Seni Tenun di Desa Sade, Lombok - Mengungkap Keindahan dan Keunikan Kain Tradisional
7. Motif Krodat
Pada motif ini memiliki warna merah hati sebagai warna dasarnya yang melambangkan keberanian. Sedangkan untuk menghiasi warna merah hati tersebut terdapat garis yang memiliki warna kuning yang menyimbolkan ketentraman dalam berkeluarga. Pada bagian garis memiliki 4 setiap garis, garis tersebut terbagi pada horizontal dan vertikal yang setiap garisnya sebanyak 4-4 garis yang menyimbolkan 4 Nabi yang terpilih sebagai Nabi Ulil Azmi yaitu: Nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Ibrahim dan yang terakhir Nabi Muhammad SAW. Sedangkan 4 garis lagi menyimbolkan 4 nama kitab yang wajib diketahui yaitu: Kitab Taurat, Kitab Zabur, Kitab Injil, dan Al-Qur’an. Pada warna putih yang terletak bagian bawah kain menyimbolkan kesucian hati, agar kita tidak merasa sombong terhadap sesama manusia supaya selalu mengingat Tuhan (Allah SWT). Kain ini biasa dipergunakan pada saat adat upacara pernikahan sorongserah ajikrame sebagai ajen-ajen.
Refrensi : Skripsi Mardiyanti (2016) yang berjudul Kain Tenun Tradisional Dusun Sade, Rembitan, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Universitas Negri Yogyakarta.
1. Motif Selolot
Motof Selolot berasal dari kata selolok (Bahasa Sasak) yang bisa dikatakan perjalanan. Kain Selolot memiliki motif garis berwarna hijau yang dipercayai oleh masyarakat Desa Sade memiliki kesejukan, Kain Tenun Motif selolot diberi lima warna mengacu pada rukun Islam yang banyaknya ada LIma. Oleh sebab itu untuk mendapatkan surga yang dijanjikan oleh Allah SWT maka orang Islam harus mengerjakan rukun-rukun islam tersebut.
Pada zaman dahulu kain tenun motif selolot digunakan untuk alas pada mayat, mereka percaya bahwa kain selolot akan memberikan rasa sejuk dan nyaman kepada seseorang yang meninggal tersebut. Akan tetapi dengan perubahan zaman, masyarakat setempat beralih dalam penggunaan kain tersebut yaitu digunakannya kain Selolot pada saat upacara adat Nyongkolan (salah satu prosesi pernikahan adat Lombok). Kain ini juga biasa dipergunakan untuk bawahan perempuan dan bisa juga untuk bawahan laki-laki saat menggunakan pakaian adat Suku Sasak. Dan bisa juga untuk menggantikan kain pelung yang digunakan untuk bebengkung (ikat pinggang).
Material Kain Tenun Lombok
Motif Subahnale, salah satu motif favorit kain tenun Lombok. (Foto: Tribun)
Kain tenun Lombok terbuat dari bahan-bahan alami, yaitu kapas pilihan yang dipintal menjadi gulungan benang sebagai bahan utamanya. Pintalan benang tersebut diwarnai menggunakan bahan pewarna yang berasal dari dedaunan, akar-akaran, biji-bijian, kulit pohon, dan juga yang lainnya yang sifatnya alami dan berasal dari alam.
Misalnya saja, warna merah diambil dari sari biji pinang, akar mengkudu, kulit kayu, dan lainnya. Biru dari tanaman Indigofera tinctoria atau tanaman tarum. Sementara warna biru keabu-abuan dihasilkan dari tanaman suji dan daun mangga. Demikian selanjutnya hingga mendapatkan ragam warna yang lebih beragam.
Motif Bereng (Hitam)
Kain tenun bereng ini dinamakan kain bereng atau hitam dikarenakan warnanya yang dominan hitam. Kain tenun Bereng merupakan kain yang tidak memiliki motif, akan tetapi pada saat dilihat dengan jarak dekat, kain bereng memiliki motif garis yang berwarna abu-abu sehingga ketika dilihat dengan jarak jauh kain ini terlihat polosan saja. Bentuk kain ini hanya menggunakan warna hitam polos digunakan oleh para orang tua dan orang yang lagi sakit sebagai selimut untuk menghangatkan badan mereka dan kain tenun bereng ini juga digunakan waktu perayaan orang menikah. Kain Bereng menyimbolkan bahwa manusia adalah ciptan Tuhan yang berasal dari tanah maka manusiapun akan kembali ke tanah juga. Pada konteks ini tanah itu disimbolkan dengan warana hitam.
4. Motif Ragi Genep
Kain Ragi Genep ini memiliki warna garis putih dan berwarna dasar merah marun. Arti dari Ragi Genep yaitu: Ragi artinya Bumbu sedangkan Genep artinya Lengkap. Dari segi pewarnaan yang digunakan yaitu lengkap maka dari itu kain ini dikatakan Ragi Genep. Motif kain ragi genep melambangkan kelengkapan jiwa spiritual
Motif ini biasanya digunakan untuk menambah aksesoris perempuan Sasak yang sebagai penambahan pada pakaian lambung untuk putri, lambung yaitu pakaian adat Suku Sasak berwarna hitam sedangkan warna yang digunakan pada kain tenun ini yaitu menggunakan semua warna. Selain itu kain ini juga digunakan oleh kebanyakan para pemuda atau orang-orang yang mau menikah dan dibuat dari warna kulit kayu lake.
Tags: tenun lombok