Panduan Memilih dan Membuat Model Baju Tenun Lombok - Seni Jarum dan Kerajinan DIY
Keahlian Menenun Diteruskan Turun-Menurun
Foto: Merah Putih
Keahlian menenun para penenun di Lombok ini didapatkan secara turun-temurun, yakni dari orangtua atau kakek-nenek mereka. Wajib bagi generasi selanjutnya untuk meneruskan estafet kemampuan menenun, karena ini bagian dari adat istiadat suku di Lombok juga, yaitu Suku Sasak.
Masyarakat Sasak, khususnya kaum perempuannya, banyak yang ahli menenun. Mereka wajib menerima ajaran ini sejak masih anak-anak. Bahkan ada aturan adat yang menyebutkan bahwa seorang perempuan Sasak harus berhasil menenun setidakynya 3 kain sebagai syarat menikah. Jika belum berhasil, artinya mereka belum mampu untuk berumahtangga.
Kemampuan ini diajarkan kepada para perempuan Suku Sasak juga dengan maksud agar mereka tidak pergi jauh dari lingkungan sukunya. Dengan demikian, keahliannya menenun bisa menjadi alternatif untuk menopang perekonomian keluarganya, serta menunjang aktivitas keharian mereka seperti digunakan dalam acara adat, beribadah, membedong bayi, selimut, serta penutup jenazah.

Material Kain Tenun Lombok
Motif Subahnale, salah satu motif favorit kain tenun Lombok. (Foto: Tribun)
Kain tenun Lombok terbuat dari bahan-bahan alami, yaitu kapas pilihan yang dipintal menjadi gulungan benang sebagai bahan utamanya. Pintalan benang tersebut diwarnai menggunakan bahan pewarna yang berasal dari dedaunan, akar-akaran, biji-bijian, kulit pohon, dan juga yang lainnya yang sifatnya alami dan berasal dari alam.
Misalnya saja, warna merah diambil dari sari biji pinang, akar mengkudu, kulit kayu, dan lainnya. Biru dari tanaman Indigofera tinctoria atau tanaman tarum. Sementara warna biru keabu-abuan dihasilkan dari tanaman suji dan daun mangga. Demikian selanjutnya hingga mendapatkan ragam warna yang lebih beragam.

Tentang Suku Sasak di Lombok
Saat berlibur ke Lombok, kamu akan mudah menemukan masyarakat asli Suku Sasak di Desa Sasak Sade. Desa ini berada di Lombok Tengah dan jaraknya tidak terlalu jauh dari Bandara Internasional Lombok, mengarah ke Kuta Mandalika. Di Desa Sasak Sade bukan hanya bisa melihat langsung budaya dan adat Suku Sasak, melainkan kamu bisa belajar banyak hal tentang Sasak Lombok.
Desa Sasak Sade sangat terbuka terhadap turis baik itu lokal maupun mancanegara. Berkunjung ke desa ini, kamu dapat mengetahui lebih dalam tentang budaya Sasak yang tak pernah berhenti dilestarikan dan dipromosikan sebagai budaya asli di Indonesia.
Perempuan asli Suku Sasak wajib bisa membuat tenun. Mereka sudah diajarkan untuk menenun sejak masih anak-anak. Bagi perempuan Sasak, belum boleh menikah jika belum bisa membuat tenun. Itu mengapa tradisi tenun dari Lombok, khususnya Desa Sasak Sade masih terus dilestarikan. Mereka tak segan untuk memperkenalkan tenun khas Lombok kepada wisatawan.
Ketika mengeksplor Desa Sasak Sade, kamu bisa melihat langsung bagaimana proses pembuatan tenun mulai dari tenun selendang, sampai songket. Bagi wisatawan, bisa juga mencoba belajar membuat tenun yang akan dipandu langsung oleh penenun asli Suku Sasak. Proses pembuatan tenun mulai dari 1 minggu sampai 1 bulan tergantung tingkat kesulitan dari tenun itu sendiri.
Uniknya lagi, setiap wisatawan diizinkan untuk memakai baju adat Lombok sebagai properti untuk berfoto. Bagi laki-laki, akan dibantu untuk menggunakan Pegon, dan bagi perempuan dibantu untuk menggunakan Lambung. Dengan begitu, kamu bisa lebih memahami proses pemakaian baju adat dari Suku Sasak.
Sudah tidak mengherankan mengapa Lombok sangat menarik untuk dikunjungi. Terlebih jika kamu suka wisata budaya. Lombok adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Mengenal budaya Sasak dan menggunakan pakaian adatnya, merupakan bentuk penghormatan terhadap budaya yang sudah ada sejak dulu. Yuk, wisata ke Desa Sasak Sade, dan pakai pakaian adat Suku Sasak!

Perlengkapan Adat Suku Sasak
Perlengkapan adat Sasak terdiri dari 6 bagian, baik untuk pakaian Wanita maupun pakaian Pria, meliputi:
1. Pakaian Adat Wanita (Pakaian Lambung)
Pangkak, merupakan mahkota emas berbentuk bunga cempaka dan mawar yang diselipkan di sela konde/sanggul. Tangkong, merupakan baju yang terbuat dari bahan beludru atau brokat berwarna gelap. Tongkak, merupakan kain sabuk panjang yang dililitkan pada pinggang dengan bagian ujung rumbai berada di sebelah kiri.
Lempot, merupakan kain tenun panjang dengan corak khas Lombok yang disampirkan di pundak sebelah kiri. Kereng, merupakan kain tenun songket khas Lombok yang dililitkan pada pinggang hingga sebatas mata kaki. Aksesoris, merupakan perlengkapan pendukung atau pelengkap seperti rantai perak ikat pinggang, giwang, kalung, dan sebagainya.
2. Pakaian Adat Pria (Pakaian Pegon)
Cappuq atau Sapuk, merupakan mahkota yang ditaruh di atas kepala. Pegon, merupakan baju yang mendapat pengaruh adat Jawa dan mengadopsi model jas Eropa. Leang atau Dodot, merupakan kain songket yang berfungsi untuk menyelipkan keris. Kain ini digunakan dengan cara melilitkannya di sekeliling pinggang, sehingga terlihat seperti ikat pinggang.
Kain dengan Wiro, merupakan kain yang digunakan sebagai penutup tubuh bagian bawah yang dililitkan dari pinggang hingga sebatas mata kaki dengan ujung tengah lurus menjuntai ke bawah. Keris, merupakan merupakan perlengkapan pendukung atau pelengkap. Selendang Umbak, merupakan sabuk yang khusus diperuntukkan bagi para pemangku adat atau pengayom masyarakat yang dibuat dengan ritual khusus dalam keluarga sasak. Jenis kain yang digunakan umumnya berwarna merah dan hitam dengan panjang berkisar empat meter yang dihiasi dengan kepeng bolong.

Model Baju Tenun: Memadukan Tradisi dan Modernitas
Indonesia kaya akan berbagai jenis tenun, mulai dari tenun ikat, songket, batik tulis, hingga lurik. Setiap tenun memiliki ciri khas tersendiri yang mencerminkan budaya dan filosofi masyarakat setempat.
Berikut adalah beberapa tipe model baju tenun wanita modern:
1. Dress Tenun
Model dress tenun menjadi salah satu pilihan bagi kamu yang ingin tampil feminim dan elegan. Dress tenun sering ditemui dengan potongan A-line atau dress bodycon yang dapat menonjolkan siluet tubuh kamu.
Penggunaan tenun di seluruh bagian dress menambah kesan etnik dan sekaligus modern. Dress tenun biasanya dilengkapi dengan aksen seperti belt atau kancing, yang menambah detail unik pada dress.
2. Blus Tenun
Blus tenun adalah salah satu cara paling sederhana untuk memasukkan tenun ke dalam tampilan harian kamu. Model blus tenun bisa beragam, mulai dari model blus peplum, cropped, hingga oversized.
Kamu bisa memadukannya dengan celana atau rok sesuai keinginan. Jangan takut untuk bereksperimen dengan blus tenun kamu, misalnya dengan layering blus tenun kamu dengan blazer atau jaket.
3. Outer Tenun

Tags: tenun baju model lombok