Keindahan Motif dalam Kain Tenun Flores - Menggali Kreativitas dalam Seni Sulaman dan DIY
Daun sirih
Daun sirih dikenal sebagai tumbuhan yang mengandung antiseptik. Biasanya digunakan sebagai campuran bahan pembuatan produk rumah tangga seperti sabun, pasta gigi dan lainnya. daun sirih pada masyarakat zaman dahulu digunakan untuk membersihkan gigi atau disebut nginang oleh orang Jawa.
Pewarna bahan yang menentukan kecantikan motif kain tenun. Zat pewarna ini kelompokkan menjadi dua, yakni pewarna alami dan pewarna sintesis. Pewarna alami biasanya menggunakan bahan bahan dari tumbuhan, sayur, buah dan benda alami lain. Misalnya jika ingin menambahkan warna hijau bisa menggunakan daun pandan atau daun suji. Penggunaan pewarna alami ini sangat aman tentunya.
Berbeda dengan bahan pewarna sintetis yang di buat dari bahan kimiawi. Namun penggunaan bahan sintetis ini lebih efisien. Hanya dengan meneteskan sedikit zat warna, larutan air akan otomatis berubah dengan warna pekat. Harga pewarna tekstil di pasaran juga sangat murah. Beberapa jenisnya seperti naptol, benzene, rhodamin B dan sebagainya.
Itulah pembahasan mengenai beberapa bahan dasar pembuatan kain tenun yang dapat anda ketahui. Beberapa bahan diatas selalu dibutuhkan untuk melangsungkan proses menenun. Terutama adalah benang yang menjadi bahan utamanya. Beberapa bahan dibawahnya menjadi bahan pendukung untuk menambah sifat lain pada tekstur kain.
Kekayaan Ragam Motif Kain Tenun Flores
KAIN tenun Flores memiliki motif yang sangat unik dan berbeda-beda untuk setiap daerah. Meski sepintas terdapat kesamaan dengan kain tenun lainnya entah itu dari segi bahan-bahan, teknik membuat benang, alat tenun, teknik menenun dan teknik meracik warna. Namun tiap wilayah di Flores umumnya mewarisi motif tenun tersendiri yang tidak dapat ditemukan pada kain tenun ikat dari daerah lainnya.
Khusus di pulau Flores beberapa daerah yang menjadi sentra penghasil kain tenun ikat diantaranya terdiri dari Maumere, Sikka, Ende, Manggarai, Ngada, Nage Keo, Lio dan Lembata di bagian timur Flores.
Motif Kain Tenun dari Flores
Flores memiliki banyak sentra penghasil kain tenun, yang antara lain: Maumere, Sikka, Ende, Manggarai, Ngada, dan lain sebagainya. Setiap daerah atau etnis memiliki ragam motif, corak dan preferensi warna yang berbeda-beda dalam membuat kain tenun.
Kain tenun khas daerah Sikka misalnya, biasanya selalu menggunakan warna gelap seperti hitam, coklat, biru, dan biru-hitam. Untuk motifnya, cenderung menggunakan benda dan mahluk hidup yang berkaitan dengan laut. Seperti misalnya, figur nelayan, sampan, penyu, udang, atau kepiting. Wajar, karena nenek moyang mereka dahulu termasuk pelaut ulung dan tangguh.
Sementara, di Ende lebih banyak menggunakan warna cokelat dan merah serta memadukannya dengan ragam hias motif bergaya Eropa. Hal ini karena letak strategis Ende di pesisir selatan Flores yang memungkinkan orang-orang Ende zaman dahulu mudah berhubungan dengan bangsa pendatang, seperti orang Eropa. Ciri khas lain motif kain tenun Ende adalah penggunaan hanya satu jenis motif pada bidang di tengah-tengah kain.
Jarang Atabilang dari Maumere
Jara Nggaja dari Ende
Jara dari Desa Bena
Bintang Kejora dari Maumere
Motif Bintang Kejora berbentuk bintang berganda tiga yang melambangkan unit keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak. Persegi empat dengan isian belah ketupat kompleks melambangkan pertanda pencegah malapetaka. Sehingga, motif Bintang Kejora ini diyakini, pemakainya bisa mendapatkan penerangan atau petunjuk dan sekaligus kain itu digunakan sebagai media penolak malapetaka. Konon, dulunya motif ini merupakan motif khas yang khusus diperuntukkan bagi putri-putri Kerajaan Sikka. Dan sekarang-sekarang ini, motif Bintang Kejora atau sering juga disebut Mawarani inilah yang paling banyak diminati para perempuan dari berbagai negara.
Setiap daerah atau etnis memiliki ragam motif corak dan preferensi warna yang berbeda-beda dalam membuat kain tenun.
Namun semakin melambungnya posisi tenun ikat NTT di pentas nasional bahkan internasional berpotensi menghilangkan khas motif tribal-nya lantaran cenderung mengikuti selera pasar. Aida Tenun Jepara 6. 3082020 Motif Kain Tenun dari Flores Flores memiliki banyak sentra penghasil kain tenun yang antara lain. Motif belah ketupat misalnya motif ini menggambarkan persatuan antara pemerintah dan rakyat. Kain tenun flores banyak bermotif apa - Kami Jual Kain Tenun Tradisional Atbm Dengan Berbagai Jenis 082242367576.
Motif tokek dalam kesatuan motif pada Sarung Ikat Tenun Utan Welak yang dihasilkan dalam tradisi Masyarakat Adat Krowe Iwan Gete di wilayah Kabupaten Sikka Pulau Flores NTT adalah sebuah simbol komunikasi yang memiliki makna untuk. Kemudian garis segitiga yang naik turun menggambarkan gunung yang mengapit pulau Flores. 2552016 Motif-motif dalam kain tenun Flores itu punya makna. 1742020 Pulau Flores memang sangat terkenal dengan kain tenun ikatnya yang kaya akan motif dan warna. Kain tenun ikat dengan motif patola bernilai tinggi sebab biasanya diperuntukkan bagi raja-raja pejabat dan tokoh adat atau pendiri kampung.
1742020 Pulau Flores memang sangat terkenal dengan kain tenun ikatnya yang kaya akan motif dan warna.
Sehingga kerajinan yang dihasilkan memiliki filosofi mendalam. Kain tenun ikat dengan motif patola bernilai tinggi sebab biasanya diperuntukkan bagi raja-raja pejabat dan tokoh adat atau pendiri kampung. PENYETELAN Berilah nomor GUN 1234 dan INJAKAN juga 1234 untuk mempermudah dalan penenunan Cermati hasil. PENYETELAN Kasihlah nomor GUN 1234 dan INJAKAN juga 1234 untuk mempermudah dalan penenunan Cermati.
Source: pinterest.com
Tags: tenun motif