Keindahan Kain Tenun Lombok - Panduan Harga dan Tips DIY untuk Pekerjaan Jarum
Material Kain Tenun Lombok
Motif Subahnale, salah satu motif favorit kain tenun Lombok. (Foto: Tribun)
Kain tenun Lombok terbuat dari bahan-bahan alami, yaitu kapas pilihan yang dipintal menjadi gulungan benang sebagai bahan utamanya. Pintalan benang tersebut diwarnai menggunakan bahan pewarna yang berasal dari dedaunan, akar-akaran, biji-bijian, kulit pohon, dan juga yang lainnya yang sifatnya alami dan berasal dari alam.
Misalnya saja, warna merah diambil dari sari biji pinang, akar mengkudu, kulit kayu, dan lainnya. Biru dari tanaman Indigofera tinctoria atau tanaman tarum. Sementara warna biru keabu-abuan dihasilkan dari tanaman suji dan daun mangga. Demikian selanjutnya hingga mendapatkan ragam warna yang lebih beragam.
Kain Tenun dengan Warna Alami
Salah satu ciri khas dari kain tenun di Desa Pringgasela adalah pewarnanya yang berasal dari bahan alami, seperti potongan kayu banten, kayu nangka, kayu secang serta aneka dedaunan. Kain tenun yang terbuat dari pewarna alami bisa kita lihat dari warna-warnanya yang cenderung lebih lembut (soft) dibanding warna kain tenun umumnya. Walau memiliki ciri khas kain tenunnya berwarna alami, di Desa Pringgasela dibuat pula kain tenun bagi anda pecinta warna-warna terang alias ngejreng, yang warnanya berasal dari pewarna sintetis. Tentu saja, untuk harga kain tenun berwarna alami akan lebih mahal dibanding yang berwarna sintetis.
Falsafah Pembuatan Kain Tenun Lombok, Tanda Perempuan Sasak Boleh Menikah
Foto: Qori Annisa Wicita
Lombok memiliki dua jenis kain tradisional, yakni kain tenun songket dan kain tenun ikat. Cara membedakannya adalah dari warna, motif, dan fungsinya. Kalau kain tenun songket Lombok umumnya penuh dengan warna (fullcolor), terbuat dari benang katun yang berasal dari kapas, serta kaya akan warna perak dan atau emas.
Sementara tenun ikat memiliki motif yang sederhana dengan kecenderungan bentuk motif berupa garis horizontal dan vertikal saja. Kesederhanaan itu juga menjalar dari kegunaannya yang lebih sering digunakan dalam keseharian masyarakat Suku Sasak, suku asli di Lombok.
Kain Tenun Desa Pringgasela
Uniknya, kegiatan menenun di Desa Pringgasela sudah menjadi profesi sebagian besar warganya. Sehingga bisa dibilang, ada ataupun tidak ada wisatawan yang berkunjung melihat mereka, warganya ya tetap menenun. Hal unik lainnya dari kain tenun yang dihasilkan di Pringgasela yaitu ciri khasnya yang menggunakan pewarna alami, seperti dari akar, dedaunan dan masih banyak lagi. Penasaran seperti apa cantiknya kain tenun di Desa Pringgasela? Disimak yuk tulisan berikut ini.
Sudah 6 tahun saya tinggal di Lombok, tapi baru belakangan ini saya mengetahui bahwa Pringgasela adalah desanya para penenun. Berawal dari undangan yang kami para blogger terima dari Jejak Black Barry Adventure beberapa waktu yang lalu, dimana selain bermain river tubing, menikmati aneka menu rumahan khas Lombok, kami pula diajak berkeliling ke rumah-rumah warga untuk melihat langsung aktivitas menenun di sana. Barry Perdana Putra, pendiri Jejak Black Barry Adventure, menjelaskan kalau dirinya tidak menjamin saat kami berkunjung nanti akan melihat langsung proses menenun tersebut. Sebab memang tidak pernah dipersiapkan untuk dilihat wisatawan, para penenun melakukan kegiatannya seperti saat melakukan aktivitas pada umumnya. Jika mereka lelah, mereka akan beristirahat. Mereka menenun sesuka hati, bisa di teras, bisa pula di dalam kamar, yang tentu saja ada kalanya kita bisa melihatnya langsung serta tidak jarang juga hanya bisa mendengar suara hentakan kayu peralatan tenunnya. Meskipun demikian, Barry dan para pemuda lainnya di sana meyakinkan kami, bahwa sebagian besar warga Pringgasela adalah penenun.
Ternyata benar juga apa yang mereka katakan, selama berkeliling ke rumah warga, terlihat peralatan menenun di sejumlah teras rumah. Bunyi kletak kletak pun terdengar sahut-sahutan. Selain para penenun, kami juga melihat langsung mereka yang sedang memintal benang, merebus akar/batang dan menjemur dedaunan yang akan dijadikan bahan pewarna alami, melihat proses benang yang direndam dengan air beras ketan agar lebih kuat dan lainnya. Kalian yang berencana ke Lombok, jangan sampai lupa untuk berkunjung ke Desa Pringgasela!
Tags: tenun lombok