... Panduan Lengkap: Kain Tenun Desa Sade Lombok untuk Kerajinan Jarum dan DIY

Seni Tenun di Desa Sade, Lombok - Mengungkap Keindahan dan Keunikan Kain Tradisional

7 Jenis Motif Kain Tenun Khas Desa Sade, Lombok Tengah dan Makna Motifnya

Desa Sade, Lombok Tengah, NTB merupakan salah satu desa wisata yang masih mewarsi kebudayaan Sasak sejak zaman Kerajaan Penjanggik di Praya Kabupaten Lombok Tengah. Salah satu warisan turun temurun masyarakat desa sade adalah kegiatan Nyesek atau menenun. Kegiatan menenun atau nyesek menjadi keterampilan wajib bagi perempuan Desa Sade. Zaman dahulu, perempuan Suku Sasak belum boleh menikah jika belum bisa menenun karena menenun merupakan indikator kedewasaan perempuan Suku Sasak.

Dari zaman dahulu sampai saat ini pewarna yang digunakan untuk mewarnai kain tenun khas Desa Sade adalah berbahan dasar alami yang diambil dari sekitar tempat tinggal. Sumber bahan pewarna mereka yaitu dari tumbuhan berupa daun, buah, akar, maupun kulit pohon. Pewarna alam yang pertama diketahui oleh masyarakat Desa Sade untuk mewarnai kain tenun mereka adalah daun Nila (Taum) yang terdapat disekitaran sawah. Daun Nila menghasilkan warna hitam. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu masyarakat Desa Sade mencari bahan alami yang lainnya yang dapat memperoleh warna yang berbeda agar mereka dapat membuat kain tenun dengan warna-warna yang sesuai keinginan namun tetap berbahan dasar dari alam diantaranya warna kuning yang dihasilkan dari kunyit, warna merah yang berasal dari tumbuhan Mengkudu, warna hijau berasal dari daun Kecipir, dan warna merah muda berasal dari serabut kelapa. Sampai saat ini Desa Sade masih mempertahankan kealamian tenunan mereka dengan berbagai warna.

Pada dasarnya motif kain tenun yang ada di Desa Sade memiliki motif garis yang memiliki arti kehidupan yang pada saat memulai rumah tangga bisa diluruskan segala urusan tanpa adanya gangguan dan seperti halnya dengan garis yang lurus. Garis lurus dimaknai dalam kehidupan mereka ialah ketika dalam berkehidupan yang tetap abadi dan makmur, segala urusan yang dikerjakan akan mulus dan lancar seperti garis yang lurus. Motif Kain Tenun khas Desa Sade diantaranya adalah: Selolot, Tapok Kemalo, Batang Empat, Ragi Genap, Kembang Komak, dan Kain Bereng (Hitam).

Fasilitas Desa Sade

Sebagai desa adat, tidak banyak fasilitas modern yang bisa Anda jumpai namun untuk fasilitas umum semua tetap ada seperti:

  • Area parkir luas
  • Pusat informasi
  • Tempat ibadah
  • Spot foto
  • Toko oleh-oleh
  • Pagelaran seni

Mengunjungi Desa Sade bisa menjadi aktivitas edukatif yang seru untuk mengisi liburan Anda. Nikmati juga liburan seru lain bersama layanan paket liburan keluarga ke Lombok dari Salsa Wisata.

Melalui layanan tersebut, segala kebutuhan Anda mulai dari akomodasi hingga transportasi pasti terpenuhi dengan baik. Dengan begitu Anda bisa menikmati liburan dengan lebih menyenangkan. Jadi langsung saja hubungi Salsa Wisata sekarang juga.

1. Motif Selolot

Motof Selolot berasal dari kata selolok (Bahasa Sasak) yang bisa dikatakan perjalanan. Kain Selolot memiliki motif garis berwarna hijau yang dipercayai oleh masyarakat Desa Sade memiliki kesejukan, Kain Tenun Motif selolot diberi lima warna mengacu pada rukun Islam yang banyaknya ada LIma. Oleh sebab itu untuk mendapatkan surga yang dijanjikan oleh Allah SWT maka orang Islam harus mengerjakan rukun-rukun islam tersebut.

Pada zaman dahulu kain tenun motif selolot digunakan untuk alas pada mayat, mereka percaya bahwa kain selolot akan memberikan rasa sejuk dan nyaman kepada seseorang yang meninggal tersebut. Akan tetapi dengan perubahan zaman, masyarakat setempat beralih dalam penggunaan kain tersebut yaitu digunakannya kain Selolot pada saat upacara adat Nyongkolan (salah satu prosesi pernikahan adat Lombok). Kain ini juga biasa dipergunakan untuk bawahan perempuan dan bisa juga untuk bawahan laki-laki saat menggunakan pakaian adat Suku Sasak. Dan bisa juga untuk menggantikan kain pelung yang digunakan untuk bebengkung (ikat pinggang).

3. Motif Batang Empat

Kain Tenun motif Empat memiliki motif garis berwarna hijau tua dan berwarna dasar hitam, Kain Tenun Batang Empat juga memiliki motif garis berwarna kuning dan berwarna dasar hitam.

Kain dengan motif batang empat biasa digunakan dalam kegiatan adat seperti dalam pelaksanaan ajen-ajen, digunakan sebagai bebengkung (sabuk) pada saat Nyongkolan dan Nyelabar yaitu mendatangi keluarga sang perempuan pada prosesi pernikahan adat Suku Sasak. Lombok.

Warna kuning melambangkan kesejukan untuk setiap orang yang meninggal. Sedangkan warna hitam melambangkan manusia yang terbuat dari tanah dan akan kembali kepada asal mula penciptaan manusia yaitu tanah. Adapun pemahaman dari berbagai informan bahwa motif batang empat ini memiliki makna menjaga persatuan antar suku (sesama manusia) karana asal mula dikatakan Batang Empet itu Batang artinya penjaga sedangkan Empet itu artinya menutup. Jadi kalau digabungkan memiliki makna manusia yang ingin selalu aman dan tentram haruslah menjaga persatuan antar sesama.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada motif Batang Empat ini merupakan kain yang pada awalnya digunakan untuk menutupi mayat. Dikarenakan kain yang diperkirakan memiliki kesejukan sehingga jenazah tersebut mendapatkan kesejukan dari kain tersebut. Akan tetapi dengan perkembangan zaman warga setempat lebih dominan menggunakannya pada saat upacara adat yang digunakan untuk para laki-laki sebagai bebengkung atau sebagai ikat pinggang pada saat upacara adat.

Falsafah Pembuatan Kain Tenun Lombok, Tanda Perempuan Sasak Boleh Menikah

Foto: Qori Annisa Wicita

Lombok memiliki dua jenis kain tradisional, yakni kain tenun songket dan kain tenun ikat. Cara membedakannya adalah dari warna, motif, dan fungsinya. Kalau kain tenun songket Lombok umumnya penuh dengan warna (fullcolor), terbuat dari benang katun yang berasal dari kapas, serta kaya akan warna perak dan atau emas.

Sementara tenun ikat memiliki motif yang sederhana dengan kecenderungan bentuk motif berupa garis horizontal dan vertikal saja. Kesederhanaan itu juga menjalar dari kegunaannya yang lebih sering digunakan dalam keseharian masyarakat Suku Sasak, suku asli di Lombok.


Tags: tenun lombok

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia