menghasilkan 70.000 m 3 biogas.

Beberapa peneliti menyatakan bahwa bioenergi hasil pengolahan eceng gondok memiliki unsur kimiawi yang sama dengan bahan bakar pada umumnya, bahkan hasilnya hampir menandingi metana murni.

baca juga: Alpukat - Taksonomi, Karakteristik, Asal, Kultivar & Manfaat

Pengolahan biogas umumnya terkendala kelembaban tumbuhan yang tinggi sehingga memerlukan tambahan biaya untuk proses pengeringan, oleh karena itu sebagian besar mengolahnya dengan cara konvensional. Para petani Bengal mengolah eceng gondok menjadi bioenergi ketika musim dingin dan abunya dapat gunakan sebagai pupuk.

Cara lain yang juga dilakukan adalah melalui teknik pengolahan air limbah. Bioenergi yang dihasilkan diubah menjadi etanol, biogas, hidrogen, nitrogen dan pupuk. Sementara air hasil pengolahan digunakan untuk irigasi persawahan.

2. Mengatasi Polusi Air

Enceng gongok merupakan tumbuhan air yang tahan terhadap polutan-polutan penyebab polusi air, seperti timbal, merkuri, stronsium-90 dan beberapa unsur kimia yang mengandung karsinogenik. Sifat anti kimia yang ada di akar eceng gondok ini dapat dimanfaatkan untuk membersihkan air dari berbagai macam polutan.

Oleh sebab itu, terciptalah sistem pengolahan air limbah menggunakan enceng gondok karena mampu menghisap 60 hingga 80 persen nitrogen dan 69 persen potassium dalam air yang tercemar.

3. Diolah Menjadi Makanan

Selain bermanfaat sebagai energi alternatif dan keseimbangan lingkungan, enceng gondok juga dapat dioleh menjadi makanan dan obat. Masyarakat Taiwan dan Vietnam mengonsumsi eceng gondok karena kaya akan karoten dalam bentuk salad.

Bahaya Eceng Gondok Untuk Ekosistem Sungai

Meskipun kaya akan manfaat, keberadaannya yang tak terkendali juga mengancam kelestarian ekosistem perairan karena pada dasarnya ia adalah tanaman invasif. Tanaman invasif ini membahayakan ekosistem karena keberadaannya dapat mengurangi jumlah spesies lain dan menurunkan keanekaragaman hayati.

Invasi eceng gondok pada ekosistem perairan terjadi karena ia membutuhkan suplai oksigen yang cukup besar dari perairan yang didiaminya untuk proses evapotranspirasi (proses penguapan oleh tumbuhan air). Tanaman ini menyerap banyak oksigen dan menurunkan kadar oksigen air yang dibutuhkan oleh ikan. Akibatnya banyak ikan yang mati karena kekurangan oksigen. Selain itu, ia juga dapat menghalangi masuknya cahaya matahari ke air yang mempersulit proses reproduksi ikan dan merusak habitat ikan. Tak hanya yang hidup yang menyebabkan masalah lingkungan, yang mati pun juga menyebabkan pendangkalan sungai. Hal ini dapat meningkatkan resiko banjir.

Memahami dampak positif dan negatif dari tumbuhan ini, tentunya kita harus bijak dalam memanfaatkan tanaman ini baik untuk mengatasi masalah pencemaran sungai, penyediaan sumber energi terbarukan, dan pemanfaatan dalam bidang pertanian. Menjaga jumlah populasi tumbuhan ini agar tidak merusak ekosistem juga harus dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan pemenuhan kebutuhan manusia. Keseimbangan andalah kunci dari konsumsi dan produksi berkelanjutan.

  • Tag: citarum repair , eceng gondok , ekosistem sungai , pencemaran sungai , sungai

Tags: kerajinan bahan yang untuk adalah digunakan gondok eceng

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia