Keindahan dan Keunikan Kain Tenun - Seni Rupa Terapan dalam Kerajinan Sulam dan DIY
Makna Karya Seni Rupa Terapan
Segala bentuk yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut bentuk fungsional. Wujudnya dapat berupa perhiasan, pakaian, perabot rumah tangga, perlengkapan makan, perlengkapan pertunjukan, atau perlengkapan ibadah.
Karya Seni Rupa Terapan memiliki berbagai fungsi yang melampaui sekadar aspek estetika. Mari kita eksplorasi lebih lanjut mengenai fungsi-fungsi yang membuat seni ini menjadi bagian penting dalam kehidupan kita.
1. Fungsi Praktis
Salah satu fungsi utama dari Seni Rupa Terapan adalah kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Karya seni ini tidak hanya menghadirkan keindahan visual tetapi juga memberikan manfaat nyata. Sebagai contoh, perabotan rumah tangga seperti meja, kursi, dan lemari adalah bagian dari Seni Rupa Terapan yang memiliki fungsi praktis. Mereka dirancang untuk memenuhi kebutuhan fungsional dalam rumah kita.
2. Fungsi Ekspresi Kreatif
Seniman yang menciptakan karya Seni Rupa Terapan memiliki ruang untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Mereka dapat menggabungkan bentuk, warna, dan tekstur dengan cara yang unik. Inilah yang membuat setiap karya menjadi istimewa dan memberikan sentuhan pribadi yang unik.
3. Fungsi Simbolis dan Budaya
Banyak karya Seni Rupa Terapan juga memiliki fungsi simbolis yang dalam. Mereka sering kali mencerminkan nilai-nilai budaya dan tradisi suatu masyarakat. Sebagai contoh, pakaian adat seperti batik atau kebaya adalah bukan hanya pakaian biasa, tetapi juga simbol dari kekayaan budaya Indonesia. Mereka menggambarkan sejarah, identitas, dan kebanggaan budaya kita.
4. Fungsi dalam Upacara dan Perayaan
Seni Rupa Terapan sering digunakan dalam berbagai upacara adat, perayaan, dan ibadah. Mereka tidak hanya berperan sebagai benda praktis, tetapi juga memberikan makna mendalam dalam acara tersebut. Contohnya, busana adat digunakan dalam pernikahan dan upacara adat, menambah kekhidmatan dan keindahan acara tersebut.

Sejarah Seni Rupa Terapan
Di masa prasejarah, ketika nenek moyang bangsa Indonesia masih menggunakan alat-alat sederhana seperti kapak batu dan tulang untuk berburu, kita sudah melihat cikal bakal dari Seni Rupa Terapan. Mereka mungkin tidak menyadarinya, tetapi alat-alat tersebut memiliki bentuk dan fungsi yang khas, yang pada dasarnya adalah seni dalam kehidupan sehari-hari.
Perkembangan Seni Rupa Terapan semakin pesat seiring dengan ditemukannya teknik peleburan logam. Logam-logam mulia seperti emas dan perak tidak hanya digunakan untuk perhiasan, tetapi juga untuk membuat senjata tradisional yang indah dan berfungsi. Nenek moyang kita tidak hanya berfokus pada fungsionalitas senjata, tetapi juga pada estetika. Mereka menghias senjata mereka dengan ukiran yang memukau, menciptakan karya seni dalam bentuk benda fungsional.
Selain senjata, peralatan sehari-hari lainnya juga dibuat dengan teknik peleburan logam. Nekara, moko, bejana, dan berbagai barang keperluan rumah tangga lainnya menjadi bagian dari Seni Rupa Terapan kita. Mereka bukan hanya benda praktis, tetapi juga benda yang mengandung keindahan dan makna dalam budaya kita.
Sejarah Seni Rupa Terapan di Indonesia adalah bukti nyata betapa seni dapat meresap begitu dalam dalam kehidupan kita. Ia bukan hanya benda mati, tetapi bagian hidup dari warisan budaya kita yang terus berkembang. Seni ini adalah cara kita menghargai keindahan dalam hal-hal yang sederhana dan bagaimana kita menjaga koneksi dengan akar budaya kita yang kaya.

Unsur Seni Rupa Terapan
Jika Grameds tertarik ingin membuat karya seni terapan maka perlu memperhatikan beberapa unsur yang ada didalamnya. Karena karya seni terapan terapan memiliki nilai fungsi yang tinggi maka unsur-unsurnya harus digunakan agar tujuan karya tersebut dapat tercapai. Berikut ini unsur-unsur yang perlu Grameds ketahui saat membuat karya seni terapan:
1. Arah
Arah adalah unsur seni rupa yang ditunjukan dengan lurus, belok, horizontal, vertical, condong, dan sebagainya. Karya yang memiliki arah condong dan belok-belok akan lebih terkesan dinamis, sedangkan gerak arah yang horizontal atau vertical akan terkesan lebih stabil.
2. Garis
Garis adalah unsur seni rupa yang sederhana dan mudah digunakan sebagai alat ekspresi dalam membuat karya seni. Garis juga menjadi unsur kuno yang masih dimanfaatkan untuk menciptakan karya seni terapan hingga sekarang. Ada tiga karakter garis, yakni garis bias yang terkesan emosional dan kaku, garis tipis yang terkesan lembut, dan garis tebal yang terkesan lebih tegas.
3. Ukuran
Ukuran jadi unsur yang penting dalam karya seni terapan yakni berupa besar kecil, panjang pendek, lebar sempit, sebagainya. Unsur ukuran inilah yang dapat menimbulkan kesan do dalam pemaknaan karya tersebut.
4. Bangunan Atau Shape
Unsur bangunan atau shape dapat menjadi bidang atau area dan pola yang terbentuk. Contohnya bentuk segitiga, kotak, kubis, lingkaran, dan sebagainya.
5. Warna
Unsur warna paling banyak dimanfaatkan saat menciptakan karya seni terapkan untuk mensekresikan dan menambah nilai dari karya tersebut. Selain itu warna juga membuat karya lebih bermakna.
6. Gelap Terang Atau Value
Unsur gelap terang atau value sebenarnya adalah tindak lanjut dari kreasi unsur warna pada karya seni. Unsur ini akan semakin memperkuat unsur yang lain pada karya seni, terutama warna untuk memberikan nilai yang lebih pada karya seni.

Tags: yang tenun adalah