Keselamatan Kerja dalam Produksi Kerajinan Tanah Liаt
Jenis serta fungsi alat-alat pendukung produksi kerajinan tanah liat
Jenis dan fungsi peralatan untuk membentuk karya keramik dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian kelompok, yaitu alat bantu, alat pokok dan perlengkapan yang dimana setiap perlengkapan tersebut digunakan untuk melancarkan proses pembentukan keramik dengan berbagai teknik seperti:
- teknik pijit (pinching),
- teknik pilin (coiling),
- teknik lempeng (slab building),
- teknik putar (throwing), dan
- teknik cetak (mold).
C. Perlengkapan kerajinan tanah liat.
Perlengkapan dalam proses produksi kerajinan tanah liat terdiri dari beberapa jenis, yaitu:- timbangan,
- ember,
- baskom,
- alas pembentukan,
- whirler/banding wheel,
- papan cetakan,
- linolium atau lembaran seng,
- sekop,
- gelas ukuran, dan
- kertas amplas waterproof.
4. Alat pembentukan, berfungsi untuk alas pembentukan benda keramik, benda model, pada proses waktu pembetukan benda.
5. Wirler/banding wheel, berfungsi untuk alas pada waktu proses pembuatan benda keramik dan model.
6. Papan cetakan, berfungsi sebagai pembuat batas cetakan gips yang berbentuk kotak.7. linolium atau lembaran seng, berfungsi untuk membuat batas cetakan gips yang berbentuk lingkaran (silidris).
8. Sekop, berfungsi untuk mengambil material gips yang terbuat dari bahan metal atau plastik.9. Gelas ukuran, berfungsi untuk mengukur banyaknya air yang digunakan dalam proses pembuatan massa gips.
Demikian penjelasan singakat tentang jenis dan fungsi alat pendukung produksi kerajinan dari tanah liat tersebut diatas, semoga bermanfaat dan baca juga artikel terkait lainnya yang membahas tentang Teknik Produksi Kerajinan Bahan Lunak dari Tanah Liat. Terimakasih.
Sumber: Kemendikbud_RI-2017.
Pengertian Keselamatan Kerja
Ditinjau dari segi filosofisnya, keselamatan kerja ialah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil budaya dan karyanya.
Dari segi keilmuan keselamatan kerja merupakan suatu pengetahuan beserta penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja (Purnama, 2010).
Keselamatan kerja merupakan faktor penting yangmeendukung kelancaran suatu proyek. Adanya situasi yang aman dan selamat, maka pekerja akan bekerja dengan maksimal dan semangat.
Pengertian Keselamatan Kerja Menurut Para Ahli
Adapun definisi keselamatan kerja menurut para ahli, antara lain:
Simanjuntak (1994)
Keselamatan kerja dapat didefinisikan sebagai kondisi keselamatan yang terbebas dari terjadinya resiko kecelakaan maupun kerusakan di tempat kita bekerja, hal tersebut berkkaitan dengan kondisi bangunan, peralatan keselamatan, kondisi mesin, serta kondisi pekerja
Mathis dan Jackson
Keselamatan kerja ialah perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang agar terhindar dari cidera yang berkaitann dengan pekerjaan. Kesehatan merujuk pada kondisi umum baik fisik, mental maupun stabilitas emosi secara umum.
Suma’mur (1981: 2)
Keselamatan kerja ialah serangkaian usaha guna menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para pekerja yang sedang bekerja di perusahaan terkait.
Mangkunegara (2002)
Keselamatan kerja dikatakan sebagai ilmu beserta penerapannya yang berhubungan dengan mesin, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, pesawat, landasan tempat kerja serta lingkungan kerja.
Keselamatan kerja juga mencakup cara-cara melakukan pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja juga melindungi aset perusahaan supaya terhindar dari hal yang mampu menyebabkan terjadinya kecelakaan dan kerugian lainnya. Cakupan dalam keselamatan kerja termasuk penyediaan Alat Pelindung Diri (APD), perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang manusiawi.
Seni Rupa
Secara umum, pembentukan benda keramik dengan teknik cetak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: membentuk dengan teknik cetak tekan dan membentuk dengan teknik cetak tuang. Membentuk benda keramik dengan kedua teknik cetak tersebut dilakukan dengan proses pembuatan model, pembuatan cetakan dan pencetakan benda keramik baik dengan tanah liat plastis maupun tanah liat tuang (slip).
Pembuatan benda keramik dengan teknik cetak merupakan salah satu teknik yang memiliki keunggulan dalam proses produksi yaitu: bentuk dan ukuran benda keramik sama, dapat diproduksi dalam jumlah banyak/massal, dan waktu yang relatif lebih cepat. Saat ini banyak pengrajin keramik di Indonesia yang memproduksi peralatan rumah tangga, barang interior, saniter, alat teknik dan elektronik banyak menggunakan teknik cetak, baik cetak tekan maupun cetak tuang yang lebih rumit dan canggih. Teknik ini juga makin berkembang di perajin keramik dengan bentuk-bentuk yang unik yang akan menarik konsumen.
Gips sebagai bahan utama dalam pembuatan cetakan harus benar-benardipilih dengan baik dalam arti gips tersebut memenuhi persyaratan untuk dibuat cetakan. Persyaratan itu di antaranya adalah butiran gips halus, apabila dicampur air, cepat hangat dan mengeras serta memiliki daya serap tinggi (porous) terhadap slip tanah liat. Hal ini dimaksudkan agar slip tanah liat yang dituang di dalam cetakan gips akan mudah diserap dan menempel pada cetakan gips secara merata dan membentuk dinding benda keramik. Dengan demikian, tanah liat akan menyusut dan terlepas dari dinding cetakan gips sehingga mempermudah melepas benda dari cetakan gips. Perbedaan kualitas gips dapat dilihat dari: kekerasan bahan gips, perbandingannya dengan air, dan lamanya reaksi dengan air.
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat adonan gips adalah ketepatan campuran air dan gips. Apabila dalam campuran adonan gips terlalu banyak air, hasil cetakan gips menjadi lama mengeras dan lunak. Sebaliknya, kalau terlalu sedikit air, hasil cetakan gips menjadi lebih cepat mengeras.
Tags: kerajinan produk pada